F7d Secret

2.5K 415 56
                                    


Jeno memasuki ruangan gelap itu dengan hati berdetak kencang namun rasa yang belum dapat diklasifikasikan.


Matanya berusaha menyesuaikan dengan ruangan yang tidak dipenuhi kerlap kerlip seperti diluar. Di ruangan itu ada sofa melingkar yang besar dengan orang-orang yang sudah sibuk dengan aktivitas-nya sendiri.


Jeno terus mengikuti Soojin yang mengerling padanya. Soojin sendiri berjalan dengan heelsnya secara santai ke tengah-tengah sofa.


Ketika sudah berada tepat didepan sofa itu baru Jeno mendapatkan sosok Renjun yang sebelumnya tertutup dengan badan yang saling menimpa satu sama lain disampingnya.


Renjun duduk bersandar pada seorang pria tinggi dengan rambut coklat maple-nya. Pria itu memiliki tangan yang merangkul pundak Renjun, dan tangan lainnya ada di atas paha Renjun sambil meremas-nya pelan.


Renjun sudah menutup matanya, sepertinya setengah sadar dengan sekitar.


Jeno memutar otaknya untuk cara menyelamatkan Renjun dari sesuatu yang tidak dia sadari, tapi dia tak perlu berpikir panjang karena Soojin membantunya.


Soojin berjalan mendekat kepada mereka dan mengalungkan tangannya di leher pria rambut coklat tadi, dan dengan penuh hasrat menariknya sampai rangkulan dan tangannya lepas dari Renjun.


Soojin sempat menyeringai kepada Jeno sebelum sibuk dengan pria tadi. Jeno dengan cepat segera duduk di samping Renjun dan merangkulnya. Ada rasa panik karena dia tidak tahu harus berbuat apa.


Terlalu banyak orang dan jarak mereka semua berdekatan, satu langkah salah dan penyamaran mereka bisa terbongkar.


Spesial agen Korea itu melakukan satu-satunya hal yang bisa dia lakukan saat itu: mendekat dan membaur dengan lingkungan. Dia menarik badan Renjun yang setengah sadar ke atas pangkuannya, dan mulai mendekati mulutnya ke dekat telinga Renjun.


Sambil mencium Renjun, Jeno menggapai earpiecenya dan Renjun dan mematikannya.


"Huang, kau sadar tidak?!" bisik Jeno di sela-sela mulutnya yang kini menggigiti telinga Renjun.


Renjun tidak menjawab dengan suara yang nyata. Dia lebih ke merinti dan menggerakan badannya mencari sentuhan yang dia butuhkan. Ketika suara keluar dari mulut Renjun, kata-kata yang dikeluarkan bukanlah apa yang diharapkan Jeno.


"Fucking touch me!" pinta Renjun yang sekarang memiliki satu kakinya terlipat diantara paha Jeno dan menekan celana Jeno yang sudah mengembung.


Sial! Jeno masih pria normal. Sudah berbulan-bulan dia tidak mencari kenikmatan dengan siapapun karena sibuk bekerja. Dan sekarang di depan matanya ada Renjun yang bertindak dan memancing Jeno.


Jeno menahan geramannya namun suara itu tetap lolos. Tangan agen Korea Selatan itu keduanya turun dan meremas erat pantat Renjun. Renjun mengesah puas. Setelah puas diraba disitu, Renjun menarik satu tangan Jeno ke bagian depan celananya yang sudah agak lembab.

Foxtrot ≡ NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang