Meminta Izin

408 3 0
                                    

Setelah berpamitan kepada Viola, Bryan pun pulang ke Apartemen Novi untuk meminta izin kepada Novi, bahwa dia akan pergi ke Surabaya nanti malam, untuk mengurus segala pekerjaannya.

Bryan lalu keluar kantor dan bergegas mengambil mobilnya, kemudian ia langsung pulang ke apartemen Novi.

Di perjalanan, Bryan sangatlah bosan karena kemacetan Ibukota. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 2 siang, namun jalanan sudah di penuhi oleh kendaraan-kendaraan yang membuat jalanan menjadi macet.

Setelah berjalan kurang lebih 2 jam perjalanan, akhirnya Bryan sampai juga di Apartemen Novi, kemudian Bryan bergegas menuju kamar Novi lalu mengetuknya.

"Tok"

"Tok"

"Tok"

"Siapa ya?" Ucap Novi dari dalam kamar.

"Aku sayang" Jawab Bryan.

Mendengar suara Bryan, Novi pun membukakan pintu untuk Bryan. Novi heran mengapa Bryan secepat itu berkerja.

"Kok pulangnya cepet banget" Ucap Novi.

"Iya sayang" Jawab Bryan.

Bryan pun masuk dan duduk di sofa, lalu Novi duduk bersama Bryan, Bryan pun meminta izin kepada Novi perihal kepergiannya ke surabaya.

"Sayang aku mau ngomong sama kamu, aku mau minta izin nanti malem mau berangkat ke Surabaya" Ucap Bryan.

"Mau ngapain ke Surabaya?" Tanya Novi.

"Aku ada meeting di Surabaya, buat tander perusahaanku yang mau menangin lahan di Surabaya" Jawab Bryan.

"Berapa hari di sana?" Tanya Novi.

"Kurang lebih 2 hari sih" Jawab Bryan.

"Ya udah, kamu hati-hati. Kamu harus bisa menang, biar perusahaan kamu semakin berkembang. Kalau nanti perusahaan kamu menang dan kamu dapat bonusnya, uangnya di kumpulin buat kita nikah ya" Ucap Novi.

"Iya pasti sayang, aku pergi ke sana ya. Do'ain lancar-lancar aja ya di sana" Jawab Bryan.

"Amin" Ucap Novi.

"Ya udah kamu mandi dulu sana, aku siapin baju yang kamu bawa besok" Ujar Novi.

"Iya sayang, aku mau mandi nih" Jawab Bryan.

Bryan pun bergegas untuk mandi, di saat mandi dia berpikir bahwa akan segera menyelesaikan tugas-tugas di pekerjaannya dan kembali beristirahat, karena 4 hari lagi, Bryan, Ramadhan, Zein, Rey, Bella, Dita, Wulan dan Novi akan pergi ke Turki. Itu lah janji yang di ucapkan oleh Rey ketika, sebelum pernikahannya dengan Dita. Bryan tidak pernah berharap dengan apa yang di ucapkan Rey, namun Bryan selalu mendidik Rey, Ramadhan dan Bella untum tetap menepati janji, sesibuk apapun kita. Ucapan adalah beban yang harus di tanggung, jadi jangan pernah berucap jika tidak sanggup untuk memenuhinya.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian yang sebelumnya Bryan kenakan, Bryan pun izin berangkat kepada Novi dan membawa barang yang telah di siapkan Novi, tak lupa Bryan juga menawarkan kepada Novi perihal mobilnya.

"Kamu mau pakai engga mobilnya? Kalau kamu pakai, kamu anterin aku ke kantor, kalau engga aku kasih Zein aja" Tanya Bryan.

"Emangnya boleh?" Jawab Novi.

"Kamu ini kaya sama siapa aja, pakai aja nih mobil" Ucap Bryan.

"Beneran? Kalau gitu makasih ya sayang. Soalnya besok aku mau pergi ke Rumah Sakit, ada tawaran sebagai dokter specialis di sana" Jawab Novi.

"Oh kamu ada tawaran pekerjaan? Kalau ada bagus deh, sayang gelar Sarjana Kedokteran kamu, kalau engga di manfaatin" Ucap Bryan.

"Iya, makannya aku bingung besok harus naik kendaraan online atau gimana, kebetulan kamu nawarin mobil kamu, ya udah deh, aku mau" Jawab Novi.

"Ya udah, sekarang kamu anterin aku aja ke kantor, nanti STNK mobilnya aku kasih ke kamu buat kamu pakai besok ke rumah sakit. Aku juga seneng denger berita bahwa kamu akan interview besok, aku juga seneng karena kamu segera mungkin bisa kerja, aku tahu kok kamu di sini pasti bete, gara-gara nggak ada kerjaan" Ucap Bryan.

"Iya semoga besok berjalan lancar dan aku di terima di rumah sakit, aku bosen banget di sini, makanya aku iseng-iseng ngelamar kerjaan lewat online, eh tau-taunya keterima, lagi pula aku juga bingung mau ngapain di sini. Selain main handphone sama tidur, aku juga nggak mau ngebebanin kamu lama-lama" Jawab Novi.

"Aku nggak pernah ngerasa di bebanin kok sama kamu, tapi kalau keinginan kamu mau berkerja, ya aku mempersilahkan kamu, aku nggak pernah melarang kamu, selagi itu hal yang positif untuk kamu, aku ga pernah melarang sedikit pun" Ucap Bryan.

"Sekali lagi, terima kasih ya, aku beruntung banget bisa di pertemukan sama kamu, andai waktu itu aku tetap bertahan dengan keinginan orang tuaku, mungkin saja aku tidak bisa merasakan kebebasan seperti ini, aku gak tahu harus bagaimana cara berterima kasih kepada Tuhan tentang nikmat yang ia berikan kepadaku" Jawab Novi.

"Udah ya, itu masa lalu kamu, jangan pernah di bahas lagi, aku juga mengucapkan sama-sama, selagi aku masih mencintai kamu, apapun akan aku lakuin buat kamu, ya udah ayo berangkat" Ucap Bryan.

"Ayo" Jawab Novi.

Novi pun mulai mengantarkan Bryan ke kantor Bryan, di perjalanan Bryan bercerita kepada Novi bahwa 4 hari lagi mereka akan jalan-jalan ke Turki, sesuai janji Rey pada saat sebelum menikah dengan Dita.

"Oh iya, kamu jangan capek-capek ya, soalnya 4 hari lagi kan kita ke Turki" Ucap Bryan sambil menyetir mobil.

"Oh iya, sampai lupa aku, kan waktu kita di rumah Rey, pernah ngomong kalau seminggu lagi kita mau jalan-jalan ke Turki, dia mau nepatin janjinya kan sama kita-kita" Jawab Novi.

"Iya, makanya kamu jangan capek-capek sama satu lagi, kamu harus bisa ngatur jadwal kamu ya. Aku nggak mau ngecewain Rey sama Dita, aku tau kok kita semua sama-sama sibuk dalam mengurusin kehidupan kita, ga cuma aku sama kamu doang yang sibuk tapi semuanya, tapi aku usahain buat ikut ke Turki" Ucap Bryan.

"Pasti itu, aku juga ngatur jadwal supaya bisa ikut bersama kalian" Jawab Novi.

Sore itu perjalanan mengarah kantor Bryan cukup macet, maklum saja bahwa para pekerja sudah mulai pulang kantor. Oleh karena itu jalanan mulai dipadati oleh kendaraan-kendaraan.

Kurang lebih perjalanan memakan waktu 2 jam. Sesampainya di kantor Bryan dan tepat di depan lobby kantor Bryan, Bryan pun turun dari mobilnya dan pamit kepada Novi untuk pergi ke Surabaya, tak lupa Bryan meminta tolong kepada Novi agar Novi berdoa supaya di beri kelancaran pekerjaan Bryan.

"Makasih ya udah nganterin aku, doain aku juga supaya pekerjaan aku di sana lancar-lancar aja. Jadi nggak makan waktu banyak di sana, kamu hati-hati ya, semoga besok kamu bisa keterima di rumah sakit" Ucap Bryan sebelum meninggalkan Novi.

"Aku selalu ngedoain kamu di mana pun kamu berada, apapun perbuatan kamu, hanya kamu dan Tuhan yang tahu, aku cuman berdoa yang terbaik buat kamu, semangat ya. Beri kabar baik buat aku nanti, aku pulang dulu"

Novi pun berjalan meninggalkan Bryan, Bryan pun masuk ke kantor untuk menemui Viola, ia ingin menanyakan apakah berkas yang di minta Bryan sudah di siapkan oleh Viola.

Sesampainya di ruangan, Viola pun menunggu kedatangan Bryan.

"Gimana Vi? Berkas sudah siap semua?" Tanya Bryan.

"Sudah Pak" Jawab Viola.

"Kalau begitu, ayo kita jalan. Tiket pesawat udah di pesen sama kamu kan tadi siang?" Tanya Bryan.

"Sudah siap pak, kebetulan take off nanti malam jam 10 pak" Jawab Viola.

"Ya udah, ayo siap-siap terus jalan" Ucap Bryan.

Mendengar ucapan dari Bryan, Viola pun bergegas membereskan berkas-berkas yang berantakan, Viola juga bersiap-siap jalan bersama Bryan menuju bandara, sebelum berangkat Viola memesan kendaraan untuk menjemputnya berangkat ke bandara.

LIAR (21+)Where stories live. Discover now