Bab 4

221 16 1
                                    

Pagi ini badanku tidak terlalu lelah. Aku sudah rindu masakan mama ku. Dia memang yang terbaik. Aku sudah menyuruhnya untuk membuat kan beberapa kue yang akan dikirim ke sini.

Aku akan berenang hari ini. Aku tidak sabar untuk berenang. Aku sangat suka dengan kegiatan di air, ini terlalu menyenangkan. Aku segera membawa minum dan handuk ku. Aku langsung menuju ke kolam renang menggunakan lift. 

Saat aku sampai di sana aku melihat seperti orang yang sedang melakukan syuting atau pemotretan. Tentu saja aku tahu itu karena itu pekerjaan mama ku. Sebentar.. bukan kah itu cowo yang kemarin?? Apa ini astaga, kenapa aku terus saja berhubungan dengan nya. Tujuan ku hanya lah berenang, lebih baik aku fokus saja. 

Tapi bukan kah ini apartemen dengan jaminan ketenangan yang tinggi?? Mengapa menjadi tempat untuk melakukan syuting?? Ah lupakan lah. Aku hanya perlu fokus dengan tujuan utama ku disini yaitu berenang. 

Aku sudah berenang selama 30 menit. Cukup melelahkan karena saat di indonesia aku jarang berenang. Ya walaupun di rumahku ada kolam renang. Tapi rasanya malas dan tidak bergairah untuk berenang. 

Aku akan segera membersihkan diriku di kamar lalu aku akan segera berbelanja. Segarnya badanku. 

Aku segera berangkat dengan pakaian casual ku. Walaupun aku tidak terlalu mengikuti fashion, Ressita selalu menunjukkan fashion fashion yang sedang hit jadi aku tidak terlalu ketinggalan jaman. Astaga temaku itu memang paling mengerti diriku. 

Setelah kulihat di google aku akan ke lotte mart saja.  Aku akan naik bis saja. Kurasa lebih baik naik bis daripada meminta supir ayahku. Aku harus berlatih menjadi mandiri sebelum kegiatan kuliahku. 

Aku sudah sampai di lotte mart. Disini cukup luas, aku segera mengelilingi dan mencari bahan yang akan kubuat masak nanti. Untung saja mama sudah mengirimi ku beberapa resep masakan korea yang sudah pernah ia buat dan ia jamin itu mudah dan rasanya tentu saja enak. 

Aku sudah di kasir untuk membayar semua belanjaan ku. Ya walaupun aku berusaha untuk mandiri, tentu saja aku masih belum bisa  terlepas dari kartu ayah ku.

Aku sudah kuliah tapi aku belum menghasilkan uang sendiri. Bukan karena aku malas atau manja tapi ayah ku sudah memiliki rencana nya sendiri. Ia bilang akan membuatku sangat sangat pintar hingga melanjutkan perusahaan nya bersama kakak ku. Entahlah, kebanyakan cowo yang akan disuruh meneruskan perusahaan, tapi ayahku tidak membedakan diriku dan kakak ku. 

Yaampun tiba tiba aku rindu ressita. Kita dulu sering sekali bersama. Teman ku tidak hanya ressita, ada banyak tapi aku terlalu nyaman dengan ressita. Saat yang lain pergi karena mendapat teman yang lebih baik, ressita tetap berada di sekitar ku. 

Aku melamun terlalu lama sampai tidak sadar aku sudah sampai di halte dekat apartemen ku. Rasanya terlalu menyenangkan mengenang masa lalu ku bersama ressita. 

Aku segera turun dari bis. Aku berjalan di trotoar ini tapi tidak sengaja aku tertabrak oleh pesepeda. Dia segera membantu ku. Astaga cowok itu lagi. Apa tidak ada orang lain yang akan kutemui di negara ini selain cowo ini?? 

Holaa hello gimana masih mau lanjut, cmon klik vote. I hope you still with me until the end💜💛

My Idol BoyfriendWhere stories live. Discover now