Come and Hug You

92 22 3
                                    

Halo semuaa

Akhirnya up yeyy:)) silahkan baca smpe author note dibwh ya..

Lagu utk menemani,
NCT 2018_black on black

Happy Reading~~

***

Setelah pergi kesana kemari tanpa tujuan dan arah yang jelas, meski awalnya ragu, Radi akhirnya memutuskan untuk tetap pergi ke markas yang dulu biasa ia datangi.

Ia dapat melihat Devon dan mobil tesla cowok itu terparkir didekat sana, jelas cowok itu sengaja menunggu kedatangannya, tapi Radi memilih untuk mengabaikannya dan langsung menjalankan mobilnya untuk masuk lebih jauh kedalam markas. Sesuai dugaan Radi, sahabatnya itu tidak akan membiarkannya pergi sendiri. Devon nampak mengikutinya dibelakang.

Semakin masuk kedalam markas, Radi bisa melihat ada banyak mobil-mobil berbagai merk dan warna yang terparkir disana, bahkan diantaranya sudah banyak yang dimodifikasi sesuai selera pemiliknya. Semakin masuk kedalam, terdengar samar-samar suara tawa banyak orang. Dan disana Radi menghentikan mobilnya tepat didepan kerumunan orang yang tengah duduk diatas kap mobil.

Seorang pria berjalan kearahnya, tersenyum sinis, "lama gak ketemu bro, lo kemana aja hah? Setelah kabur gitu aja lo masih berani datang kesini?"

"Diem lo Ger, gue lagi gak mau ngomong sama lo" sahut Radi ketus lalu mendorong kedua bahu Gerry membuat cowok itu terdorong kebelakang hingga beberapa langkah.

"Wooopss kalem bro!" Teriak Gerry, ia mengangkat kedua tangannya naik, lalu kembali berjalan mundur dan duduk diatas kap mobilnya lagi.

"Gue mau ngomong sama lo, ini penting..."

Yang diajak bicara, cowok berjaket denim yang sedari tadi setia duduk diatas kap mobil enggan menatap balik kearah Radi, hanya tersenyum sinis, "gak ada hal yang perlu kita bahas lagi Di.. bukannya lo sendiri yang bilang? Ini dunia gue, dan itu dunia lo, kita beda, bukannya dulu lo sendiri yang memilih pergi?!"

"Gue datang buat jelasin semuanya yang terjadi waktu itu bener-bener gak seperti..."

"Kalau lo masih ngebacot, gue gak segan-segan bakal panggil anak buah gue semuanya Di..." sahut cowok itu kontan berdiri, memandang marah kearah Radi. Selama sepersekian detik keduanya hanya saling menatap, Radi dengan pandangan sendu memohon diberi kesempatan, sementara cowok itu menatapnya penuh kebencian.

Devon yang merasa keadaan semakin tidak terkendali, langsung menarik bahu Radi agar cowok itu tau bahwa situasi tidak memungkinkan.

Tapi yang namanya Radi, ia malah menepis tangan Devon kasar, lalu kembali melangkah kedepan, "hajar gue setelah lo kasih kesempatan buat gue jelasin semuanya..."

Cowok itu tersenyum, "dari dulu sampai sekarang, lo gak berubah sedikitpun Di, lo gak pernah tau apa itu rasa takut, tapi gimana ya Di.. gue lagi males liat muka lo.. jangan salahin gue kalau anak buah gue yang hajar lo habis-habisan disini sekarang"

Baru dua detik cowok itu menyelesaikan ucapannya, ada banyak orang yang berkerumun disekitar Radi. Beberapa diantaranya Radi mengenal orang-orang itu, tapi sebagian lagi tidak, mungkin anggota yang baru bergabung.

Devon yang melihat situasi makin tidak terkendali hanya bisa menahan segala umpatan yang bisa keluar kapan saja dari mulutnya. Jika tidak ingat Radi itu sahabat baiknya yang dulu pernah menyelamatkannya, sudah pasti Devon lari dari tadi.

"Von..."

"Diem lo, gue gak yakin kita bisa menang, tapi at least lo gak bakal bonyok sendirian" sahut Devon singkat. Radi hanya tersenyum singkat mananggapi ucapan sahabatnya itu.

Please Say I Love You [END]Where stories live. Discover now