F10

1K 225 57
                                    


Dua hari sebelum kapal yang mengangkut bahan mentah Aculeus sampai di dermaga Korea, team mereka mengadakan rapat. Mark menelepon dan mendatangi semua mereka satu-persatu untuk memberitahu jadwal rapat tersebut.


"Kita perlu bicara." buka Mark.


Semua sudah terduduk di kursi masing-masing. Mark yang berada di kepala meja.


Jaemin yang masih memakai pajama dan terlihat setengah sadar di samping kanan Mark. Samping Jaemin ada Jeno yang sejak datang sudah lengkap dengan kerutan dahi yang dalam. Sampingnya lagi ada Jisung yang terus menundukan kepalanya dan terlihat khwatir dengan rapat yang akan berjalan ini.


Di samping kiri Mark ada Haechan yang duduk dengan wajah berpaling tidak ingin menatap sang ketua, dan di mulutnya ada lolipop yang terus digigit. Disamping Haechan ada Renjun yang duduk santai dengan tangan bersedekap di dada. Dan disamping Renjun diduduki oleh Buntelan dan Kentang, Micin dan Cahkwe duduk manis dibawahnya, tapi diatas meja tempat para anjing-anjing itu duduk adalah ipad dengan wajah Stephen Curry -Chenle-.


"Team ini tidak bekerja." akunya dengan jujur. "Jika kita terus-terusan seperti ini, operasi ini akan gagal dan kita tak akan bisa memberikan pengabdian apa-apa untuk negara kita masing-masing."


"Aku minta maaf. Maaf belum bisa menjadi team leader yang baik. Maaf aku mendukung terjadinya perpecahan di awal." Mark mengangkat pandangannya dan melihat satu-satu anggotanya. Sayangnya kalimat terakhir dari Mark tidak cukup untuk menyentuh atau membuat fokus para anggotanya.


Mark menghela nafas dalam. Dia berusaha meyakinkan diri bahwa sebagai leader dia memang harus memberikan pengorbanan yang lebih besar untuk menyatukan teamnya. Dan dalam hal ini, yang perlu Mark korbankan adalah ego dan kejujurannya.


"Dulu aku tergabung dalam tim yang memiliki anggota dengan spesialis yang sama. Singkat cerita operasi itu gagal karena konflik kedua orang tersebut yang berusaha saling mengalahkan satu sama lain, bukannya bekerja sama. Operasi gagal dan salah satu temanku mengundurkan diri dari badan intelegen hanya karena perpecahan di misi itu." Agen itu memijat kepalanya mengingat kejadian yang sudah lumayan lama terjadi namun masih meninggalkan bekas luka pada memorinya. "Aku pikir aku dapat mencegah hal itu terjadi dengan memfokuskan satu orang saja untuk masing-masing spesialis." aku Mark kembali.


"Tapi kau malah menjadi alasan utama perpecahan ini terjadi." serga Donghyuck yang langsung membalikan pandangannya dan menatap Mark dengan nyalang.


"Hyuck, aku tau aku salah. Itulah kenapa aku meminta maaf dan mencoba terbuka." mohon Mark. Tangannya dia angkat untuk memegang tangan Donghyuck, tetapi Donghyuck menepis tangan Mark.


"Jangan panggil aku Hyuck."


"Maaf." sesal Mark lagi.


Hampir seperempat jam mereka terdiam sebelum ada yang kembali mengangkat suara. Orang kedua yang menurunkan egonya setelah Mark ialah Jaemin yang mengetuk-ngetukan jarinya di meja. "Aku juga minta maaf. Aku terlalu dini mengeluarkan kalian dari perhitungan hanya karena aku tidak tau keahlian kalian dan ingin melindungi mereka yang lebih kukenal. Aku minta maaf." Jaemin benar-benar mengunci matanya dengan Renjun dan ingin memberitahukan kepada pria itu seberapa menyesalnya dia.

Foxtrot ≡ NorenminWhere stories live. Discover now