31. Jedai Patah, Pertanda Buruk?

13K 2.3K 190
                                    

"Cilokers mana suaranya?!"

Jaffie berseru dengan botol saus Mang Dadang di genggaman, yang disambut sahutan heboh dari kawan lainnya.

"OAA OEEEE !!!"

"SIKAT MANG!!"

Musik dinyalakan, dan lagu cinta terbaik versi remix-nya Cassandra pun terputar.

"AKUU CINTAA PADAMUUU"

Harzi menepuk tangan. "A five, a five, a five six seven eight!"

"MESKII KU BUKAN YANG PERTAMAA,,,DI HATIMU TAPII,,, CINTA KU TERBAIK UNTUKMUUU." Serunya lalu berjoget layaknya mas-mas jamet yang sering nongol di akun receh.

Semua member berkumpul, termasuk Jevano dan Junaid yang jarang join di persekutuan itu pun hadir. Sebabnya Juha sedang berulang tahun hari ini. Katanya tak butuh kue, yang penting semua temannya hadir Juha sudah haengbokkae.

Bukannya aneh, cewek-cewek yang melihat jadi mendadak lemes. Soalnya pada cakep-cakep, apalagi Jevano yang sampai diminta foto sama dedek gemes yang lewat. Untung saja pawangnya sedang tak ada di sana.

"Juha, udah punya acimiwew belomm??"

Juha tertawa dan menggeleng. "Belum ada yang pas, lur. Lagian aku nggak mau mengkhianati mas Yuan, ATM berjalan akuuu." Gelaknya lalu iseng menggandeng lengan Yuan yang kebetulan sedang duduk di sebelahnya.

"Jijik bangsaaatt!"

"Isi DM-nya ramai kayak asrama putri. Giliran ceweknya udah baper ngakunya cuma iseng, ck, ck, ck... Juha... Juha."

"Semua itu teh tidak ada artinya jika disandingkan dengan Tuan Harzi Echlanu yang terhormat, nyoh!" Timpalnya dan melempari Harzi dengan tusuk cilok ke arah Harzi yang sedang asik mabar sambil sebat.

"Levelnya udah bukan jemput cewek depan gang ya, pak. Tapi udah bawa cewek ke hotel." Timpal Zaidan gereget.

"Nggak nganu, kan?" Tanya Juna setelah menggaplok kepala Harzi, "Kok gua baru tau anying?!"

Radin mengendikkan bahu. "Situ pikir aja ndiri. Ya kali sama cewek ke hotel buat main monopoli???"

"Brengsek banget." Komentar Jevano. "Apa jadinya kalau Kiran tau?"

"Coba dikasih tau." Sahut Harzi tiba-tiba. "Paling cuma di owh-in aja."

"Kalau sama Leora udah ngapain aja?"

Tanya Juna yang bikin semua mendadak diam. Harzi sendiri memilih menikmati hisapan terakhir dari rokoknya, usai dimatikan barulah ia beralih menatap si sahabat.

"Leora?" Alisnya menyatu. "Kira-kira cewek kayak dia enaknya diapain?"

"Wow wow kalem brader...." Zaidan sigap menengahi. "Yang sopan mulutnya Harzi anakku."

Harzi terkekeh sarkas. "Terus kenapa ditanyain? Kayak lo nggak tau mainnya gua sama dia aja."

"Kalau Kirani?"

Setelah pertanyaan itu terlontar, ponsel Harzi tiba-tiba berdering.

"Orang yang lu omongin tau." Ujarnya sebelum beranjak dan menjauh dari kerumunan untuk menjawab telepon dari Kirani. "Kenapa, Ran?"

"Insta story Leora. Itu apa?"

Harzi mengernyit. "Maksudnya?"

"Cek dulu. Gue yang salah lihat atau itu bener dia nge-tag lo?"

make you mine [✔]Where stories live. Discover now