Devino Radipta

9.6K 331 6
                                    

Suara deruman beberapa motor mulai terdengar memasuki area parkir sekolah dan membuat jadi pusat perhatian.Tidak perlu menebak nebak siapa pemilik motor itu karna semua siswa maupun siswi sampai penjaga sekolah pun sudah tau siapa mereka.

Mulai lah bisikan bahkan teriakan mulai terdengar saat mereka mulai membuka helmnya satu persatu.Namun,teriakan dan bisikan itu tidak tertuju untuk semua pemilik motor yang ada di sana,hanya ke satu orang saja.

"dih gilak,baru buka helm aja gue udah di triakin ama cewek cewek di sini,berasa paling ganteng gue",ucap Dito sambil menyisir rambutnya dengan tangannya.

"ngimpi aja lo terus,orang jelas yang di teriakin si Devino bukan lo",kata Gio sambil turun dari motornya.

"biarin kali yo si Dito seneng,dia kan pengen ngerasain jadi Devino yang terus menerus di teriakin kek gini,ya..walaupun masih gantengan gue dari dia",sambung Willy sambil memasukkan permen karet ke dalam mulutnya.

"lo sama aja pedenya tinggi banget bego",Jerry menoyor kepala Willy membuat si empu memasang muka kesalnya.

Sedangkan orang yang di bicarakan sudah jalan duluan meninggalkan ke empat sahabatnya yang tak henti hentinya mengoceh.

"noh kan si bos udah duluan,elo sih",tunjuk Gio ke arah Dito.

"iya mas,dedek emang selalu salah di mata mas,dedek tetap ikhlas kok mas",ucap Dito dengan dramatis membuat tiga orang yang berada di dekatnya bergidik geli sekaligus jijik mendengar ucapannya.Tanpa mau membalas ucapan Dito,mereka memilih untuk melangkahkan kaki mereka menyusul Devino yang sudah berjalan lumayan jauh.

"nah tuh kan,mereka emang gitu tuh,berasa cuman jadi makhluk gaib gue di sini.WOYY TUNGGUIN GUE!!!"

Suara demi suara di sepanjang koridor tak henti hentinya memekakkan telinga siapapun yang mendengarkannya.Bagaimana tidak?Devino berjalan sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone miliknya dengan kedua tangan di masukkan ke saku celananya yang menambah kesan cool pada dirinya,belum lagi dengan rambut coklatnya yang sedikit berantakkan dan baju yang sengaja di keluarkannya dan tidak lupa dengan muka flat nya.

Devino melemparkan tasnya ke meja lalu duduk di kursinya dengan kedua kakinya di naikkan di atas kemudian fokus pada benda pipih di tangannya.

Tiba tiba datang seorang cewek dengan rambut bagian bawahnya di cat dengan warna merah maroon dan rambut bagian bawahnya di buat bergelombang dan wajah di poles make up.

"ekhem..",si cewek yang mempunyai nama Syiren itu berdehem namun tidak ada respon sama sekali dari Devino.

"ekhem..",kali ini suaranya di buat lebih tinggi agar Devino dapat mendengarkannya tapi,hasilnya tetap sama.

Syiren mendengus kesal karna Devino tidak memberi respon apapun walaupun Devino tau Syiren berada di sampingnya.Sedangkan Dito,Willy,Jerry,dan Gio tengah menahan tawanya agar tidak meledak saat itu juga.

Syiren melihat ke belakang di mana Dito,Willy,Jerry,dan Gio berdiri dan memberikan tatapan tajam ke mereka,sedangkan orang orang yang di berikan tatapan tajam tersebut pura pura menyibukkan diri.

Syiren kembali menghadap Devino.Kali ini dia memberanikan dirinya untuk memanggil Devino.

"Vino",panggil Syiren tapi,tetap tidak ada respon dari si empu yang di panggil.

"Vin",panggilnya sekali lagi.

"Devino",panggil Syiren sambil menggoyangkan tangan Devino membuat Devino menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan dingin ke arahnya.

"L--lo ja--jangan li--liatin gue kek gi--gitu dong",Syiren mengucapkannya dengan gugup membuatnya ngomong dengan terbata bata.

Devino kembali menatap ponselnya dari pada harus ngomong dengan manusia yang tidak di undang di sampingnya.

DEVINO (END)Where stories live. Discover now