HAPPY 31

70.9K 5.6K 746
                                    

Haloo gimana kabar hari ini? Baik-baik aja kan? He he.

Happy story 20k readers🥳

Selamat membaca💗

•||••

Aku terbangun ketika kudengar empat orang temanku termasuk Sofi tengah berbincang pada pukul lima pagi. Cerita mereka membuat bising telingaku. Sofi menyapa, juga yang lain ketika aku berdiri dan menghampiri mereka.

Aku terkejut, ternyata mereka sudah mandi dan bersiap untuk menikmati pagi ini. Sofi bilang hendak jalan berdua dengan Iqbal. Aku melengos, lantas berdiri hendak menuju kamar Alvaro karena baju gantiku satu tas dengannya.

Kusapa beberapa temanku yang melintas dan berlalu lalang di ruang penginapan. Ada yang tengah masak mie, olahraga di dekat kolam renang, memotret keindahan, dan lain-lain.

Aku tersenyum samar, menghampiri Miguel yang tengah duduk di meja makan dengan pop mie di depannya.

"Pagi, Py. Mau ke mana?"

"Hai. Pagi juga, Guel. Mau ke kamar Alvaro ngambil baju."

"Emang baju lo sama dia jadi satu?"

Aku mengangguk. "Iya, gue jadiin satu aja biar nggak kebanyakan tas."

"Oh."

Aku pamit, Miguel mengangguk. Ricca dan Sara tidak satu kamar dengan Alvaro. Aku tahu dari Sofi. Mereka bersama teman yang lain. Mau di bilang apa kalau mereka satu kamar?

Saat aku hendak mengetuk pintu, tiba-tiba saja sudah kebuka lebih dulu dan menampilkan Rian di sana. Kita sama-sama kaget. Aku salah tingkah, kemudian menunduk ke bawah. Rian mengatakan sebelum berlalu dariku bahwa Alvaro masih terlelap.

Ruangannya sepi. Setiap kamar diisi lima orang. Yang tiga sudah keluar dari kamar. Hanya ada Alvaro dan Ghibran di sana. Tubuh mereka sama-sama masih dibalut selimut tebal.

Aku masuk, berjalan menghampiri lemari, mencari tas putih. Kemudian mengeluarkan pakaian yang hendak ku pakai pagi ini. Aku terkekeh kilas ketika melihat baju yang kubeli untuk Alvaro akan segera ia pakai. Pagi ini.

"Bangun," ucapku sambil menepuk-nepuk lengannya.

Kutarik selimut sampai setinggi pinggang. Kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tahu sendiri kan Alvaro itu bagaimana? Dia selalu bilang untuk membangunkan memakai cara paling ampuh. Namun sampai detik ini, aku belum tahu cara yang katanya ampuh dalam satu detik ia akan terjaga. Mungkin dari kalian ada yang tahu?

"Astagfirullah. Bangun Alvaro!" ucapku mulai kesal.

Dia mengerjap-kerjapkan matanya. Samar-samar mulai melihat jelas ke arahku. Ya ampun, kalau saja ini di rumah, mungkin saja aku sudah mengecupnya diam-diam.

"Eh eh!!"

Aku tersentak ketika Alvaro menarik tanganku sehingga aku terjerembab persis di atas dadanya. Deru napasnya terasa jelas menerpa wajahku. Aku terdiam, menahan jantungku yang seketika berdegup lebih kencang.

"Morning kiss," bisiknya.

Aku mendelik. "Apaan sih! Udah bangun. Katanya mau jalan-jalan pagi. Ayo."

"Morning kiss," bisiknya lagi tanpa memperdulikan jawabanku.

"Apaan sih! Tuh ada Ghibran di situ. Ntar kepergok lagi baru tau rasa!"

HAPPY STORY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang