21 : APA KAU MENCINTAIKU ?

Mulai dari awal
                                    

Benar jika Arka tidak mengetahui perasaannya. Namun bagaimana dengan Zara ? Gadis itu juga tidak tahu badai apa yang sebenarnya melanda dalam hatinya. Hatinya ingin agar Arka mencintainya dengan tulus, namun pikirannya masih menaruh sedikit benci pada atasannya itu karena ketidakcocokan yang tidak berujung.

"Cinta ? Kenapa aku ingin Pak Arka menikahi dan mencintaiku ? Ya ampun Zara, kau ini kenapa ?" Zara memukul-mukul kepalanya karena kesal.

*****

Dalam bulan ini, Zara disibukkan dengan persiapan pernikahan kakaknya. Zara dan Suci banyak menghabiskan waktu bersama sebelum acara pernikahan.

"Kak, aku mau tanya." Ucap Zara sambil makan kentang goreng yang dipesannya.

"Tanya apa ?" tanya Suci.

"Kakak sama Kak Aldo udah berapa lama sih pacaran ? Coba dong ceritain dari pertama kali kalian ketemu terus sampai sekarang udah mau nikah." tanya Zara.

"Jadi aku itu sama Aldo pertama kali ketemu di kantornya. Aku pernah magang disana. Awalmya tuh aku benci banget sama Aldo, karena dia itu selalu godain aku. Ada aja alasan buat nyuruh aku terus ke ruangannya, biar bisa lihat aku katanya." Ucap Suci sambil tertawa kecil karena mengingat momen itu.

"Jadi Kak Aldo genit ya ? Nggak nyangka aku." Kata Zara.

"Tapi genitnya itu pas deketin aku aja. Pas udah jadian, genitnya hilang. Tapi romantisnya jadi lebih elegan aja gitu." Suci tertawa kecil.

"Oh gitu. Terus Kak Aldo ngelamar kakak gimana ? Apa dia buat hal-hal yang romantis atau apa gitu ? Gimana Kak ? Ceritain lagi."

"Kalo itu, dia buat acara ngelamar aku di depan teman-teman kantornya. Dia berlutut di depan aku, ngasi cincin gitu. Pokoknya gitu deh, kamu bayangin sendiri." Ucap Suci sambil menyeruput sodanya.

Yang terbayang dalam pikiran Zara adalah bukan bagaimana Aldo melamar Suci. Dia justru teringat bahwa dirinya juga sudah dilamar oleh Arka. Zara melihat ke arah cincin di jarinya. Cincin yang susah dilepas itu pertanda jika dirinya kini adalah milik Arka mau tidak mau.

"Zara." Panggil Suci.

"Iya."

"Kenapa melamun ?" tanya Suci.

"Nggak apa-apa, Kak. Oh ya, berarti kalian berdua menikah karena saling mencintai kan ?" tanya Zara.

"Tentu. Kami berdua saling mencintai." Jawab Suci sembari tersenyum dan melihat ke arah bawah.

"Terus kenapa kalian bisa saling cinta padahal Kakak benci banget sama Kak Aldo." Ujar Zara lagi.

"Walaupun aku benci sama dia, tapi aku tahu dia itu orang baik. Seiring berjalannya waktu cinta itu perlahan hadir di antara kami. Aldo mulai menunjukkan sikap serius dengan cintanya, aku juga mulai jatuh cinta sama Aldo. Kami berdua juga nggak pernah tahu pasti kapan perasaan itu muncul diantara kami. Kami berdua hanya mengikuti kata hati kami, walaupun terkadang yang ada di pikiran berbeda. Tapi itulah cinta. Dia datang dari hati, walaupun pikiran menolak perasaan itu, tapi dia ada." Jelas Suci.

Hati ? Apa yang kuucapkan kemarin adalah kata hatiku ? Apakah dengan meminta Pak Arka mencintaiku adalah kata hatiku yang sebenarnya. Lalu bagaimana dengan dia ? Apakah dia melamarku karena mendengar hatinya ? Apa cinta muncul diantara kami ?

"Zara." Panggil Suci saat melihat Zara melamun untuk kedua kalinya.

"Eh iya."

"Tuh kan, melamun lagi. Kamu mikirin apa sih ?" Suci merasa heran dengan Zara yang terus melamun.

"Nggak. Oh ya, by the way kakak pacarnya Kak Aldo yang ke berapa ?" tanya Zara sembari menghilangkan pikirannya tentang Arka.

"Aku yang pertama."

"Hah ? Yang pertama ? Bukannya Kak Aldo pernah pacaran pas SMA ya ?" tanya Zara bingung.

"Nggak. Aldo itu dulu anak yang rajin banget pas masa sekolah sampai kuliah. Dia nggak pernah pacaran. Ada sih beberapa cewek yang nembak dia, tapi dia nggak mau. Gitu sih katanya. Nah pas ketemu aku, muncul deh genitnya. Haha..."

Bukannya waktu itu Pak Arka pernah bilang pas SMA Kak Aldo pernah pacaran ? Dan pacarnya itu direbut sama Pak Arka. Tapi kenapa Kak Suci bilang Kak Aldo nggak pernah pacaran ? Siapa yang benar ?

Obrolan tentang bagaimana Aldo dan Suci berujung pada pikiran Zara yang selalu berputar tentang Arka dan lamarannya. Gadis itu jadi sering melamun memikirkan nasibnya kini.

Zara memandangi cincin yang kini menetap di jarinya, "Jadi sebenarnya apa makna cincin ini untukku ? Apa aku sudah bertunangan ? Apa aku sudah menjadi calon istrinya Pak Arka ? HAH ??! CALON ISTRI ??! NGGAK !!" teriaknya kesal di dalam kamarnya dan menutup wajahnya dengan bantal.

Teringat akan Arka, Zara juga bertanya-tanya tentang kisah persahabatan Arka dan Aldo yang rusak sampai sekarang. Apa sebenarnya penyebab semua itu ?

"Pak Arka bilang dia pernah merebut pacar Kak Aldo waktu SMA. Itu berarti Kak Aldo punya pacar waktu SMA. Tapi Kak Suci bilang Kak Aldo nggak pernah pacaran selama SMA. Yang mana yang bener sih ?" 

Votement nya jgn lupa ya guys !!

Arka & Zara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang