EP 7 - TUGAS ESSAY

1.2K 237 17
                                    

TUGAS ESSAY

*

Eve

Saat aku sampai di kelas pertahanan terhadap ilmu hitam, aku terlambat sepuluh menit.

Aku berjalan dengan cepat, melihat kearah Professor Umbridge yang tengah menatapku dari tempatnya berdiri di depan kelas. Jantungku rasanya hampir copot saat dia menghentikan ucapannya, hampir seluruh murid di kelas berbalik dan melirik ke arahku. "Um---"

"Kenapa, Miss Hwakings," kata Professor Umbridge, dia tiba-tiba berkata dengan suara lembut, yang justru bukan pertanda baik menurutku. "Apa kau bersedia memberikan alasan kenapa kau terlambat datang ke kelasku?"

"Um," aku mengulang perkataanku, semua mata yang tertuju padaku membuatku lupa ingin berkata apa. "Tadi aku... tadi aku membantu Professor McGonagall beres-beres. Dia menyuruhku untuk memberitahumu."

"Baiklah," Professor berkata dengan suara renyah, "Lain kali, katakan pada Professor McGonagall aku harus mendengar darinya secara langsung. Sekarang, segera cari tempat duduk."

Pipiku memanas, dengan malas aku meminta maaf. Aku pun duduk di kursi belakang, tetapi langkahku hampir terhenti saat sadar siapa orang yang duduk di sebelahku. Blaise menolehkan badannya dan memberiku senyuman hangat.

'Menjauhlah dari Zabini.'

Aku segera membuang jauh-jauh suara Malfoy dan dengan cepat duduk di sebelah Blaise, menyimpan tasku di bawah meja. Saat Umbridge melanjutkan pelajaran membosankannya, aku berbisik kearah Blaise, "Kenapa kau disini? Aku fikir kau ada di kelas Ramalan."

"Senang bertemu denganmu juga," Balasnya. "Jadwalku diubah. Sepertinya kau terjebak bersamaku."

Senyumku melebar, aku tau pipiku pasti memerah. Terimakasih tuhan, fikirku, melihat ke sekeliling. Terimakasih karena dia ada di kelas ini sekarang. Aku jadi tidak harus duduk sendirian lagi di belakang, dikelilingi oleh Ravenclaw --- yang tidak satupun dari mereka ada yang tertarik untuk berbicara denganku, seorang Slyhtherin.

Saat Umbridge menyuruh kami untuk membaca halaman 24, Blaise melihat kesekeliling kelas dan berkata, "Ya ampun, kelas ini menyebalkan. Tidak ada satupun anak Slytherin."

Atau Gryffindor, ucapku dalam hati, tapi aku memutuskan untuk tidak mengatakannya. "Jadi," kataku sambil membuka halaman buku selanjutnya. "Umbridge itu menyedihkan, membuat kelas ini semakin bertambah buruk."

Blaise berkata dengan cukup keras, ia pun melihat ke depan dan berjaga-jaga takutnya Professor mendengar ucapannya. Hampir semua murid sedang sibuk mengobrol, dan suaraku juga sengaja aku buat kecil. Blaise akhirnya membuka halaman buku berikutnya sambil berkata, "Dia memang menyedihkan, bukan? Membuat moodku bertambah buruk, jujur."

"Lihat.... Hampir semua yang ada di tubuhnya berwarna pink," kataku sambil pura-pura melihat kearah buku. Umbridge sedang duduk di depan, dengan lambat menilai kertas-kertas yang ada di atas mejanya.

Blaise juga memperhatikannya, kita berdua mengkritiknya dari jauh dan berusaha menahan tawa. "Dia mengingatkanku dengan kodok. Kau lihat?"

"Yeah," aku terkekeh pelan, mencoba menutup mulut dengan satu tangan. "Matanya seperti kodok, kufikir."

"Tentu saja matanya. Dan lihat bagaimana bentuk rambutnya?"

Umbridge tiba-tiba saja menoleh, aku segera menundukkan kepala dan berdo'a semoga dia tidak mendengar. Blaise, tentu saja, tetap diam ---- duduk secara kasual, seperti sama sekali tidak peduli Umbridge mendengarnya atau tidak. Saat aku kembali mendongakkan kepala, Umbridge kembali pada kertasnya dan Blaise mencoba sebisa mungkin untuk tidak tertawa.

Little Bird (Draco Malfoy) | translate bahasaWhere stories live. Discover now