Bab 6

174 12 0
                                    

Kelas yoga hari ini berjalan lancar dan cukup membuatku rileks dan bugar kembali. Aku akan bertemu yeonjun. Aku harus membersihkan diriku dan berbenah agar tidak terlalu kucel di hadapan yeonjun. 

Kemarin kami berjanji akan bertemu di restoran tempat ku pertama kali mencoba japchae. Bukan tanpa alasan aku dan dia memilih di restoran itu, tapi karena tempatnya yang tenang juga dekat dari tempat kami. 

Ini sudah jam sepuluh, aku akan segera kesana. Aku berjalan santai tanpa pikiran. Entah kenapa pikiran ku hari ini kosong. Aku segeera berjalan ke restoran itu. Selama perjalanan aku tidak melihat banyak hal. 

Hanya daun daun yang berguguran tanda musim gugur dan beberapa orang yang kulihat disana terlihat sangat bahagia. 

Aku sudah sampai di retoran itu, aku tidak melihat yeonjun disana. Jadi aku rasa aku akan langsung duduk saja. Aku duduk di tempat yang sama saat aku melihat yeonjun makan di super market itu. 

Aku melihat disana yeonjun berlari, dan dia langsung masuk ke restoran. Aku yang melihat nya langsung melambaikan tangan ku. Kulihat dia menunjukkan senyum manisnya dan segera menghampiriku. 

"kenapa berlari?" tanyaku karena melihatnya berlari tadi. "tak apa aku hanya takut kamu menungguku" astaga hanya jawaban singkat tapi cukup membuat hati ku hangat. 

"bagaimana jika kupesan kan? kau terlihat berkeringat" aku menawari nya dan dia pun mengangguk. Aku pergi dari kursi itu dan memesan lalu kembali ke kursi dengan dua cup minuman di tangan ku. 

"maafkan aku jika membuat mu menunggu" nada suara nya sangat lembut di teliga ku. Aku tidak pernah merasakan ini. Aku sudah terbilang cukup besar untuk merasakan yang namanya cinta. Tapi hati ku belum pernah bersandar pada hati lelaki mana pun. Ini awal nya. 

"tidak, aku juga baru datang" aku hanya mengeluarkan kalimat singkatku. Tiba-tiba aku teringat dengan keingin tahuan ku tadi malam. "apakah agensi mu benar benar tertutup mengenai trainee trainee mereka?" tanyaku karena yang kulihat di agensi lain mereka sudah pasti akan membocorkannya. 

cara itu terbukti ampuh untuk menarik para fans agar tertarik dengan grup itu sebelum grup itu debut.  "iya, agensi ku memang berbeda. mereka tidak menyukai hal yang biasa. mereka menyukai kejutan" kata yeonjun menjelaskan. Yeonjun pun menanyakan banyak hal mengenai Indonesia dan dengan senang hati aku menjelaskan. 

Dia terlihat sumringah saat kujelaskan mengenai budaya disana. Bahkan ia ingin mengunjugi Indonesia jika diperbolehkan nanti. "astaga kau orang yang sangat menyenangkan" kata itu tiba tiba terpleset dari lidahku. 

"kau juga, sejujurnya aku punya banyak teman. tapi kau dari negara yang berbeda membuatku merasa nyaman" katanya. nyaman, kata yang tak pernah terdengar  menghangatkan bagi ku. 

"oiya hampir lupa, kau sedang apa di korea?" tanya nya sambil mengubah posisi duduknya lebih menghadap ku. "ehm aku sedang ingin berkuliah, ini tahun pertama ku." 

"semoga beruntung, kurasa aku membutuhkan nomer telefon mu. apa tak masalah jika kau kujadikan teman cerita yang berbeda negara?" tanya yeonjun tiba tiba. Astaga dia meminta nomer telefon ku. Sepertinya tidak ada salahnya. Aku juga tidak mempunyai teman di korea saat ini. 

Kami pun menikmati siang yang menyenangkan dengan segelas coffe dan makanan di atas meja kami. Banyak hal yang sudah kutanyakan dan kujelaskan tapi, ada juga hal yang tak bisa kutanyakan atau jelaskan. terlalu sulit untuk kutanyakan padanya. 

Apaan ya guys itu!? Walaupun belum banyak yang lihat atau ngevote aku udh sayang sama kalian. Semoga karya awal ku ini membuahkan hasil yang baik. Vote yaa lop yuu💜💜💛💛

My Idol BoyfriendWhere stories live. Discover now