Bab 10

125 11 2
                                    

Aku berjalan dengan malas ke apartemen ku. Mood ku hancur hanya karena dia. Yeonjun.

Saat hampir sampai di apartemen dia datang. "Maafkan aku, sungguh aku tak bermaksud membuat mu menunggu. Sungguh aku minta maaf" kata yeonjun lalu aku hanya mengangguk. Dan masuk.

Itu yang ingin kulakukan tapi aku sudah terperangkap dalam pesona nya. "Iya tak apa,aku akan masuk dulu. Bye" kata ku lalu hendak masuk dengan senyuman.

Senyuman apa ini?? Manusia lemah. Lemaahh.... Tapi yeonjun menahan ku.

"Apa kau tidak marah? Jawaban mu menunjukkan kau kesal" tanya yeonjun lagi. "Iya tak apa, aku lelah menunggu. Aku pergi dulu"

Lalu aku  masuk apartemen ku. Dan kujatuhkan tubuh ku dikasur. "Hahh" aku menghembuskan nafas. Lelah sekali hari ini.

Aku akan mandi lalu menelfon mama dan kakak ku saja. Dan tentu saja mempersiapkan kuliah hari pertama ku besok.

Tak terasa matahari sudah mengetuk kaca jendela ku untuk membuatku terbangun dari mimpi. Aku segera bersiap siap.

Aku menuju kampus dengan supir ku. Saat sampai di kampus hatiku berpacu cepat. Saat kulihat sellina aku langsung turun dan mengucap terima kasih pada supir ku.

Kelas hari ini tidak terlalu berat. Dan ada beberapa tugas yang harus aku kerjakan. Tentu saja mengenai bisnis.

Aku pulang, tapi sebelum pulang aku ingin membeli kopi di cafe di mall tempat ku membeli buku.

Saat aku ingin menuju parkiran dengan kopi di tangan ku. Aku bertemu dengan dia. Dia lagi yang sempat membuat mood ku berubah dalam sekejap.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya nya. Ingin sekali aku melewati nya seolah olah aku tak mendengar. Tapi..

"Hanya membeli kopi" jawab ku. "Apa kau buru-buru?"

"Tidak, ada apa?" Ya aku besok tidak ada kelas jadi aku tidak terlalu sibuk. "Makan siang bareng yuk" ajak yeonjun.

"Baiklah" aku pun menuju ke supir ku dan menyuruh nya untuk duluan saja. Kukira yeonjun akan membawa ku ke foodcourt di mall ini.

Dia mengajakku berkeliling sambil mencoba street food. "Apa kau marah saat aku tidak datang?" Tanya yeonjun tiba-tiba. "Tidak, sudahlah lupakan saja masalah sepele itu." mulut ku tidak pernah jujur sejak mengenal yeonjun.

"Benarkah? Tapi cara bicara mu seperti tidak tulus." kata yeonjun yang masih tidak percaya. "Lihat? Aku baik baik saja" kulihat dari tatapan nya, seperti nya dia sudah percaya dengan jawaban ku.

"Bagaimana kuliah mu hari ini??" Tanya yeonjun mengenai kelas ku hari ini. "Baik kok, oiya kalau boleh tau kau kapan akan di debut kan??"

"Tahun 2019 nanti" jawab nya. Ahh itu masih tahun depan, masih sekitar 4 bulan lagi.

"Aku mau ke dreamland" ajak ku. Tadi saat perjalanan aku melihat tempat bermain. Dreamland terlihat sangat indah dan menyenangkan.

"Tunggu aku telfon manajer ku" lalu yeonjun pergi sedikit jauh. Aku melihat lolipop disana aku beli satu deh.

"Ehm oline, aku boleh bermain juga. Ayo kita pergii" kata yeonjun bersemangat. Tolong hentikan waktu sebentar saja.

Wajah nya yang imut itu sedang senang. Yang kutahu menjadi trainee adalah kesulitan seorang idol. Biarlah yeonjun bahagia.

Kaki kami pun melangkah cepat menuju dreamland yang tidak jauh dari tempat kami berdiri. Aku dan yeonjun dengan cepat melupakan masalah itu. Memang semudah itu.

HAI SEMUA 💜💛
MAAF BANGET AKU UDAH LAMA GAK UPDATE
TUGAS SMA KU NUMPUK BANYAK BANGET SAMPE BINGUNG HEHEHE
VOMENT YA, MAKASIH🧃

My Idol BoyfriendWhere stories live. Discover now