52| Agra Masih Posesif?

46.6K 3.5K 1.3K
                                    

Udah lama gak up wkwkk. Kangen banget baca komen-komen kalian❤️❤️❤️

Yang masih setia nungguin absen dulu kuy sesuai umur kalian (sekalian aku mau tau umur kalian :"v) 👉

Aku mau ingetin kalau pas aku up part 50, saat itu wp lagi error dan banyak yang gak muncul notifnya. Ada beberapa yang muncul notifnya waktu part 51 udah ke up. Jadi, buat yang belum baca part 50, jangan sampai kelewatan karena part itu termasuk part terpenting dalam cerita ini.

UDAH SIAP MENGHADAPI KEPOSESIFAN AGRA LAGI??? ❤️

Vote dulu ya sebelum baca.


Bel tanda istirahat baru saja berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel tanda istirahat baru saja berbunyi. Agra keluar dari kelas bersama Pandu yang saat ini tengah merangkulnya. Pandu tampak mengoceh panjang lebar tentang adik kelas mereka yang bening-bening, sedangkan Agra hanya membalas sekenanya saja.

"Lo tau gak ada adkel cantik mirip Anya Geraldine. Wih, mau mimisan gue liat body-nya. Kalah seksi sama body mama muda. Hahahaha." Pandu tertawa kencang di sepanjang koridor.

"Lo mau kasih seribu cewek cantik pun, bagi gue Tamara tetap yang paling cantik," ujar Agra santai.

Pandu menatap Agra sinis sekaligus jijik. "Bucin akut gak ada obatnya."

"WOY, TUNGGUIN GUE!"

Agra dan Pandu kompak memberhentikan langkah mereka dan menoleh ke belakang ketika mendengar suara yang terdengar familiar. Rey yang tadinya berlari kini berhenti di hadapan Agra dan Pandu sambil mengatur napasnya.

"Aduh, capek banget gue," ujar Rey dengan napas tersendat-sendat.

"Dari mana lo? Bolos mulu," celetuk Pandu.

"Habis bikin poster buat nyari anggota baru Choco Band."

Pandu mengangguk. Ekspresi wajahnya tampak berubah mendengar nama Band itu. Dulu ia adalah mantan drumer dari Band itu. Saat awal kelas 11, ia mengundurkan diri karena satu dan lain hal.

"Kenapa bikin sekarang? Ekskul aja belum mulai," ujar Agra.

"Ya gak papa. Lo tau sendiri 'kan ekskul band itu yang paling gak dilirik di sekolah. Apalagi sama guru. Dianggap pun enggak."

Rey menghela napas kasar. Ia sudah menginjak kelas 12 yang artinya cepat atau lambat akan berhenti dari semua ekstrakurikuler. Berat rasanya meninggalkan band yang sudah mereka bangun susah payah dari awal. Dari yang tak diakui di sekolah, sampai bisa menang beberapa perlombaan.

"Oh iya! Adkel cewek pada banyak yang deketin gue, anjir. Gue kira karena gue ganteng, taunya malah nanyain lo, Gra." Rey mendengus kesal. Laki-laki itu berpindah posisi di sebelah Agra, kemudian berjalan yang diikuti Agra dan Pandu pula.

[MTS 1] More Than Possessive [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now