EP 39 - FAIL ATTEMPT

492 61 3
                                    

FAIL ATTEMPT

*

Draco

    Kami menunggu selama dua minggu sebelum kembali memasuki Room of Requirement. Aku menghabiskan waktu sebisa mungkin untuk menemukan daftar mantera untuk memperbaiki kerusakan yang ada di dalam lemari, dan kapanpun Eve dengan hati-hati mengajakku untuk kembali memperbaiki lemari itu, aku akan mencari alasan supaya kami bisa menunggu lebih lama. Aku hanya ingin memberi kami waktu untuk bisa memperbaiki lemari itu, yang artinya sama saja dengan menunda waktu lebih lama untuk bisa memperbaikinya. Setelah apa yang Eve katakan padaku tentang orang tuanya, aku ingin lebih bisa menjauhkannya dari semua ini---tapi gadis itu sama sekali tidak mengerti apa maksudku.

    Akhirnya dia meyakinkanku untuk berhenti menunggu dan membuat lebih banyak alasan, dan kami akhirnya kembali ke Room of Requirement di Hari Sabtu sore. Aku berada di depan pintu lemari dan Eve bersandar di sebuah piano rusak yang ada di belakangku, buku daftar mantera ada di atas pangkuannya. Cuaca sudah mulai berubah lebih dingin saat musim dingin tiba, aku memberikannya jas hitam milikku dan memakaikannya di sekeliling bahunya. Rasanya cukup hangat berada di depan pintu lemari ini, aku menggulung lengan kemejaku saat aku bersiap untuk memperbaiki lemari ini dan menyimpan tongkatku di depannya.

    “Sialan,” aku mengumpat dengan keras saat mantera yang coba kupakai tiba-tiba saja memantul hampir kearah wajahku, membuat ku memundurkan langkah supaya aku tidak kehilangan alisku yang berharga. Saat aku berbalik, aku sadar Eve sedang mencoba untuk menutupi senyumnya dengan satu tangan dan menjaga buku itu supaya tidak terjatuh menggunakan siku nya di waktu yang sama.

    “Maaf,” dia terkekeh, berusaha mencoba tapi pada akhirnya gagal untuk menyembunyikan fakta kalau dia sedang sibuk menertawakanku. “Yang tadi itu hampir saja.”

    Aku mendelikkan mataku, tapi senyumnya bagaikan racun dan akhirnya membuatku berakhir ikut tertawa juga. “Ya ya, silakan saja tertawa. Mantera itu memang sialan---aku fikir malah membuat lemari itu tambah semakin rusak.”

    Eve melenturkan lehernya dan berjalan melewatiku, melihat kerusakan yang ada di dalam lemari dan menghela nafas. Dia membalikkan halaman buku mantera itu, melihat halaman selanjutnya yang sudah kami tandai setelah kami membawanya di bagian terlarang perpustakaan saat malam hari. “Biarkan aku menemukan mantera lain. Seharusnya yang ini bisa bekerja dengan baik.”

    “Ini bodoh,” protesku, mengacak rambutku saat aku duduk di sebelahnya di atas piano yang sudah rusak. “Kita sudah mencoba setidaknya lima mantera. Aku akan berakhir tidak memiliki alis jika mantera yang kugunakan gagal terus.”

    Aku serius, tapi lagi-lagi Eve malah tertawa. Aku tidak mengerti kenapa dia dengan mudah tertawa; apa yang kami lakukan adalah sesuatu yang serius. Dia menemukan halaman lain yang sudah kutandai minggu lalu, dan aku bersandar mendekat untuk membacanya dari balik bahu Eve. Menunjuk deskripsinya, Eve berkata, “Yang satu ini sepertinya benar, ya? Disini tertulis untuk memperbaiki setiap artefak sihir yang rusak.”

    “Itu yang tertulis di mantera sebelumnya juga,” aku memberitahunya malas, tapi aku akhirnya berdiri untuk mencobanya. “Baiklah, beritahu aku.”

    Eve pun menjelaskan padaku setiap kata bagaimana mantera itu bisa bekerja, prosesnya lebih sulit dari yang sudah kucoba sebelumnya---mungkin karena mantera itu tidak sepenuhnya legal. Membutuhkan waktu beberapa kali bagiku supaya akhirnya bisa mengerti, dan Eve harus berdiri beberapa kali hanya untuk memperbaiki letak posisi tanganku. Tapi saat ujung tongkatku akhirnya mengeluarkan percikan biru dan bersinar kearah lemari kayu itu, aku tau yang kulakukan saat ini pasti sudah setengah benar. Saat percikan biru itu mulai menghilang, Eve bangkit dari duduknya dan menghampiriku untuk melihat apakah ini bekerja dengan baik.

Little Bird (Draco Malfoy) | translate bahasaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora