Jadi(?)an.

2.1K 106 3
                                    

Kita itu cuman pernah bukannya punah.

Happy Reading❤









Lalu Devino menyerngit ketika ada sesuatu yang aneh. Apa ini? Devino seperti baru melihatnya. Devino terus mengusap bibir bawah Anisha. Tapi, pewarna itu tetap saja tidak mau hilang.

"Lo pakein apa bibir lo?" tanya Devino dengan serius.

Anisha tersentak. Ia menggaruk tekuk nya yang tidak gata "A-em... Gak pakein apa apa. Kenapa?" tanya Anisha. Anisha merasa deg degkan. Tidak biasanya nada bicara Devino seserius ini kepadanya.

"Ambil tisu!" titah Devino dengan tatapan tajam.

"Un--"

"Ambil!" tegas Devino.

Anisha pun akhirnya meletakkan mangkok bakso tersebut dan mengambil tisu yang berada di meja di dekat sofa.

"Nih," ujar Anisha sambil memberikan kotak tisu kepada Devino. Devino pun mengambilnya.

Devino menepuk sisi sebelah kiri kasurnya. "Duduk disini," kata Devino.

"Mau--"

"Mau di pangku, hm?" Anisha akhirnya duduk di tepi sisi ranjang Devino dengan ogah ogahan.

"Ambil air!" ujar Devino. Anisha pun mengambil botol air yang berada di nakas lalu memberikannya ke Devino.

Devino pun membukanya dan sedikit membasahi tisu tersebut.

"Ngadep ke gue," Anisha pun menghadap ke arah Devino. Devino pun menempelkan tisu basah tadi pada bibir Anisha. Ia mengusapnya pelan. Setelah itu ia melihat tisu tersebut. Ada noda bewarna pink disana.

"Lo pakein apaan bibir lo?" tanya Devino dengan nada tidak suka.

"Gue--"

"Lo pakek pewarna bibir kayak Syiren?" potong Devino.

"Iy--"

"Ngapain lo pakek ginian? Mau ngikutin gaya nya dia?"

"Eng--"

"Emangnya gue bolehin lo makek ginian?"

"Vin--"

"Lo mau gue keracunan pas nyium bibir lo?" Anisha terdiam. Ia membulatkan matanya. Lalu, memukul pelan tangan Devino.

"Lo... Kalau ngomong di filter dulu. Kalau ada yang denger gimana?" tanya Anisha dengan suara pelan.

"Ck!" Devino tidak menghiraukannya. Ia lalu melanjutkan membersihkan bibir Anisha. Tapi, Anisha terus saja menjauhkan wajahnya.

"Diem!"

"Gak!" bantah Anisha.

"Oh, lo mau gue bersihin pakek bibir gue sendiri?" lagi lagi pertanyaan Devino tidak masuk akal. Anisha mencubit lengan Devino karna sudah terlanjur sangat geram.

DEVINO (END)Where stories live. Discover now