sticky notes ✓ | sasusaku

𝗧𝘄𝗲𝗻𝘁𝘆 𝗙𝗶𝘃𝗲｡

⌜　　　　　　　　　　　　　　　　　   ⌝

Lo sama Sasori gak
keliatan kek adek kakak

Keliatan kayak orang pacaran.
⌞　　　　　　　　　　　　　　        　　⌟

✉ ✉ ✉

"Apasih pagi-pagi dah ngomongin bang Sasori."

Sakura mendumel dalam hati. Ia berdecak kecil lalu menempelkan lagi sticky note di dalam lokernya.

Jika diperhatikan isi lokernya akan penuh dengan sticky notes nantinya. Tapi Sakura tak masalah.

"Kayaknya si Sasuke cemburu deh..."

Sakura sontak melihat ke samping. Ia menghembuskan napas kesal, temannya yang satu ini punya kebiasaan datang tanpa suara.

"Ngapain lo dateng pagi banget?" tanya Sakura sinis.

Hinata mengerucutkan bibirnya lalu menjawab, "Mulai sekarang gue berangkatnya pagi terus."

"Lah memangnya Naruto bisa bangun pagi?"

Raut wajah Hinata langsung berubah menjadi kesal. "Gue naik ojek. Naruto asik banget sama temennya sampe gue di anggurin."

"Temennya cewek?"

"Bukan!" jawab Hinata cepat. "Naruto bilang cowok temennya."

Sakura mulai menggoda Hinata lagi. "Memangnya lo udah liat muka temennya?"

"Eum... Belom sih," jawabnya ragu-ragu. "Tapi Naruto bilang temennya cowok, ya gue percaya."

"Kan bisa aja—"

"Udah ih," potong Hinata cepat. "Kenapa jadi ngomongin si rubah. Tuh si Sasuke kenapa bisa cemburu begitu?"

Sakura melirik sticky note itu lagi dan membacanya. "Itu cemburu tah?"

"Ya iyalah, lo deket-deket banget sama kak Sasori. Satu sekolah aja ngira lo pacaran sama kak Sasori."

"Gue sama bang Sasori itu sahabatan, malah udah kayak adek-kakak. Lagian juga bang Sasori udah punya pacar."

"Namanya orang cemburu tuh ya cemburu. Ngertiin Sasuke dong!" balas Hinata.

"Memang Sasuke beneran secret admirer gue? Kalo bukan gimana?"

Hinata menghembuskan napas lelah. "Udah pasti Sasuke. Tuh cowok malu-malu anjing aja."

"Bukan Sasuke," elak Sakura.

"Kalo masih gak percaya gue Sasuke ke bibi kantin. Biar langsung kicep."

Sakura hanya mencebikan bibir mendengarnya.

✉ ✉ ✉

update lagi nunggu doi kalian semua peka.g