Unsur Ketidaksengajaan

1.4K 2 0
                                    

Di pagi harinya, dengan keadaan dan situasi yang begitu dingin. Membuat Ramadhan harus terbangun dan berkata "Anjing. Dingin banget di sini, ga kuat gua sialan" Ucap Ramadhan kepada Bella. Bella yang masih tertidur, tidak mendengar apa ocehan Ramadhan kepada dirinya.

*Kembali ke tokoh utama Bryan*

Dengan keadaan yang masih pusing, Bryan terbangun dari tempat tidurnya. Bryan mengamuk dengan derita yang Bryan alami saat ini, yaitu kepalanya yang terus-terus berputar tidak seperti biasa "Woi. Anjing. Babi. Bangsat, kepala gua muter-muter, ga kuat gua sialan" Teriak Bryan dengan sekuat tenaga. Zein yang tidur lelap di sebelah Bryan, Zein langsung terbangun dengan meloncat. Pada saat enak-enak tertidur suara Bryan yang mengeluh kesakitan membuat Zein harus terbangun dari tidurnya, Zein yang terkejut melihat Bryan berteriak, Zein langsung menanyakan apa yang terjadi kepada Bryan.

"Lu kenapa? Sampai kaget gua" Ucap Zein kepada Bryan, Zein melihat raut wajah Bryan sangatlah marah.

"Kepala gua pusing banget asli, ga biasanya gua minum sampai pusing banget kepala gua" Jawab Bryan.

Mendengar Bryan yang terus-terusan berteriak, membuat Rey, Dita, Novi, Wulan, Ramadhan dan Bella keluar dari kamar. Mereka melihat Bryan yang merintih karena pusing yang melanda, Novi yang melihat Bryan seperti itu langsung menghampiri Bryan dan Berkata "Sayang. Kamu kenapa? Kenapa kamu teriak-teriak pagi-pagi?" Tanya Novi sambil mengelus-elus kepala Bryan. Bryan lalu menjawab pertanyaan Novi "Semalam. Aku, Ramadhan, Bella sama Zein minum di sini, minumnya terlalu banyak atau gimana aku gak tau. Eh sekarang kepala aku berat banget, aku ga kuat" Jawab Bryan.

Dita yang keluar kamar bersama Rey, hanya menggunakan tengtop saja. Sejak awal Dita sama sekali tidak pernah menggunakan tengtop pada saat berkumpul, namun ini kali pertamanya Dita menggunakan tengtop. Payudaranya yang bulat terlihat jelas oleh Ramadhan, Dita pun berbicara kepada mereka yang berkumpul "Sebentar ya" Ucap Dita.

Semua mata tertuju pada Dita dan mereka semua melihat Dita yang masuk ke dalam kamar, beberapa saat kemudian. Dita datang dengan membawa plastik putih dengan berisikan air. Dita pun berkata "Bryan. Ini air kelapa, gua sengaja bawa stok banyak di tas, karena gua tau. Kalian pasti nanti di sini bakal mabuk-mabuk terus, guna air kelapa ini, buat menetralisir kalian kalo lagi mabuk, di minum ya. Terus istirahat sebentar biar kepala mendingan" Ucap Dita kepada Bryan sambil memberikan air kelapa kepada Bryan, Bryan pun menerima air kelapa tersebut "Makasih ya Dit. Gua minum nih ya" Jawab Bryan membuka plastik tersebut dan meminumnya.

Setelah Bryan minum air kelapa pemberian dari Dita, Rey pun langsung berbicara.

"Makanya kalau minum jangan banyak-banyak hahaha, sebenarnya hari ini gua mau ngajak kalian semua ke Cappadocia. Tapi karena Bryan masih kaya gini, kita undur aja besok ya, biar Bryan istirahat dulu" Ucap Rey.

"Jeh tolol. Lanjut aja ayo kalo mau ke sana mah" Jawab Bryan.

"Bukan masalah, lanjut atau engganya Yan. Tapi kalo salah satu dari kita ada yang sakit, terus kita liburan. Gimana sih, kaya gak ada pikiran happy-happynya, pasti semua pikiran tertuju pada lu semua" Ucap Rey.

"Iya bener kata Rey, Bryan. Mending kamu istirahat dulu, kalo kamu udah sembuh kan enak nanti. Kita semua bisa menikmati liburan dengan senang hati tanpa memikirkan apa pun, jadi liburan kita di sini ga sia-sia" Saut Bella.

"Iya sayang, bener apa kata Bella. Kamu istirahat dulu ya di kamar" Ucap Novi membawa Bryan masuk ke dalam kamar.

Bryan pun berdiri di bantu oleh Novi dan Dita, masuk ke dalam kamar tidurnya. Berjalan ke dalam kamar tidur Bryan dengan di bopong atau di bantu oleh Dita dan Novi, akhirnya Bryan sampai di dalam kamar. Tinggal 7 langkah lagi, mereka sampai di kasur tapi di perjalanan menuju kasur tersebut Novi berkata "Dit. Bantuin Bryan dulu ya, aku mau ambil air hangat di dapur buat Bryan" Ucap Novi sambil melepaskan Bryan. Dita menjawab "Oke Nov" Jawab Dita.

