Chika?!

41 11 4
                                    

Halo semuaa:)) dari judulnya harusnya dh tau ini fokus ke siapa kan mwehehe

Akhirnya ak up lagi yaa dan part ini ak dedikasikan buat cowok yg mati2an ngejar Chika:))

Lagu utk menemani,
SHINee_love should go on (dngerin deh gais enak bet lagunya)

Happy Reading~~

***

Arga bersandar dipintu mobilnya sendiri menatap rumah besar dihadapannya dengan tatapan sedih. Sudah dua jam ia menunggu disini dan orang yang ditunggu-tunggu kehadirannya tak datang-datang juga.

"Sampe kapan sih lo bakal diemin gue kayak gini? Apa mau ngomong aja tuh jadi sesusah ini sekarang?" Arga benar-benar lelah. Betul sekali. Seorang Arga yang selalu bercanda namun loyal terhadap sahabatnya ini juga bisa marah. Ia memang mencintai Chika tapi sepertinya gadis itu tak pernah mau memahami. Arga yakin perasaan gadis itu sudah mulai membalasnya. Tapi kenapa gadis itu seolah selalu berusaha mengingkarinya?

Pintu gerbang rumah pun terbuka, menampakkan Chika keluar dengan pakaian rapi khas orang yang ingin berpergian. Baru saja Arga berharap, kini harapan itu pupus dalam sekejap. Ia pikir gadis itu keluar rumah untuk menemuinya, luluh akan pendiriannya, tapi nyatanya gadis itu sepertinya sudah punya acara dan urusannya sendiri tanpa repot-repot memikirkan seorang Arga yang sudah menunggu dua jam lamanya.

Sekali lagi Arga tak bisa mengeluh. Menunggu adalah pilihannya.

"Masih disini lo? Gak capek apa nungguin? Gue kan dah bilang gue gak bisa bales perasaan lo kan, paham?"

Arga tersenyum kecut. Meski perasaanya sakit, ia berusaha bersikap biasa saja.

"Mau kemana?"

"Bukan urusan lo" sahut gadis itu jutek. Kembali Arga menarik napas dalam berusaha menyabarkan hatinya.

"Mau kemana? Ini udah malem, gak baik cewek pergi sendirian, mana udah malem gini.." masih berusaha menyabarkan hatinya, Arga kembali berusaha membujuk gadis itu.

"Apaan sih lo, gausah, nanti ada yang jemput, udah mending lo pergi aja sana...ganggu aja tau gak..." dengan kasar Chika mendorong tubuh Arga membuat cowok itu terdorong hingga dua langkah kebelakang.

Arga tersenyum, berusaha menguatkan hatinya yang kembali retak.

"gilak udah gue usir juga masih aja ya lo disini, mana masih bisa senyum lagi, gilak emang lo!"
Chika memberinya tatapan kesal.

Kalau kalian bertanya kenapa Arga bisa jadi secinta ini ke Chika? Dan kenapa Arga masih tahan meski gadis itu sudah menyakitinya berulang kali? Maka jawabannya hanya ada satu. Yang Arga tau ia sudah menyukai gadis itu sejak SMA, bahkan kedua orang tua gadis itu sudah mengenalnya. Benar sekali, kedua orang tua mereka berdua sudah saling kenal sejak lama.

Mengenal gadis itu sejak dulu, Arga selalu saja datang dan membuat gadis itu kesal bahkan hingga menangis hanya untuk mendapatkan perhatian dari gadis itu, tapi entah sejak kapan Arga mulai jadi keterlaluan hingga membuat Chika jadi "anti" terhadapnya.

Namun meski begitu Arga pernah berjanji akan selalu melindungi gadis itu dan ia akan menepatinya sampai kapanpun. Hingga entah sejak kapan janji itu berubah menjadi perasaan yang lebih mendalam. Tapi sepertinya perasaan besar ini hanya Arga yang bisa merasakannya sementara gadis itu memilih menolak percaya.

Kini cowok itu pun hanya bisa tersenyum sinis, "gue udah janji kan Chik, bakal selalu ada buat lo, ngelindungin lo, itu janji gue ke mereka" benar, Arga bahkan berjanji hal yang sama didepan nisan kedua orang tua Chika.

"Itu janji yang lo buat sendiri, jangan nyusahin gue, pergi sana"

"Terserah Chik, lo pikir gue gak bisa sakit hati? Gue juga punya hati Chik, gue diem bukan berarti lo bisa makin seenaknya ke gue kan.. yaudah... terserah lo mau pergi trus ga balik-balik lagi juga gue gak akan peduli lagi..." dan Arga memilih menjalankan mobil teslanya dengan kecepatan penuh.

Please Say I Love You [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora