Berlibur Ke Instanbul

507 3 0
                                    

Di pagi harinya tepat pukul 7 pagi, satu, persatu dari mulai Bryan, Ramadhan, Zein, Rey, Dita, Bella, Novi dan Wulan sudah mulai bangun dari tempat tidurnya. Mereka ingin sekali berkumpul di ruang tamu terlebih dahulu sebelum mandi, namun Bryan menyarankan agar mandi terlebih dahulu "Pokoknya, yang udah bangun langsung mandi bergilir. Jangan ada yang ke ruang tamu dulu, kita semua mandi dulu baru dah ngumpul di ruang tamu" Ucap Bryan mengirim pesan singkat grup whatsapp mereka. Satu persatu dari mereka pun mengiyakan dan menuruti apa mau Bryan, Bryan bilang kepada yang anak-anak perempuan, bahwa mereka mandi terlebih dahulu sebelum anak laki-lakinya yang mandi. Sambil menunggu anak perempuan mandi, mereka anak laki-laki sibuk main handphone.

Bryan pun di telepon oleh Viola, Viola asisten Bryan di kantor menelepon Bryan.

"Selamat pagi pak. Maaf mengganggu istirahat dan kesenangan bapak, saya baru saja mendapatkan informasi dari Amalia bahwa tander yang berada di l sedang mengalami problem, saya sudah menangani itu semua namun pihak dari patner belom bisa menyetujui karena tidak ada tanda tangan bapak Bryan, jika bapak berkenan, bapak bisa tanda tangan online" Ucap Viola menjelaskan kepada Bryan tentang permasalahan tundernya.

"Coba kamu kirim dulu suratnya, saya baca dan pelajari dulu. Karena saya tidak bisa memberikan tanda tangan tanpa membacanya terlebih dahulu" Jawab Bryan.

"Baik pak saya kirim" Ucap Viola.

Bryan pun menutup ponselnya dan menunggu persyaratan yang akan di kirim Viola via aplikasi whatsapp. Bryan pun membaca pelan-pelan kata-kata yang tertulis dan mencoba untuk memahaminya, Bryan akhirnya paham dan benar apa yang di ucapkan oleh Novi, jika tidak ada persetujuan dari Bryan maka proyek itu tidak akan selesai masalahnya. Bryan pun menjawab "Ya udah, kirim link buat gua tanda tangan online" Pesan singkat Bryan kepada Viola.

Viola mengirim tautan yang berisi tanda tangan online, Bryan pun menanda tangani itu dan masalah pun telah selesai. Tak terasa mengurus permasalahan Bryan membuat Bryan menjadi orang paling akhir yang belum mandi, Bryan pun langsung bergegas ke kamar mandi dan mandi. Semua teman-teman Bryan sudah menunggu Bryan di ruang tamu. Di rumah itu sama sekali tidak ada makanan, Rey berteriak "Yan buruan. Di sini gak ada makanan, kita makan di luar aja. Buruaan mandinya" Teriak Rey memberitahu kepada Bryan agar mempercepat mandinya. Bryan pun mempercepat mandinya dan berkumpul kembali bersama teman-teman Bryan di ruang tamu.

Setelah semua berkumpul dan hendak memutuskan untuk makan terlebih dahulu, sebelum jalan-jalan ke Instanbul.

"Gimana kalau kita makan di luar?" Tanya Rey.

"Boleh tuh" Saut Wulan.

"Rey. Makannya yang di pinggir jalan aja, biar lebih merakyat, gua kangen masa-masa sekolah dulu!" Jawab Ramadhan.

"Bener apa kata Ramadhan, Rey. Gua juga kangen masa itu" Saut Bryan.

"Iya sayang. Kan dulu kamu sama mereka duduk di mana aja, nongkrong di mana aja" Jawab Dita.

"Gua jadi inget zaman dulu dah. Zaman di mana gua kalo balik sekolah selalu nyuruh para adek kelas gua buat tawuran, sedangkan kita berempat cuma nongkrong-nongkrong gitu hahahahaha" Ucap Bella bernostalgia.

"Hahahaha bener banget Bell" Jawab Bryan.

"Apa lah dayaku. Yang membenci seorang anak nakal, aku gak tau dia siapa. Aku baru mengenalnya namun aku sudah berani menamparnya keras-keras" Ucap Novi.

"Hahahaha sayang ah. Malu" Jawab Bryan.

"Spill dong ceritanya kakak Novi" Saut Zein.

"Bangsat lo ya Zein. Pokoknya kalo ada cerita aib tentang gua, pasti lu kepo banget ya ngentot" Ucap Bryan.

"Hahahahhaa" Zein tertawa.

Mereka pun berjalan menuju tempat makan terlebih dahulu, sebelum mereka jalan-jalan di daerah Instanbul. Di perjalanan saat sedang mencari makanan "Rey. Ajak sopirnya makan juga ya" Ucap Bryan. Rey pun menjawab "Iya nanti gua ajak makan bareng kita, santai aja. Jangan khawatir Yan" Jawab Rey kepada Bryan.

Mereka ber-8 masuk ke dalam mobil, lalu mereka berjalan ke arah tempat makan terlebih dahulu untuk makan, tak lupa Rey berbicara kepada sang supir untuk ikut makan bersama dengan Rey dan teman-temannya, sang supir pun meng-iyakan dan mau mengikuti Rey makan terlebih dahulu sebelum mereka memulai perjalanan ke Instanbul. Tak perlu waktu lama untuk mereka sampai di tempat makan yang sudah di pesan Rey melalui aplikasi di handphonenya.

Zaman semakin canggih, kita bisa melakukan apapun tanpa harus repot-repot mengantri terlebih dahulu, setelah Rey memesan semuanya dari mulai makanan dan tempat duduk. Mereka ber-9 pun akhirnya menempati tempat yang sudah di pesan dan menunggu makanan sampai, sambil menunggu makanan sampai. Mereka mulai mengobrol hal-hal yang gak penting, contohnya Zein.

"Di sono pasti gak ada taplak model kaya gini" Ucap Zein sambil memainkan taplak meja restoran tersebut.

"Pertanyaan lu aneh, ada-ada aja herman gua" Saut Bryan.

"Heran njir. Bukan herman" Ucap Zein.

Mereka semua tertawa berkat obrolan yang sangat-sangat prik antara Bryan dan Zein. Ada saja kelakuan Zein dimana pun tempat, pasti Zein selalu membuka obrolan dan membuat suasana semakin riang.

Setelah menunggu tak lama, makanan yang sudah terpesan melalui aplikasi akhirnya sampai juga. Makanan yang begitu banyak, membuat mereka siap menyantap hidangan tersebut. Mereka melahap semua makanan yang sudah terpesan, karena tidak ada salah satu dari mereka yang sudah mengisi perutnya, semenjak kedatangannya kemarin ke kota Instanbul. Mereka sama sekali belum sempat makan, karena kelelahan dalam perjalanan.

Setelah selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke pusat kota Instabul, tak perlu waktu lama akhirnya mereka sampai "Akhirnya. Setelah di tunggu-tunggu dengan memakan waktu yang begitu lama, akhirnya sampe juga" Ucap Rey. Bryan pun menjawab "Akhirnya. Ga sia-sia kita ke Turki. Kita bisa ke kota bersejarah ini" Jawab Bryan.

Mereka pun turun dari mobil dan mengeliling area tersebut. Banyak turis-turis berdatangan, dari turis lokal maupun turis mancanegara, mereka berfoto-foto mengabadikan momen tersebut, mereka saling berfoto dan membuat vidio satu sama lain. Ini adalah jalan-jalan pertama kali mereka ber-8 keluar negeri, raut wajah yang riang dan gembira meyelimuti diri mereka.

Hari itu benar-benar mereka nikmati, mereka menikmati liburan seperti orang pada umumnya, mereka menghabiskan waktu untuk berkunjung ke tempat-tempat prasejarah, berbelanja barang-barang yang menurut mereka bisa di bawa pulang ke indonesia, Bryan membeli oleh-oleh cukup banyak, karena akan di bagikan oleh karyawan di kantornya.

Begitu pun dengan Rey yang membeli barang begitu banyak, karena banyak barang yang di pesan dari keluarganya juga.

LIAR (21+)Where stories live. Discover now