1. Salah paham

5.4K 828 569
                                    

Ingatlah pesan pak guru gue,
Hadapilah dunia ini dengan tertawa, agar orang-orang ikut tertawa dan mengira kita semua gila.
Sorry yang lo bilang gila itu siapa? Lo aja kali gue enggak.

Iye gue yang gila puas lo_-.

Di dalam kelas sedang terjadi keributan

"Kan gue bilang nangka jangan deket-deket gue, Lo sih bandel," teriak Adelia sambil sesenggukan.

"Sorry Del gue kan kagak sengaja, lagian dia kagak hamil," ucap Raka sambil sedikit modus dengan mengelus rambut Adel.

"apa lo bilang kagak hamil? Dia hamil woy, Bodo ah gue ngambek," kata Adel sambil menghapus air mata buayanya dan sedikit mengelus perutnya.

"Jangan dong Del gue janji bakal tanggung jawab sumpah," ucap Raka sambil mengangkat kedua tangannya.

Mereka berdua tidak menyadari apa yang di bicarakan, menyebabkan anak-anak sekelas ambigu, banyak persepsi yang berkeliaran di pikiran teman-temannya, emang dasar anaknya kagak peka malah di lanjutin aja ombrolan ambigunya. Banyak bisik-bisik suudzon yang berkeliaran.

Njir si raka hamilin si Adel begitulah salah satu bisikan jahanam yang berkeliaran.

"Janji dulu, Lo bakal tanggung jawab," todong Adelia dengan mengacungkan spidol permanen.

"Iya gue janji, nanti gue pikirkan lagi," kata Raka sambil sesekali meringis melihat spidol permanen yang di acungkan Adelia.

Sungguh ngeri sangat ngeri gue benci spidol, tapi lebih ngeri teriakan emak gue.

"Nah gitu dong, dari tadi kek, pokoknya nanti setelah pulang sekolah kita harus mempersiapkan pernikahan titik."

"Njir kok cepet amat," teriak Raka histeris.

"Emang lo mau, perutnya udah keburu gede baru di nikahin, mikir dong woy gue malu menanggung aib ini sendiri," teriak Adelia tak terima.

Anak-anak yang udah salah paham jadi tambah salah paham lagi. Hati mereka berkata, NJIR MEREKA MAU NIKAH, AIB. KONDANGAN, MAKAN-MAKAN MANTAPLAH, REJEKI ANAK SOLEH.

"WOY RAKA! GILA LO HAMILIN SI ADELIA, DIA CEWEK GUE," teriak salah satu suara gaib yang baru nongol di depan kelas. Matanya merah, air mata menetes.

"Sayang?" ucap Adel dengan lirih.

"Apaan lo Bagas datang-datang langsung nuduh gue," teriak Raka lantang.

"Jangan bohong lo, tadi gue denger lo mau nikahin si Adel, gara-gara lo h-amilin dia, teman macam apa lo, beraninya nikung gue."

"Gue kagak hamilin si Adel," elak Raka.

"Bacot lo bohongin gue, cuih.., gue kgk terima di tikung gini, gue bakal lapor ini ke emak lo."

"Jangan anjir, jangan bawa-bawa emak gue," Raka berucap dengan panik."Heh Adel ngomong dong lo, malah diam aja," teriak Raka emosi.

"Jangan bentak cewek gue!" teriak bagas sambil mengambil spidol permanen dan melemparkannya ke arah Raka.

"Anjir spidol itu udah grepe-grepe gue, gue sudah tidak suci lagi, Gue butuh semprotan disinfektan kalau perlu gue mau mandi kembang tujuh rupa-rupa warnanya," teriak Raka histeris.

"Halah banci lo, takutnya sama spidol permanen doang, takut itu sama Tuhan," ucap Bagas sambil tertawa jahat dan sesekali mengelap air matanya yang menetes.

"Kaya lo kagak banci aja, tuh air mata contohnya," balas Raka dengan ekspresi mau muntah.

"Anjir kampret, lo mikir dong, kayak lo kagak pernah nangis aja waktu TK." Sinis Bagas.

Playboy BukalapakWhere stories live. Discover now