26 - To Do List Terakhir

3.6K 807 103
                                    

Chapter 26

Sesuai janjinya, Garvin harus menuruti keinginan Katrin untuk melaksanakan kegiatan terakhir di to do list yang cewek itu buat. Main basket. Meski sudah berapa kali Garvin bilang kalau main basket itu nggak lebih dari sekedar kegiatan yang dia lakukan di tengah waktu luang -yang jelas sekalipun tak terpikirkan akan menjadi profesi potensial untuknya, Katrin kekeuh bilang kalau Garvin tetap harus melakukannya. Dia nggak mau to do list yang sudah dibuatnya sedemikian niat ini tak berhasil terlaksana.

Garvin akhirnya menyetujui dengan syarat bahwa Katrin nggak perlu repot-repot mengajak orang lain dari tim basket sekolah untuk bermain bersama. Biarkan Garvin bermain sendiri dan menunjukkan sejauh mana kemampuannya. Permintaan sederhana Garvin tersebut ternyata mengundang cibiran Katrin.

"Bilang aja lo nggak mau orang lain liat kemampuan cemen lo," ujar cewek itu di suatu siang ketika mereka bercakap tentang to do list terakhir ini.

Garvin mendengkus, terserah Katrin mau berpikir seperti apa. Yang penting to do list ini bisa selesai biar dia nggak terjebak dengan Katrin lagi untuk melakukan hal-hal konyol lainnya.

Cewek itu terlalu berbahaya untuk kesehatan mentalnya.

Hari ini, di jam pulang sekolah, Garvin mengajak Katrin ke rumahnya. Mereka akan melakukan to do list terakhir di halaman basket di komplek perumahannya. Halaman yang biasa dipakainya sejak masih kecil dulu. Dan seperti biasa, Katrin selalu bersemangat setiap mau menjalankan misi-misinya, apalagi untuk kali pertama, Katrin berkesempatan main ke rumah Garvin dan menjenguk kucing kesayangannya, Bobby.

"Lo emang mau kemana besok sama minggu?" tanya Katrin ketika mereka sudah berada dalam fortuner abu-abu Garvin.

Cowok itu mulai memanuver mobilnya keluar dari area sekolah.

"Ada kerjaan," balas Garvin singkat. Sebenarnya dia sengaja ngajak Katrin melakukan kegiatan di to do list terakhir hari ini, jumat sore, tepatnya ketika pulang sekolah agar bisa dengan segera menuntaskan to do list ini. Lebih cepat selesai, lebih baik.

"Rumah lo jauh nggak?" tanya Katrin.

"Nggak juga, sekitar 15-20 menitan. Kita mau main basket atau mampir ke rumah gue dulu? Jarak antara lapangan basket sama rumah gue nggak deket-deket banget soalnya."

"Eh bukannya katanya lapangan basket itu di area komplek rumah lo?"

"Iya, tapi beda blok, Kat. Lumayan jauh juga kalau jalan kaki."

"Kita bakal ngelewatin lapangan basket dulu atau rumah lo?"

"Lapangan basket dulu."

"Yaudah kita main basket dulu aja." Katrin melirik jam di pergelangan tangannya. "Daripada kesorean banget, takutnya nanti ujung-ujungnya kita batal ngelakuin to do list terakhir kita."

Garvin mengangguk setuju.

Karena obrolan usai dan suasana di dalam mobil mendadak hening, Katrin mengambil inisiatif memutar lagu di audio mobil Garvin melalui ponselnya, untungnya tindakan Katrin tersebut tidak menimbulkan protes dari Garvin. Cewek itu memutar lagu Circles milik Post Malone karena itu lagu terakhir yang didengarnya di Spotify-nya.

Karena KatrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang