Bab 17

97 9 0
                                    

Yeonjun berada di depan apartment ku. Aku membiarkan nya masuk lalu aku akan menjelaskannya. Ressita disampingku pun berusaha menenangkan dan mengerti keadaan disini.

"Oline kau tak apa? Kau terlihat lusuh" tanya yeonjun saat kami sampai di ruang tamu.

"Dia menangis, perkenalkan aku ressita sahabat oline" kata ressita meperkenalkan diri sambil menyalami yeonjun.

"Oke, lalu kamu kenapa menangis?" Tanya yeonjun beralih ke oline. "Aku akan langsung saja. Ayahku tidak setuju kita berpacaran, kurasa kita putus saja" kata oline langsung dengan satu tarikan nafas.

"Kenapa? Agensi ku akan mengurus ini. Tenang saja, kamu hanya perlu menghindar dari wartawan. Oline tolong jangan putus dengan seperti ini. Aku yakin kita bisa melewati ini." Kata yeonjun sambil menggenggam tangan oline.

"Aku juga tidak ingin kita putus, tapi ayah ku tidak setuju."

"Tolong biarkan aku mengurus ini, jika ini tidak berpengaruh kau boleh ambil keputusan. Tapi tolong beri aku waktu, aku tidak rela melepasmu" kata yeonjun dengan mata penuh harap.

"Aku akan mengikuti mu" oline pun menurut karena sejujurnya dia juga tidak ingin berpisah. "Makasih" kata yeonjun sambil memeluk oline erat.

Yeonjun pun kembali ke kantor agensi nya. Dia senang karena tidak ada satupun orang yang sadar. Baguslah jika begitu.

Sudah banyak artikel yang dirilis agensi yeonjun. Tapi hal itu tidak berpengaruh pada fans yeonjun. Apalagi tersebarnya satu foto yeonjun keluar dari kamar oline. Ya itu tetangga oline.

Para fans ahh bukan, para sasaeng mulai meneror oline. Fans yeonjun hanya percaya dan yakin dengan yeonjun, jika yeonjun memang berpacaran fans hanya pasrah.

Ada satu kotak yang membuat oline sangat takut keluar apartemen, hingga ia memutuskan ikut kuliah online.

Kotak itu berisi surat dengan tinta merah menyerupai darah dan pisau berdarah darah. Oline sudah melaporkan itu tapi tampaknya sidik jari pelaku sudah terhapus.

Ressita pun jadi menemami oline, karena hanya ada dia yang dapat oline percaya kecuali keluarga nya. Msma dan kakak oline sangat khawatir di Indonesia.

"Sepertinya aku akan putus saja dengan yeonjun" kata oline saat melihat penampilan TXT di tv. "Apa kau serius? Dia dan kamu sangat menyayangi satu sama lain" kata ressita mencoba memberi jalan keluar.

"Aku tau itu, tapi hubungan ini terlalu berbahaya hingga nyawaku terancam." Kata oline. "Baiklah jika menurut mu itu yang paling benar."

Pagi nya oline mengikuti kelas online. Ressita juga sudah kembali karena libur nya juga sudah selesai. "Sebaiknya aku bicarakan dengan ayah" kata oline.

Oline pun mengirim pesan singkat ke ayah nya. Ia meminta agar ayahnya ke apartment.

Yeonjun dan oline masih sering berbicara. Walaupun tidak secara langsung. Mereka saling menguatkan satu sama lain agar dapat melewati masa ini.

"Yeonjun aku kangen" kata oline sambil menangis. "Sabar aku yakin kita pasti dapat melewati ini, apa masih ada yang berbuat jahat?" Tanya yeonjun di seberang sana.

"Masih, semakin banyak justru. YEOJUN KITA HANYA BEDA BEBERAPA LANGKAH TAPI KITA TIDAK BISA BERTEMUU" kata oline semakin menangis.

"Jangan menangis, kau lihat air mata ku juga mulai menggenang. Perempuan ku menangis dan aku disini tidak bisa melakukan apa-apa." Kata yeonjun sambil menunjukkan senyuman nya. "Tetap sehat yeonjunnie, aku sayang kamu" kata oline menutup panggilan takut ia makin sulit melakukan ldr ini.

Akhirnya update lagii
Masih mau lanjut kan?
Happy reading MOA 💜💛

My Idol BoyfriendWhere stories live. Discover now