2. Pertama Kali Pacaran, Artinya Juga Pertama Kali.........

1.3K 226 158
                                    

Seokmin menarik napas panjang sebelum menghampiri kedua sahabatnya di salah satu bangku open space kampus. Lapangan terbuka yang biasanya menjadi titik temu mahasiswa antar fakultas di Universitas Hanin. Entah karena memang sedang mengadakan sebuah pagelaran atau hanya sekadar beristirahat. Menikmati sepoian angin. Menghilangkan penat usai bergelut dengan materi kuliah yang memusingkan.

Seperti sekarang, Mingyu dan Hao nampak asik dengan ponsel genggam masing-masing. Pasti sedang bertempur di dunia game. Entah kali ini mempertaruhkan apa. Biasanya makanan atau jawaban tugas. Karena memang, keduanya berada di kelas yang sama.

Lain halnya dengan Seokmin yang mengambil jurusan ilmu komunikasi, Mingyu dan Hao mengambil jurusan desain grafis. Sebab itulah mereka bertiga lebih sering bertemu di open space atau kantin umum kampus. Bukan fakultas. Melakukan kegiatan rutin yang tidak akan pernah membuat mereka bosan meskipun ribuan kali diulangi. Bermain game dan pergi makan. Juga saling meledek. Seokmin bilang, pekerjaan Mingyu dan Hao hanya gambar-gambar kartun. Hao protes dan membalas, "daripada kamu pekerjaannya hanya mengoceh."

Ingat dengan kejadian kemarin malam, membuat Seokmin sedikit was-was hendak menghampiri keduanya. Apakah sekarang masih bisa kabur? Kalau kabur, harus memakai alasan apa lagi? Apakah Hao akan semakin marah?

Seokmin sungguh khawatir kalau-kalau Mingyu dan Hao berlaku kompak dengan melimpahkan ribuan pertanyaan, sedangkan Seokmin belum tahu harus bagaimana menjawabnya. Tidak mungkin Seokmin berterus terang dengan menjawab bahwa kemarin malam ia mendapat job dadakan sebagai pacar sewaan. Mau ditaruh di mana wajahnya yang tampan ini?

Tentu bukan tanpa alasan Seokmin merasa takut. Apa kalian ingat bahwa kemarin malam Seokmin pulang diantar oleh Jisoo? Untuk membujuk Mingyu dan Hao pulang lebih dulu dari kafe itu, Seokmin membuat alasan bahwa ia hendak mendatangi rumah neneknya. Tinggal menunggu sang adik yang luar biasa cerewet, Lee Seungkwan, untuk menjemputnya di sana menggunakan taksi. Tanpa menduga sama sekali bahwa malam itu Seungkwan asik meng-upload foto bias-nya di Instaliter lalu Hao memberikan komentar. Bertanya apakah mereka masih berada di rumah sang nenek atau tidak. Memberi balasan, Seungkwan bingung setengah mati. Mereka tidak ke rumah nenek malam itu. Bahkan Seokmin belum juga tiba di rumah sejak meminta izin pergi ke kafe bersama Mingyu dan Hao.

Pertanyaan sebelumnya kembali mencuak. Apakah masih sempat kalau Seokmin kabur sekarang? Berharap demikian, malah sudah terlambat. Hao menemukan keberadaan Seokmin terlebih dulu. Bahkan sebelum Seokmin membalikan badan. Tanpa memanggil. Gadis bertubuh kurus itu hanya mengarahkan jari telunjuknya yang lentik ke arah Seokmin lalu secara otomatis Mingyu pun ikut menoleh.

Bersambut, Mingyu langsung memberikan Seokmin tatapan intimidasi. Membuat Seokmin meringis di dalam hati. Tidak ada pilihan lain selain menghampiri keduanya. Menyengir lebar. Mau tidak mau ia harus kembali memainkan drama. Dan kali ini sendirian. Bukankah sendirian lebih berbahaya? Bagaimana kalau nanti Jisoo berada di posisi yang sama lalu memberikan jawaban yang berbeda? Ah... Nampaknya drama ini akan memiliki banyak episode.

"Kemarin malam kamu menolak diajak pulang bersama memangnya pergi ke mana?" Hao langsung menyerbu Seokmin dengan pertanyaan meski lelaki Lee itu belum sempat mendaratkan bokongnya di kursi seberang.

Seokmin meringis sesaat sebelum menjawab. Coba mencari alasan. "Ada tugas kelompok dadakan. Namaku bisa dicoret kalau tidak datang. Setidaknya aku harus menampilkan wajahku yang tampan ini di hadapan mereka."

"Lalu kenapa harus membohongi kami?" Kini Mingyu yang bertanya.

"Y-ya... Kalau aku bilang untuk pergi mengerjakan tugas kelompok, kalian pasti ingin mengantarku ke sana. Aku tidak mau merepotkan kalian."

Drama Only (✓)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin