Memaksa Bella Untuk Bersetubuh

2.1K 4 0
                                    

Malam itu pukul 10 malam, Bryan terbangun dari tidurnya dan keluar kamar. Cuaca yang sangat dingin, membuat Bryan harus mengenakan jaket serta selimut. Bryan melihat Zein yang tidur di sofa, Bryan pun menghampiri Zein dan bertanya mengapa Zein tidur di sofa, tidak di kamar bersama Wulan. "Woi Zein, lu ngapain tidur di sini. Kenapa ga di dalem kamar aja, kan di luar dingin" Ucap Bryan sambil membangunkan Zein, Zein yang mendengar ucapan Bryan pun terbangun "Gak apa-apa lah Yan. Lu tau sendiri si Wulan agamanya kuat banget, mana boleh kita sekamar. Kan kita belom muhrim, atau belum ada ikatan pernikahan jadi ga boleh" Jawab Zein kepada Bryan.

"Oh iya, lupa gua. Ya udah, tapi lu ga terlalu dinginkan di sini" Ucap Bryan.

"Engga santai aja. Gua juga baru bangun ini, lu juga baru bangun apa?" Jawab Zein.

"Iya, baru bangun gua" Ucap Bryan.

Bryan pun duduk bersama dengan Zein di sofa, tak lama kemudian. Bella keluar kamar seorang diri dan menghampiri Bryan dan Zein yang berada di sofa, Bella pun langsung duduk menyender di dekat Bryan "Ramadhan mana? Kok lu sendiri?" Tanya Bryan kepada Bella, "Ramadhan masih tidur, aku baru bangun ini, eh ngeliat kamu sama Zein ada di Sofa. Aku langsung ke sini deh. Dingin banget ya di sini" Jawab Bella kepada Bryan.

"Oh ya udah, di sini aja. Buatin gua berdua kopi dong Bell, pengen banget ngopi gua" Ucap Bryan.

"Sebentar ya, aku buatin kopi. Aku juga mau ngopi" Jawab Bella.

Bella pun berjalan mengarah ke dapur, namun Bella mengambil kopi yang ia bawa dari Indonesia. Dia mengambil kopi tersebut di dalam tas milik Bella, Bryan pun mengambil rokok yang dia bawa dari Indonesia lalu menaruhnya di meja "Lah kok rokok lolos dari bandara Yan?" Tanya Zein. Bryan pun menjawab "Engga tau gua, bisa lolos begini. Kalo misalkan engga lolos, bakalan banyak roko gua yang ke ambil. Soalnya gua bawa sekitar 60 bungkus" Jawab Bryan.

"Buset dah. Banyak banget gila, ya udah lah. Gua mules banget, pengen ke kamar mandi dulu" Ucap Zein.

"Ya udah sana, kalo mau ngerokok ambil aja ya" Jawab Bryan.

"Oke" Ucap Zein.

Zein pun pergi ke dalam kamar mandi, tak lama Bella datang dengan membawa 3 cangkir kopi. Bella pun bertanya "Lah si Zein kemana?" Tanya Bella, "Zein lagi ke kamar mandi, pengen berak dia" Jawab Bryan. Bella pun duduk di samping Bryan dan mulai memainkan lentik jari nakalnya ke bagian bibir Bryan, Bryan hanya terdiam dan mengikuti permainan Bella. Bella yang mulai nafsu karena Bryan hanya terdiam, Bella langsung mengambil bibir Bryan menggunakan bibir milik Bella, mereka berdua akhirnya bercumbu. Hanya beberapa detik bercumbu, Bryan melepaskan cumbuan tersebut lalu berkata "Udah deh Bell, ga usah kaya gitu!!" Ucap Bryan. Bella pun menjawab "Iya maaf, aku cuma kangen sama kamu doang" Jawab Bella.

"Kalau cuma peluk-peluk aja gak apa-apakan" Ucap Bella.

"Gak apa-apa. Asal jangan aneh-aneh" Jawab Bryan.

Bella yang di beri izin untuk memeluk-meluk Bryan, akhirnya bella bergelendotan dan memeluk-meluk Bryan. Tak lama kemudian datanglah Ramadhan yang keluar dari kamar dengan keadaan mengantuk, Ramadhan yang melihat Bella sedang memeluk-meluk Bryan, Ramadhan hanya bersikap biasa saja. Ramadhan tidak terlalu memperdulikannya, lagi pula sifat Bella ke Ramadhan begitu, sudah bukan rahasia lagi. Itu adalah hal yang lumrah, Ramadhan juga percaya bahwa Bryan tidak akan mengkhianati dirinya. "Woi Ram, sini. Malah diem aja di depan pintu" Teriak Bryan.

Ramadhan yang masih dalam keadaan mengantuk pun berjalan sempoyongan mengarah ke sofa tempat Bryan dan Bella duduk. Ramadhan pun duduk di samping Bryan dan bertanya.

"Lu orang baru bangun apa dari tadi?" Tanya Ramadhan.

"Dari tadi gua" Jawab Bryan.

"Lu kan berdua doang. Kok kopinya ada tiga" Ucap Ramadhan sambil menujukan gelas kopi.

"Si Zein lagi ke kamar mandi Ram, lagi berak dia" Saut Bella.

"Ah gua minum aja lah. Ngapain nyuguhin orang yang berak" Ucap Ramadhan.

"Jangan. Gua buatin aja buat lu" Jawab Bella.

Bella pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke dapur untuk membuatkan Ramadhan kopi. Di sofa hanya Bryan dan Ramadhan, Ramadhan pun bertanya kepada Bryan. "Ini kita pada mau minum Yan?" Tanya Ramadhan, "Iya lah minum, cuacanya bagus begini" Jawab Brayan.

"Emang lu bawa minuman apa?" Tanya Ramadhan.

"Bawa, minuman 10 botol lolos di bandara" Jawab Bryan.

"Ga berubah-berubah anjing, kelakuan lu dulu pas sekolah. Ke sekolahan sering bawa minuman. Tapi sering lolos juga hahaha" Ucap Ramadhan.

"Kan lu kenal gua kaya gimana, hahahahha" Ucap Bryan.

Bella pun datang dengan membawa secangkir kopi yang di buat oleh Bella untuk Ramadhan. Setelah secangkir tepat di taruh di hadapan Ramadhan, Bryan pun menyuruh Bella untuk mengambilkan minum di koper milik Bryan dan Novi "Bell, ambilin minuman dah di koper gua. Kopernya di dalem kamar ya. Lu masuk aja, lagi pula sih Novi masih tidur" Ucap Bryan kepada Bella. Bella pun berjalan masuk ke dalam kamar Bryan dan mengambilkan minuman 2 botol, di dalam koper Bryan. Sesudah mengambil apa yang di minta oleh Bryan, Bella pun keluar kamar dan memberikan minuman tersebut kepada Bryan "Nih, aku ambil dua doang. Kalau kurang ambil sendiri ya" Ucap Bella. Bryan pun menjawab "Ya udah makasih ya. Nanti kalo kurang ambil lagi" Jawab Bryan sambil menerima 2 botol minuman tersebut.

"Yang lain pada bangunin ga Yan? Kalo lu nyuruh gua bangunin semuanya. Bakal gua bangunin nih" Ucap Ramadhan.

"Udah gak usah. Biarin pada istirahat mereka, nanti kalo ada yang bangun, ya kita ajak minum" Jawab Bryan.

"Okey kalo gitu" Jawab Bella.

Zein yang telah selesai buang air besar dan melihat di meja terdapat minuman, ia langsung mampir ke dapur untuk mengambil gelas, sesudah membawakan gelas. Zein pun bergabung bersama mereka bertiga dan Bryan pun mulai membuka minuman tersebut dan minum bersama.

Pov RAMADHAN.

Minuman yang di bawa oleh Bryan memiliki kadar alkohol yang tinggi, sehingga mereka berempat, baru menikmati satu botol sudah mulai mabuk. Bryan lebih dulu tertidur karena telah merasakan pusing, di susul oleh Zein yang juga tertidur di sofa. Namun berbeda dengan Bella, Bella terus-terusan saja berbicara sendiri. Melihat Bryan dan Zein yang sudah tumbang, dari kesempatan ini lah Ramadhan bisa melaksanakan apa yang Ramadhan inginkan, yaitu bersetubuh dengan Bella. Ramadhan sudah tidak pernah bersetubuh dengan Bella semenjak kepergian mereka ke Bandung waktu itu. Ramadhan dan Bella juga jarang sekali ketemu.

Ramadhan mengajak Bella masuk ke dalam kamar, namun Bella menolak. Karena dia masih ingin melanjutkan minumnya sampai habis, padahal Ramadhan tau kalo Bella sudah terpengaruh oleh minuman beralkohol.

LIAR (21+)Where stories live. Discover now