Novi melepaskan bantuannya kepada Bryan dan berjalan mengarah ke dapur. Di dalam kamar hanya Bryan dan Dita, Dita membantu mengangkat Bryan sampai tiba tepat di kasur. Pada saat Dita ingin membantu Bryan tidur di kasur, tiba-tiba Dita kehilangan keseimbangan hingga membuat mereka berdua terjatuh di kasur. Posisi Dita berada di atas badan Bryan dan bibir mungil yang di miliki oleh Dita pun tersentuh oleh bibir Bryan. Mereka saling tatap-tatapan sampai 5 detik lamanya, lalu Dita membangunkan diri dari atas badan Bryan "Eh, maaf ya Yan. Sumpah, gua ga seimbang, jadi jatoh deh" Ucap Dita.

Momen awkward yang di alami oleh Bryan dan Dita membuat mereka sama-sama terdiam, antara malu, binggung dan tak tau harus bagaimana. Tak lama kemudian Novi masuk ke dalam kamar dengan membawa segelas air hangat untuk Bryan, melihat Bryan yang tertidur dan Dita yang hanya berdiri tegap membuat Novi binggung mengapa mereka hanya berdiam-diaman saja "Kenapa kalian pada diem, emang ada apa?" Tanya Novi. Dita pun menjawab dengan gugup "Eeee, gapapa Nov. Gua keluar dulu ya" Jawab Dita berjalan meninggalkan Bryan dan Novi.

Novi yang melihat kejadian itu adalah hal yang biasa, jadi Novi bersikap biasa saja. Lagi pula ketika pacar dari sahabatnya berada dalam satu kamar dengan Dita. Lalu Dita berdiam-diaman dengan Bryan adalah hal yang hampir di lakukan semua orang, tidak ada kejanggalan dalam hal tersebut, jadi Novi hanya menghiraukannya saja.

Novi memberikan air hangat yang ia bawa dari dapur "Sayang. Ini air hangat buat kamu, kamu minum dulu. Abis ini istirahat ya" Ucap Novi kepada Bryan. Bryan pun menerima air pemberian dari Novi lalu meminumnya dan Bryan bergegas membenahkan cara tidurnya lalu ia tidur.

Novi yang melihat Bryan sudah mulai tertidur, ia kembali berkumpul bersama teman-temannya di ruang tamu, Novi pun keluar kamar dan melihat teman-temannya yang bercanda riang, namun Novi melihat ada dua kejanggalan di ruang tersebut. Yang pertama Dita seperti ketawa memaksa dalam arti Dita tidak tertawa lepas dan Ramadhan yang terus-terusan memperhatikan Dita "Kenapa ya dengan dua orang itu? Ah sudahlah mungkin hanya kebetulan. Aku ga boleh nuduh mereka sembarangan, aku lupain aja lah. Lagi pula kita berteman udah cukup lama, ngapain aku berprasangka buruk kepada mereka semua" Ucap Novi dalam hati.

"Novi, gimana keadaan Bryan. Apa dia udah tidur lagi?" Tanya Rey.

"Eeeeeeh iya Rey. Bryan udah tidur lagi kok" Jawab Novi yang terkejut karena Novi sempat melamun.

"Bagus lah. Tapi gua juga heran loh, padahal Bryan termasuk kuat kalau minum. Tapi baru pertama kalinya gua ngeliat Bryan kaya gini, apa karena beda suhu kali ya yang ngebuat Bryan kaya gini" Ucap Rey.

Ramadhan yang terus saja memperhatikan Dita karena lekukan tubuh Dita yang sangat mempesona membuat hasrat Ramadhan naik, namun mendengar ucapan Rey, Ramadhan pun menjawab.

"Bisa jadi. Mungkin Bryan belom adaptasi sama suhu di sini, jadi tumbang begitu" Saut Ramadhan.

"Ya udah. Kita jalan-jalannya besok aja ya. Btw, bentar lagi ada yang nganter daging sama sayur mayur. Gua udah pesen sama penjaga di sini buat di bawain, kalian para wanita-wanita yang masak bahan-bahannya ya" Ucap Rey.

"Oke Rey" Jawab Novi.

"Iya sayang" Jawab Dita dengan nada lembut.

"Oke Rey" Jawab Wulan.

"Eh. Lo pada tau ga? Kalau Wulan bisa masak, masakan yang enak. Dia lagi kursus masakan internasional loh" Ucap Zein.

"Hah? Serius? Emang lo mau jadi chef internasional Lan?" Saut Bella.

"Ah. Si Zein emang suka ngelebih-lebihin. Emang bener, aku ikut kursus masak, masakan internasional. Ayahku yang nyuruh, gak tau biar apa hahaha" Jawab Wulan.

"Wah, bagus dong. Nanti ajarin kami ya Wulan" Ucap Novi.

"Iya nanti kita masak bareng-bareng ya. Aku juga masih tahap pembelajaran kok, belum pandai-pandai amat" Jawab Wulan.

Ternyata selama mereka aktif dalam kesibukan diri masing-masing. Wulan mengikuti kursus masak, masakan internasional. Menurut penjelasannya barusan, Wulan mengikuti kursus tersebut untuk pengalamannya saja, ayah Wulan menyuruh Wulan untuk mengikuti kursus tersebut adalah jika suatu hari nanti Wulan menikah, Wulan bisa memasak makanan yang berbagai macam jenisnya, tujuannya supaya suami Wulan nanti tidak bosan dengan masakan yang itu-itu saja.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang