39| Foto di Kamar Agra

49.6K 3.6K 673
                                    

Kalo ada typo komen ya. Aku lagi ngantuk pas ngedit ini :v

 Aku lagi ngantuk pas ngedit ini :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan jelasin semuanya nanti. Aku mau ketemu ayahku dulu."

Agra hendak berbalik, tapi tangan gadis itu menahannya, membuat Agra menghadap gadis itu lagi. Ia menatap pergelangan tangannya yang di genggam oleh Tamara. Hatinya berdesir. Ada kesan tersendiri ketika Tamara menyentuhnya, entah di bagian manapun. Menyadari itu, Tamara langsung melepaskan tangannya dari tangan Agra.

"Bisa kamu jelasin sekarang? Aku takut kamu berubah pikiran."

Agra mengernyit tak suka. Tamara terlalu memaksanya. Agra membenci itu. "Aku bilang nanti ya nanti. Ngerti gak sih?!" sentak Agra.

Selanjutnya ketika tersadar nada suaranya meninggi di depan gadis itu, Agra langsung menghela napasnya dan mengelus kepala Tamara dengan lembut. Ia menatap mata gadis itu yang saat ini tampak berkaca-kaca membuat emosinya pergi begitu saja. "Nanti ya, Sayang. Aku udah ditungguin ayah. Aku janji bakal ceritain semuanya ke kamu."

Agra mendaratkan kecupan singkat di kening gadis itu. Agra tersenyum tipis, kemudian pergi begitu saja setelah menutup pintu kamarnya. Tamara bahkan bisa mendengar suara pintu yang dikunci.

Tamara tertawa hambar. Salahkah jika ia merasa rindu dengan semua sentuhan Agra tadi? Mengapa ia bisa selemah ini? Gadis itu mengusap air matanya. Ia tidak boleh menangis.

Pandangan mengitari isi kamar yang luas itu. Sebuah pigura di atas nakas mampu mengalihkan tatapannya. Ia duduk di tepi kasur, kemudian mengambil pigura itu. Senyuman terukir di bibir manisnya. Itu foto pertama dirinya dengan Agra saat pertama kalinya mereka nge-date. Saat itu Agra susah sekali untuk diajak berfoto. Agra paling anti untuk difoto. Tapi, ia membujuk dan merayu Agra sampai laki-laki itu akhirnya mau melakukan photo booth.

Saat itu, Tamara dan Agra baru saja selesai menonton film di salah satu bioskop mall di Jakarta. Hari itu adalah hari pertama mereka nge-date. Hari yang sangat berkesan bagi keduanya. Film pertama yang mereka tonton adalah "Dora the Movie: Dora and the Lost City of Gold" . Siapa sangka film seperti itu akan mereka kenang sebagai film pertama yang mereka tonton bersama.

"Kamu mau beli sesuatu atau kamu mau makan dulu?"

"Mau makan deh. Aku lapar." Tamara menyengir.

Agra ikut tersenyum. "Mau makan apa?"

Bola matanya memutar dengan pipi mengembung. Gadis itu tampak berpikir. "Terserah kamu."

"Sushi gimana?"

"Enggak, ah. Lagi gak pengin."

"Ramen?"

Tamara menggeleng. "Lagi gak mau makan yang berkuah."

"Steak?"

"Lagi gak mau makan sapi."

[MTS 1] More Than Possessive [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang