5. Anak Baru

18.5K 3.2K 409
                                    

Memasuki minggu kedua, para maba ini mulai merasakan yang namanya kuliah. Sebagian excited, sebagiannya lagi sibuk merutuk seperti yang Kirani lakukan sekarang.

Air Conditioner yang memenuhi ruangan luas yang hanya berbatas triplek dan dibagi menjadi tiga sekat ini membuat Kirani menggigil sekaligus mengantuk.

Belakangan diketahui, kalau ternyata gedung mereka sedang dalam tahap renovasi. Alhasil, untuk beberapa bulan ke depan mereka akan belajar teori di satu ruangan yang sama dengan para kakak tingkat khusus kelas A, which is di sana ada-

"Ada Kak Jevan di sebelah!" Bisik Auri gemas hingga mencubit lengan Kirani yang masih terkantuk.

"Aw!" Nah kan mata Kirani melek lagi. "Puas-puasin ngebucin dah, tuh."

"Lihat ya." Auri kemudian memaksa Kirani agar duduk tegap, di belakang mereka ada semacam triplek pembatas. 

Diketuklah triplek itu oleh Auri, tahu-tahu setelahnya ada yang balas mengetuk dari sisi sebaliknya.

"Gemes banget sih diaaaa!" Pekik Auri senyam-senyum sambil mengirim emoticon ❤😚😘😄 ke kontak yang diberi nama babe💌

"Bucin banget buset." Cibir Kirani lalu meregangkan tubuhnya. "Loh? Dosennya udah keluar?"

"Udah, 10 menit yang lalu."

"Kok nggak lihat?"

"Emang kamu siapanya? Pakai dipamitin segala?" Cibir Auri balik kemudian berdiri usai merapihkan alat tulisnya. "Makan ayukkk!"

"Duluan aja, ntar gue nyusul."

"Beneran?"

Kirani mengangguk. "Iya. Lo sama Kak Jevan, kan?" 

"Ok! Aku tunggu di sana ya!" Auri acung jempol dan lekas menghampiri mas pacar yang sudah menunggu di depan kelas.

Akhirnya Kirani jalan sendirian ke Mushollah. Cuek saja soalnya masih rada ngantuk. Kelar wudhu, Kirani langsung sholat dan berdo'a. Kemudian buru-buru keluar karena sudah banyak yang mangantre. Gadis itu lalu meninggalkan lokasi dan berniat menyusul Auri di tempat makan.

Eh, tahu-tahu ada yang mengikut.

"Mau ke mana?"

"Allahu akbar!" Kirani cepat-cepat menoleh dan mendapati sosok yang akhir-akhir ini suka muncul di sekitarnya.

"Iya, kak?"

"Ngapa kaget mulu, sih? Jumpscare banget muka gue?" Tanya Harzi agak dongkol.

Kirani menepis. "Maaf, tadi nanya apa, Kak?"

"Mau ke mana?"

"Makan."

"Sendirian?"

"Sama Auri, ini mau disusul." Jawab Kiran sambil berusaha menjaga jarak. Entah mengapa Kirani merasakan hawa-hawa tidak sedap tiap kali berada di dekat orang ini, mungkin karena satu dua pasang mata yang selalu mengikuti Harzi kemana pun ia pergi?

"Berdua aja?"

Kirani menggeleng. "Sama Kak Jevano."

"Oh, oke. Ayo."

Lalu tibalah mereka di tempat makan yang sama, lagi. Di sana sudah ada Auri dan Jevano yang asik bucin-bucinan tidak peduli dimana mereka dan berapa pasang mata yang menyaksikannya.

"Punten, ini gue harus ambil kursi lain apa gimana dah?"

Jevano yang sadar dengan kedatangan teman kekasihnya langsung mempersilakan Kirani untuk duduk. Setelah itu melayangkan tatapan curiga ke si sahabat yang berdiri di sebelah Kirani.

make you mine [✔]Where stories live. Discover now