EP 42 - CHRISTMAS BREAK

488 65 5
                                    

CHRISTMAS BREAK

*
Draco

    Eve dan aku pergi ke rumah untuk libur natal, tapi hanya karena Lucius menyuruh kami. Aku tidak ingin berada di dekat keluargaku---terutama karena hal buruk yang sudah kita lakukan di sekolah---tapi kami tidak punya pilihan lain. Menghabiskan natal dengan orang tuaku adalah hal terakhir yang ingin kulakukan.

    Natal dua hari lagi, tapi Lucius buru-buru menyuruh kami datang ke manor dibandingkan dengan menyuruh kami untuk memperbaiki lemari itu terlebih dahulu. Eve dan aku turun kebawah sabtu pagi itu untuk makan pagi saat Lucius menghentikan langkah kami menuju dapur, memberitahu kami kalau kita perlu menemuinya di ruang tamu.

    “Untuk apa?” tanyaku sedikit malas, Eve ada di belakangku. Ini masih terlalu pagi untuk membicarakan sesuatu.

    “Ini tentang tugas itu,” ucap Lucius, sudah lebih dulu bergerak menuju pintu. “Ibu mu dan aku ingin membicarakan sesuatu pada kalian berdua.”

    Aku mendelikkan mataku dan tetap mengikutinya, tau kalau aku sebaiknya menuruti saja apa mau nya. Eve berada dekat di belakangku, dan tangannya terlipat di depan dada dengan gugup. Tidak ada dari kami yang mengira akan di introgasi oleh kedua orang tuaku setelah kami baru saja bangun di pagi hari, dan aku yakin kalau penampilanku sekarang masih buruk.

    Ibu ku sudah menunggu di dalam sana, kedua tangannya terlipat saat Lucius datang dan berdiri di sebelahnya. Eve berdiri di dekatku, tangannya bersentuhan dengan tanganku sesekali---karena kami berdua tau apa yang ingin dibicarakannya pasti tidak akan bagus.

    “Severus memberitahu kami tentang apa yang terjadi dengan kalung itu,” ucap Lucius cepat, menatapku dan bahkan tidak peduli untuk sekedar menatap kearah Eve. “Dia memberitahuku kalau gadis itu hampir mati.”

    Mencoba untuk tidak membiarkannya amarahku keluar, aku menjawab dengan tenang, “Aku tau. Tapi dia tidak mati, dan dia tidak mengingat apapun setelahnya.”

    “Apa yang kau fikirkan?” bentaknya. “Kau bahkan tidak mengikuti perintah dari penguasa kegelapan. Dia memberitahumu dengan jelas untuk memperbaiki lemari itu dan selanjutnya---“

    “Ya, ini membutuhkan waktu yang lama dari yang kuperkirakan,” aku mengintrupsinya dingin. “Ini ide ku untuk menggunakan kalung itu. Aku fikir cara ini lebih baik dibandingkan harus membawa seluruh Death Eaters kedalam istana.”

    “Tidak peduli apa yang kau fikirkan, Draco,” sahut Lucius. Aku bisa melihat betapa marahnya dia lewat tatapan yang diberikannya padaku----aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana marahnya dia setelah tau apa yang sudah terjadi di sekolah. Aku tau mereka pasti kecewa, tapi tidak kusangka akan separah ini. “Lakukan apa yang penguasa kegelapan perintahkan. Perbaiki lemari itu, bawa yang lainnya kedalam istana, dan bunuh kepala sekolah. Itu yang harus kau lakukan.”

    Ibuku terkesiap saat dia berkata tentang membunuh Dumbledore, tapi Lucius mengabaikannya. Suasana terasa panas sekarang, tapi aku bahkan tidak memiliki kesempatan untuk membuka mulut lagi; Eve berbicara untuk pertama kalinya sejak pagi tadi, berkata dengan sedikit tajam, “Draco hanya mencoba untuk membuat semuanya menjadi lebih mudah. Lagipula itu ide yang bagus.”

    Lucius berbalik kearahnya dan menatapnya dingin, dan darahku memanas saat melihat tatapan yang diberikannnya pada Eve----seperti begitu membencinya. Suaranya merendah saat dia bertanya padanya, “Dan dimana kau saat semua itu terjadi? Hanya berdiri saja dan membuat semua orang menjadi curiga pada Draco?”

    “Jangan memulai padanya,” aku mengintrupsi dengan marah, tapi Eve tetap menegakkan tubuhnya dan tidak berpaling darinya.

    “Sejujurnya aku memastikan tidak ada orang yang melihat sampai dia keluar dari kamar mandi,” ucapnya dingin. “Itu bukan masalah. Katie baik-baik saja, dan tidak ada yang tau kalau kami terlibat dalam kejadian itu.”

Little Bird (Draco Malfoy) | translate bahasaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora