Chapter XII

1.2K 46 0
                                    

Mendengar cerita tentang perjalanan hidup Zein , membuat Bryan merasa sedih.

Dia tidak pernah menyangka bahwa Zein mempunyai pengalaman yang sangat buruk perihal tentang perjalanan cintanya.

"Ko , gua jadi takut ya buat ngejalin cinta"ucap Bryan kepada Zein.

"Kenapa lu takut?" Tanya Zein.

"Gua takut apa yang lu alamin waktu itu kejadian juga sama gua" jawab Bryan.

"Apa yang perlu di takutkan? Ketika seseorang sudah berani mengambil keputusan untuk menjalin asmara , ketika itu seseorang harus berani mengalami resiko patah hati"

"Ya , semua yang kita lakukan pasti akan mendapatkan resiko"

"Lantas buat apa , lu takut?tidak semua wanita dimuka bumi ini mempunyai sifat seperti itu. Mungkin tuhan belom merestui gua jadi dia pengen gua dapet yang terbaik tapi dengan cara yang menyakitkan"

"Terus gua gimana?"

"Perjuangin yang pantas lo perjuangin , ketika hati lo memegang teguh untuk berani mencintai dia lakukan"

"Untuk saat ini gua mencoba untuk mendapatkannya , tapi dengan cara gua sendiri tanpa orang orang harus mengetahui itu"

"Bagus , asal tidak dengan cara menyakiti diri sendiri dan orang lain"

"Terus lu gimana? Mau ngebuka hati lagi atau engga?"

"Untuk saat ini , tujuanku dalam hidup adalah menikmati apa yang telah diberikan tuhan padaku. Perihal soal jodoh ada saatnya dimana itu semua sudah ditentukan , tuhan adalah sutradara terbaik dalam hidup kita. Untuk mendapatkan hal hal yang sangat istimewa perlu rasa sakit itu diterima terlebih dahulu"

"Makasih ya Zein , udah menjadi inspirator gua. Semoga tuhan memberikan hadiah terbaik apa yang sudah lu jalanin selama ini"

"Itu Novi , kejar perjuangin buruan"menunjuk ke arah Novi untuk memberitahu Bryan.

"Bakal gua kejar cinta gua , gua cabut dulu ya"begegas mengarah ke arah Novi.

Bryan pun mengejar Novi yang berjalan seorang diri.

"Hi Novi , ko tumben pulangnya telat?"

"Hi Bryan , iya ni tadi aku ada jam tambahan"

"Kamu pulang sendirian?"

"Iya ni , anterin aku yuk"

"Hmmm....boleh"

"Tapi aku laper , cari warung deket deket sini yuk" ujar Bryan.

"Kalo mau lu kerumah gua aja , soalnya Bibi lagi masak banyak dirumah nanti aku kenalin Orang Tua gua"

"Ah aku malu tau"

"Udah gapapa , mereka ga gigit ko"

Bryan dan Novi berjalan menuju rumah Bryan , setelah beberapa menit sampailah dia di depan rumah Bryan dan mulai masuk kerumah Bryan.

"Permisi, permisi"ucap novi kepada pemilik rumah.

"Iyaa permisi juga hahahhaha , ayo masuk Nov"ucap Bryan.

"Bibi....... Bryan pulang"

"Iya den" Bi Tini berjalan mengarah Bryan.

"Permisi Bi"ujar Novi.

"Iya noun , eh noun novi sudah Bibi kira noun bakalan dateng"

"Lah emang ada acara apa Bi?"

"Lah saya kira noun udah tau , ini lho noun den Bryan ulang tahun. Katanya mau buat acara kecil kecilan"

LIAR (21+)Where stories live. Discover now