𝗧𝗵𝗶𝗿𝘁𝘆 𝗧𝘄𝗼。

1.8K 270 10
                                    

seharusnya di awal aku kasih
saran buat baca cerita ini pake font
source sans pro trus ukuran yg paling kecil


✉ ✉ ✉

Hari ini sang baskara terasa membakar kulit. Hanya memakai pakaian tipis Sakura tak peduli.

Disawangnya rumah depan. Di temani dengan lukisan santiran. Lekung sabit dibuatnya masih dipasangkan.

Sampai makhluk Tuhan yang memenuhi bagian ruang di hulu menampakan diri. Sakura berjinjit sampai terlihat sosoknya.

Sekilas kejadian tempo lalu tergambar lagi dalam delusi.

Sampai akhirnya netra mereka berserobok. Sakura dibuat gudah, pasalnya ia ketahuan.

Lantas disembunyikannya daksa di balik tempok pagar. Dengan sesekali netra yang mengintip.

"Anjirr ketauan... mau ditarok mana nih muka gue," guman Sakura dengan mata terpejam.

Sedetik sebelum menampakan netra kembali Sakura berharap supaya pandangan taruna itu tidak tertuju pada rumahnya —lebih tepatnya, pada dirinya.

Harapan hanya harapan, sang taruna justru melambaikan tangan untuknya sembari tersenyum.

Di saat berniat membalas muncul lagi seseorang. Sakura mengenalnya. Perlu beberapa menit untuk mengingat namanya.

"Itu anak yang ngaku-ngaku jadi pacarnya Sasuke. Kok baru kepikiran sih!"

Sakura menyawang lagi ke depan. Sasuke tampak mengusak surai hitam milik gadis itu.

Sakura berdecak, tidak mungkin jika dia adalah pacar Sasuke. Karena Sasuke sendiri menyukainya.

"KAK SAKURA!"

Spontan Sakura menoleh ke arah suara. Ternyata gadis bernama Lina yang berdiri di samping Sasuke yang berteriak memanggilnya.

"JANGAN NGELIATIN KAK SASUKE BEGITU! ENTAR SALTING LAGI!"

Dapat Sakura lihat dari sini jika Sasuke berusaha mendekap mulut gadis itu. Namun Lina belari menghindar menuju dirinya.

Dengan Sasuke yang mengejar.

Sampai Lina tepat berdiri di depannya. "Kakak tau, semaleman kak Sasuke bikin surat buat kakak."

Jantung Sakura kembali marathon.

"Katanya lo pacar Sasuke?" Sakura sudah tahu jawabannya entah kenapa ia ingin bertanya.

Hulu Lina menggeleng cepat. "Waktu itu aku kira kak Sakura pacarnya kak Sasuke makanya pengen aku buat cemburu. Eh ternyata beneran cemburu, tau gak ekspresi kak Sasuke seneng banget—"

Ucapan kata yang menjadi kalimat terpaksa dihenti karena Sasuke menutup mulutnya.

"Gak usah didengarin, suka ngibul anaknya," ujar Sasuke.

Setelah itu ditarik paksa daksanya atau lebih cocoknya diseret paksa menjauhi perkarangan rumah Sakura.

Sejenak Sakura larut dalam bahagia. Jika diingat terakhir kali ia sebahagia ini adalah sebelum orang tuanya bercerai.

Ting!

Sakura mengerjab beberapa saat sampai tersadar. Tangannya merogoh saku untuk mengeluarkan ponsel.

Setelah membaca nama si pengirim Sakura membuka pesan.

✉ ✉ ✉

Bang Jamet

|Tumben gak main ke rumah
|Gue mau cerita nih
|Dateng ya

Siap komandan|

✉ ✉ ✉

Sakura twitter update↷

Sakura twitter update↷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sticky notes ✓ | sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang