Tapi senyumnya jangan terlalu manis ya, bunga Sakura yang asli aja sampe kalah cantik kalo liat lo
⌞ ⌟
✉ ✉ ✉
"Astaga... Gue digombalin pagi-pagi."
Sakura terdiam memandang sticky note yang berwarna merah muda itu, yang sama persis seperti rambutnya.
Hampir 2 menit lebih ia larut dalam pikirannya yang bertanya-tanya siapa pengirim sticky note itu.
Si pengirim bahkan tidak memberi inisial namanya.
"Hayo!"
Sakura terpenjat kaget, sampai kertas di tangannya terjatuh. Sang pelaku yang membuatnya kaget justru malah tertawa.
Setelah itu pandangannya jatuh ke bawah, ia mengernyit bingung dengan mengambil kertas itu. Mengabaikan Sakura yang memegang dadanya untuk menormalkan detak jantungnya.
Gadis berambut pirang itu membacanya dengan cepat, dan kemudian suara tawa kembali terdengar.
"Anjirr sumpah! Sejak kapan lo punya secret admirer?"
Sakura berdecak lalu merebut sticky note itu dari tangan sahabatnya.
"Gak usah kepo."
"Oh gitu ya sekarang, mainnya rahasia-rahasiaan sama sahabat sendiri."
Kemudian atensinya beralih pada loker Sakura yang terbuka. Rahangnya jatuh ke bawah melihat ada sticky note lain yang tertempel.
"Serius ih, sejak kapan?!"
"Ino, jangan di ambil."
Sakura menjauhkan tangan Ino yang hendak mengambil sticky note itu.
"Sejak kapan lo punya secret admirer? Ayo jawab."
"Kemaren, barusan kemaren."
"Woahh keren banget gilaaa!"
Bibir Sakura mencebik. "Keren dari mana, nyet?"
"Ya keren, ada juga ternyata yang suka sama lo. Siwer kali ya matanya."
Dengan kesal Sakura menyentil pipi Ino, yang membuat sang empunya tertawa pelan.
Dalam hati Sakura terus bertanya-tanya, siapakah pengirim sticky note itu? Seperti apakah gerangan?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
