F11b Samcheok

1.1K 200 10
                                    


Hari sudah malam dan kehidupan yang ada disekitar mereka sisalah hewan liar dan singgungan pohon. Track device milik para agen itu berhasil menuntun mereka ke pabrik Aculeus yang terletak sangat jauh dari Busan -dermaga penerimaan bahan mentahnya-.


Pabrik milik Scorpio terletak di pinggiran kota Samcheok. Jarak Samcheok ke Seoul -markas para agen- sudah sama saja dengan jarak dari Samcheok ke Busan.


Diantara ladang-ladang yang telah terbengkalai, berdiri sebuah lumbung yang dari luar terlihat sudah tak dipakai. Itu jika mengabaikan lalu lintas memasuki ladang yang selama beberapa bulan ini jauh meningkat.


"Yakin sudah tidak ada penjaga?" tanya Renjun memastikan.


"Dari satelit pemindai panas sih tidak ada, hyung. Aman, tenang saja." jawab Jisung.


Satelit infrared yang dimiliki oleh Korea Selatan sangat berguna dalam keadaan ini, sayangnya satelit itu tidak dapat mendeteksi berapa banyak orang yang berkumpul. Dia hanya mampu memberitahukan jika ada sumber panas di sekitar daerah itu tanpa spesifikasi apa sumber panas itu dan seberapa banyak mereka.


Dengan cepat Renjun berjalan kedepan lumbung tersebut lalu kembali memasuki hutan. Dia sedikit ke arah Barat Laut barulah dia mengeluarkan benda yang ada di tangannya dari tas pelindung.


Dia menarik kuda-kuda dari alat itu lalu mulai memposisikan agar masing-masing kakinya sejajar agar alat tersebut dapat ditaruh tanpa terjatuh.


"Ok. Coba cek, kameranya sudah pas belum?"


"Ge tinggikan lagi, pandangannya tertutup daun-daun di depan." instruksi Chenle.


Renjun menatap kaki kamera khusus yang sudah mentok. Dia tak bisa menaikkan posisi kamera ini lagi jika hanya mengandalkan kaki dari pabrik.


Jeno yang sedari tadi menonton Renjun mencoba untuk menawarkan diri membantu. "Sini-" Tapi belum selesaipun kalimat Jeno, Renjun sudah mulai memanjat pohon dengan alat tadi dikaitkan di punggungnya.


"Begini?"


"Perfect." balas Jisung.


"Okk selanjutnya alat yang kedua, gege bisa taruh 100 meter ke Timur. Lebih baik ikat di pohon juga." Instruksi Chenle.


"Ok, aman." Renjunpun mengikuti instruksi tersebut dan memasang alat lainnya sembari memanjat pohon.


Begitu semuanya selesai, dia langsung turun dan menyusun reranting dan dedaunan di sekitarnya agar tempat untuk dia duduk aman dan tersembunyi.


"Ternyata lihai juga kau menyatu dengan alam, Huang." puji Jeno dengan satu alis terangkat menyaksikan Renjun yang hanya diteringa sinar bulan.


"Tidak semua misi harus memakai jas." Renjun mendengus sambil tertawa. "Mark, sudah dimana? Kami sudah menyediakan tempat untukmu." tanyanya pada earpiece.

Foxtrot ≡ NorenminWhere stories live. Discover now