EP 25 - RAHASIA YANG TERBONGKAR

991 143 14
                                    

RAHASIA YANG TERBONGKAR

*

Eve

    Malam itu, setelah pertandingan Quidditch, aku terkapar di atas Kasur asramaku dengan tirai tertutup di sekelilingku dan dengan pelan mengutuk diriku sendiri atas apa yang sudah aku ucapkan pada Draco.

    Aku ingin memukul diriku sendiri karena sudah memberitahu rahasia yang sudah aku dan bibiku simpan selama hidupku---- fakta bahwa kedua orang tuaku mengabdi pada Penguasa Kegelapan sampai mereka berdua mati. Dan sekarang, terimakasih untukku, seorang anak dari kedua Death eaters yang sangat terkenal, mengetahui hal itu.

    Jika bibiku tau apa yang sudah terjadi, dia pasti menyuruhku merapikan semua barang-barangku untuk pindah ke Romania dengan cepat.

    Aku memeluk bantal ku dengan erat, menekan kuku-kuku ku kedalam jariku sendiri. Dengan dengkuran Millicent yang mengisi keheningan dan rambut basahku yang bersentuhan dengan pipiku, aku sibuk mengira-ngira haruskah aku mengirim bibiku surat untuk memberitahunya tentang apa yang sudah kulakukan. Ini pertama kalinya sesuatu seperti ini terjadi; sepanjang aku hidup aku terus mendengar perkataan ini dari bibiku, ‘Tetap rahasiakan ini. Jangan biarkan ada orang lain yang tau siapa sebenarnya kau.’ Sekarang seseorang selain bibiku dan pamanku tau tentang siapa sebenarnya orang tuaku, aku tidak bisa mengabaikan rasa takutku sekarang. Bagaimana jika aku malah mengacaukan semua yang sudah bibiku lakukan untuk bisa membuatku tetap aman?

    Bagian terburuknya adalah sebenarnya aku sudah mengira hal ini pasti akan terjadi ketika Draco pertama kali menyatakan perasaannya padaku; aku mencoba membuat diriku menjauhinya, karena tidak mungkin aku bisa mendapatkan perhatian dari seseorang yang merupakan anak dari Death eaters. Tapi pada akhirnya aku menyerah dan jatuh cinta padanya, dan sekarang lihat apa yang terjadi.

    Sekarang dia mengetahui semuanya.

    Sambil berbaring di tempat tidur, aku mencoba untuk membayangkan Draco yang mungkin akan memberitahu kedua orang tuanya tentang rahasiaku, tapi hal itu gagal kulakukan. Aku bahkan tidak bisa membayangkan dirinya melakukan semua itu setelah aku membuatnya berjanji untuk tidak memberitahu siapapun, dan seberapa keras pun aku mencobanya, aku tidak bisa membayangkan Draco yang menghianatiku seperti itu. Suara kecil di fikiranku mengingatkanku kalau dia adalah seseorang berhati Slytherin dan mungkin tidak begitu peduli tentangku, tetapi aku mengabaikan pemikiran itu. Seberapa keras sisi lain tubuhku mencoba untuk berkata sebaliknya, sejujurnya aku percaya Draco tidak akan mungkin memberitahu orang lain tentang kebenaran orang tuaku yang sudah mati.

    Mungkin aku hanya membodohi diriku sendiri, tapi rasanya Draco itu peduli padaku. Ini memang aneh, tapi aku tidak bisa memikirkan orang lain di sekolah ini yang mungkin akan tau kebenaran tentang kedua orang tuaku --- bahkan Ginny sekalipun. Dan seberapa benci pun aku pada diriku sendiri karena sudah memberitahu lelaki itu, rasanya seperti beban berat yang ada di dadaku terangkat dengan bebas. Ini adalah rahasia yang seharusnya aku simpan seumur hidupku, dan aku tidak mengira aku akan berani mengatakan, “Kedua orang tuaku adalah Death eaters”, dengan sangat keras sebelumnya. Di sisi lain, aku merasa sedikit lega karena sekarang Draco sudah tau siapa aku sebenarnya.

    Aku bangkit dari Kasur, menarik beban yang ada di kepalaku dan akhirnya membiarkan diriku menghembuskan nafas lega.

    Mungkin aku hanya mencoba membuat diriku tetap merasa baik-baik saja setelah memberitahu Draco kebenaran tentang kedua orang tuaku, tapi aku hanya berharap hal yang ku lakukan ini tidak akan menjadi bumerang bagiku nantinya.

    Karena tetap bersembunyi dari Penguasa Kegelapan harus selalu kulakukan ----- apapun yang terjadi.

~*~

Little Bird (Draco Malfoy) | translate bahasaWhere stories live. Discover now