Awal Mula Bencana

62 11 8
                                    

Haloo semuaa:)))

Jgn lupa vote komen ya

Lagu utk menemani,
SHINee_odd eye

Happy reading~

***

Kuliah hari ini selesai lebih awal. Radi, Farel, Mario dan Rion sudah berada dikantin kampus sejak sejam yang lalu. Jika kalian tanya apa yang mereka lakukan sementara mereka telah selesai mengisi perut sejak sejam yang lalu maka jawabannya karena ada dua hal.

Satu, Radi tengah menunggu tunangannya Metta yang selesai kelas sekitar tiga puluh menit lagi. Dan Kedua, Rion tengah mendekati seorang gadis bernama Fellicia, salah satu gadis yang masuk jajaran most wanted di kampus meskipun statusnya masih mahasiswa baru seperti mereka.

"Gimana cara deketinnya ya? Gak pede gue..." Rion menggigit sedotan minumannya. Merasa frustrasi sendiri. Susah sekali jika ingin mendekati salah satu most wanted kampus. Radi sendiri sudah menyaksikannya. Ia melihat sendiri bagaimana perjuangan Arga dalam mendapatkan Chika yang notabenenya juga termasuk cewek most wanted kampus yang paling populer. Meski sebenarnya hubungan mereka jauh lebih mendalam daripada apa yang orang-orang pikirkan. Tetap saja cowok itu terkesan masih berjalan ditempat.

Dipintu masuk kantin, Radi bisa melihat Al datang ditemani oleh Arga. Sementara Devon ada dibelakang mereka berjalan berdua dengan Angel. Dan tak lama Radi tersenyum ketika melihat gadisnya, Metta berjalan paling belakang.

Radi mempersilahkan gadisnya duduk. Seperti biasa mereka bertingkah seolah kantin adalah milik mereka. Al dan Arga yang tak mendapat tempat duduk dengan seenaknya menggeser tempat duduk dimeja sebelah yang memang kosong dan menggunakannya untuk berkumpul bersama yang lain.

"Andai Freya juga kuliah disini" itu Farel yang bergumam. Ia memakan kentang gorengnya dengan gerakan malas.

Jangan pedulikan Radi yang sudah sibuk menyuapi Metta kentang goreng, "mau nambah lagi gak?"

"Enggak Di, aku udah kenyang..." Metta geleng-geleng kepala aja liat tingkah tunangannya itu. Oh ya btw yang tau mereka berdua udah tunangan cuma temen-temen deket mereka aja, termasuk Rion dan Mario.

Disisi lain, Devon dan Angel masih tampak canggung. Mereka mungkin udah mulai baikan setelah Devon meyakinkan Angel dan bagaimana usaha cowok itu meyakinkan kedua orang tua Angel. Meski belum mendapat restu 100%, Devon yakin ia akan mampu meluluhkan hati orang tua Angel agat menerima hubungannya dengan putri mereka.

Al dan Arga tertawa melihat kesialan Farel yang hampir kejengkang dari kursi tempatnya duduk. "Syukurin..banyak tingkah sih" Al kembali tertawa.

"Heh Pssttt..." Al menoleh kearah Mario yang tengah memberinya kode dengan lirikan mata.

Dengan pelan Al menoleh kearah pintu masuk kantin dan langsung terdiam begitu melihat Mikha masuk ditemani Gerry. Keliatan sekali Mikha sangat menyukai Gerry.

Al mengepalkan tangannya erat. Dan dengan emosi yang berkumpul dalam hatinya, ia bangkit berdiri, menarik lengan Mikha hingga membuat gadis itu berontak, "lepasin gak?"

"Dia bilang lepasin..." Al baru saja ingin membalas ucapan Mikha ketika ia mendengar Gerry menyahut dengan kasar. Bahkan dengan kurang ajarnya, Gerry juga ikut memegang lengan Mikha tepat diatas tangan Al yang memegang lengan gadis itu.

"Kalau lo ada masalah ama gue, lo bisa cari perhitungan ama gue, jangan ama dia... disini dia gak tau apa-apa"

"Lo ngomong apa sih gak jelas banget" Mikha menarik tangannya dengan keras, berusaha melepaskan diri. Tapi cekalan Al makin mengerat.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang