F9a Victoria Harbour

1.6K 290 32
                                    


Posisi Jaemin sebagai lead control adalah sebuah posisi yang kritis dan sangat sangat diperlukan.

Bila team leader adalah orang yang memastikan operasi ini berjalan dari luar dan masing-masing anggota mendapatkan apapun yang mereka perlukan demi mencapai potensi terbaik mereka, maka Jaemin sebagai lead control adalah orang yang memastikan dari dalam setiap misi berjalan sesuai rencana dengan mempertimbangkan segala aspek dalam misi itu untuk mendorong setiap anggota mencapai titik potensi tertinggi mereka.

Hal tak diduga dapat selalu terjadi dalam sebuah misi. Tiap misi selalu memiliki faktor risiko yang berbeda. Baik karena lingkungan, orang sekitar, atau bahkan diri sendiri.

Itulah tugas Jaemin. Untuk memastikan semua tetap berjalan walaupun rintangan didepan. Bila memang ada masalah, maka tugas Jaeminlah untuk menyelesaikannya dengan perpanjangan tangan lain.

Hah, perkataan Chenle soal dia yang tidak mencapai kompetensinya pun benar. Jaemin mengakui kesalahannya. Tapi yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah introspeksi karena penyesalan tidak ada gunanya.

"Mark, seberapa cepat kau bisa pindah ke lantai 2, sebelah timur gedung C?" Tanya Jaemin sambil memperhatikan denah peta biru yang ada di monitor Jisung.

"Lewat jendela 2 menit, lewat tangga 5 menit."

"Ok. Butuh bantuan?"

"Aku bisa menanganinya sendiri?"

Jaemin mengangguk. "Ikuti Renjun,"

"Aku tak butuh." Balas suara lain dengan begitu cepat.

"Mohon maaf pancake, aku belum tahu kualifikasi mu dan karena kau sangat keberatan untuk menceritakannya jadi aku tak ingin mengambil risiko." Sanggah Jaemin. Dia tau dia akan kena amukan Chenle lagi karena tidak mempercayai kompetensi Renjun, tapi Jaemin ingin kepercayaan terjalin dua arah, baik Jaemin untuk Renjun dan sebaliknya. "Jeno, lapor." Pinta Jaemin.

"Sampai saat ini tak ada hambatan."

"Ok. Bagus. Renjun-"

"Kau bukan control-ku." Decak Renjun lalu terdengar bunyi klik sebelum line Renjun mati.

"Chenle,"

"Aku yang akan mengawasi Renjun-ge." balas Chenle dengan nada yang menggerutu.

"Bagaimana denganmu? Apa perlu bantuan?"

Agen China yang belum pernah menunjukan wajahnya itu mendecih kesal dan bisa Jaemin bayangkan seberapa kesal wajah sang agen. "Lucu kalau baru sekarang kau ingin mencoba mengenalku. Aku dapat mengurus kami berdua tanpa bantuanmu, terima kasih." setelah itu line milik Chenle juga ikut mati.

Jaemin menghela nafas panjang dan menutup mata serta memijat dahinya. Dia butuh duduk dan minum kopi, belum dimulai misi saja dia sudah stress duluan.

Kekehan terdengar dari suara baru, bukan suara dari earpiece tetapi dari seseorang yang dari tadi diam dan hanya mengamati. "Heh, lihat maksudku Mark?" tanya Donghyuck yang lalu terkekeh lagi. "Satu kucing pergi dengan hanya sepasang mata menjaganya dari belakang, sedangkan dua jaguar bergerak dengan dua pasang bala bantuan dari belakang. Tidakkah kau lihat bagaimana terjadi diskriminasi sejak awal hanya karena kita tidak mengenal mereka?" pancingnya. Jaemin tidak tau apa hubungan Donghyuck dan Mark sebelum bertemu di misi ini, tetapi sepertinya mereka memiliki hubungan yang jauh dari kata baik.

Ada helaan napas panjang dari ujung line. "Lalu kau dimana?" tanya Mark

"Oh jangan permasalahkan aku, aku hanya sang bunga penonton." balas Donghyuck yang lalu kembali menulis apapun itu di tabletnya.

Foxtrot ≡ NorenminWhere stories live. Discover now