POV NOVI

487 2 0
                                    

Akhirnya Novi di terima di rumah sakit sebagai dokter bedah, memang itulah keahlian Novi pada saat kuliah dahulu, sehari setelah Novi mendapatkan interview, Novi pun di perbolehkan langsung kerja keesokan harinya, dia sengaja tak mengabari Bryan karena mau membuat kejutan untuk Bryan.

Hari pertama Novi bekerja dan hari itulah di sore hari Bryan pulang dari Surabaya, pertama kali Novi berkerja Novi membawa mobil Bryan dan semua dokter yang berada di situ terkejut dengan kedatangan Novi yang membawa mobil supercar.

Pagi itu Novi masuk ke rumah sakit yang cukup terkenal, yaitu Novi di terima di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Novi pun di sambut oleh Manager rumah sakit tersebut.

"Selamat pagi ibu Novi" Ucap Manager tersebut.

"Selamat pagi juga Pak" Jawab Novi.

"Sudah siap untuk berkerja hari ini?" Tanya Manager tersebut.

"Sudah Pak" Jawab Novi.

Hari pertama berkerja, Novi langsung mendapatkan seorang pasien dan hari itu juga Novi melaksanakan operasi bedah, di dalam proses operasi bedah, Novi di tunjuk sebagai pemimpin untuk melakukan operasi tersebut.

Wajar saja, Novi adalah salah satu mahasiswi dengan IPK tertinggi di sekolahnya dan keahliannya sudah tidak di ragukan lagi, hari itu berjalan dengan normal dan operasi berjalan dengan lancar, Novi mendapatkan sambutan dari seluruh dokter dan keluarga pasien, karena Novi berhasil melaksanakan operasi tersebut.

Operasi pun selesai sampai pukul 5 sore dan Novi beristirahat sejenak, Novi pun izin untuk pulang kepada Manager tersebut dan Manager tersebut mengizinkan, Novi pun keluar dan akan bergegas pulang. Pada saat ingin pulang Novi telepon oleh Bryan untuk menjemput Bryan.

"Sayang, aku udah di bandara" Ucap Bryan via telepon.

"Kamu udah sampai ya sayang? Aku jemput ke sana ya" Jawab Novi.

"Aku tunggu" Ucap Bryan.

Mendengar kabar bahwa Bryan sudah sampai di bandara, Novi pun mulai mengambil mobil dan bergegas menuju ke bandara. Perjalanan memakan waktu cukup lama karena lalu lintas di area Jakarta cukup macet hingga membuat Novi kesal.

Sesampainya di bandara, Novi pun menelepon Bryan dan memberi kabar kepada Bryan bahwa ia sudah sampai di bandara.

"Sayang, aku udah sampai nih, kamu di mananya ya? Apa di dalam bandara atau di luarnya" Ucap Novi via telepon.

"Oh kamu udah sampai ya? Aku dekat pintu keluar ya, kamu ke sini aja atau nggak kamu di mana? Biar aku samperin" Jawab Bryan.

"Aku di parkiran mobil, kamu ke sini ya" Ucap Novi.

Bryan pun menghampiri keberadaan Novi sambil membawa barang bawaannya, setelah mencari-cari di parkiran mobil, Bryan melihat mobil Bryan terparkir di paling ujung parkiran tersebut, Bryan pun menghampiri Novi dan masuk ke dalam mobil di dalam mobil, Bryan sangat-sangat terkejut karena melihat penampilan Novi yang mengenakan jas dokter.

"Kamu udah jadi dokter?" Tanya Bryan dengan wajah kaget.

"Surprise!!!!!!! Sekarang aku udah jadi dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Makasih ya, makasih, udah nemenin aku selama ini dan udah bantu support aku hingga aku jadi seorang dokter, aku nggak tahu harus berbalas budi apa dengan kamu, aku cuman bisa bilang terima kasih, jika suatu saat nanti aku diberi rezeki yang berlimpah aku bakal ganti apa yang udah teman-teman kita lakuin buat aku dan bakal ganti apa yang udah kamu lakuin ke aku" Jawab Novi.

"Syukurlah perjuangan kamu ga sia-sia, apa yang kamu kejar selama ini menjadi kenyataan. Aku juga ikut senang kok kamu jadi seorang dokter, aku nggak pernah minta apa-apa sama kamu, yang aku minta cuman kamu jangan berubah dan dan jangan tinggalin aku lagi" Ucap Bryan.

"Aku janji, aku bakal terus sama kamu. Kamu juga janji ya bakal terus sama aku, kita mulai nabung bareng-bareng ya supaya kita cepat nikah, aku mau hidup menua bersama kamu hingga maut memisahkan kita" Jawab Novi.

"Iya aku janji, sekarang aku udah jadi direktur utama dan kamu udah jadi seorang dokter bedah, kita kumpulin uangnya bareng-bareng dan kita meminta izin serta restu sama orang tua kita untuk kita nikah nanti ya" Ucap Bryan.

"Ya walaupun kamu tahu kehidupan aku sama orang tuaku kaya gimana, untuk sekarang aku dan orang tuaku masih saling marahan dan aku juga belum berani buat ketemu mereka, mungkin suatu saat, di saat kita udah siap untuk menikah, aku bakal memberanikan diri buat ketemu orang tua aku dan aku akan bilang ke mereka bahwa kamu adalah laki-laki yang aku cintai dan aku ingin kamu menjadi satu-satunya laki-laki yang menemaniku hingga hari tua nanti" Jawab Novi..

"Sebesar apapun masalah kamu dengan orang tua kamu dan sesulit apapun hati mereka untuk merestui hubungan kita, kita harus tetap berjuang agar kita mendapat restu dari orang tua, karena yang ku tahu restu dari orang tua adalah jalan satu-satunya untuk kita menuju kebahagiaan, tanpa restu orang tua kita adalah anak durhaka yang melampaui batas kehidupan manusia, dalam arti kita tidak bisa bahagia tanpa restu mereka, ya udah kita pikirin bagaimana caranya nanti, untuk sekarang kita jalani terlebih dahulu hubungan kita dan kita mulai Fokus sama karir kita masing-masing, yang harus diingat semasa kita menjalani karir ini kita tidak boleh berubah sama sekali, oke!!" Ucap Bryan.

"Oke sayang. Oh iya aku mau nanya nih sama kamu? Sebenarnya pertanyaan ini mau aku tanyain kemarin waktu nelpon kamu, apa benar kamu sudah memiliki asisten wanita di perusahaan kamu?" Tanya Novi.

"Kamu tahu dari siapa?" Balas Bryan.

"Aku tahu dari Zein sih, tapi ayah kamu nelpon aku dan ngasih tahu kalau kamu udah punya asisten baru" Ucap Novi.

"Oh dari Zein sama ayah. Iya aku punya asisten baru, maaf ya belum bilang sama kamu, waktu mau berangkat kemarin aku mau bilang sama kamu tapi aku lupa, nanti aku kenalin deh asisten aku ke kamu, maaf ya sekali lagi" Jawab Bryan.

"Mau asisten kamu siapa aja, kalau memang hati kamu terkunci untuk aku. Aku tidak pernah melarang, aku cuman takut suatu saat nanti kamu berpaling dari aku, karena asisten kamu sering sama kamu, cinta itu bisa tumbuh karena sering bersama loh" Ucap Novi.

"Iya aku tahu dan aku paham, cinta itu akan timbul ketika kita sering bersama, tapi aku janji sama diri aku sendiri buat jaga hati aku buat kamu seorang" Jawab Bryan.

"Bener ya kamu janji" Ucap Novi.

"Iya aku janji" Jawab Bryan.

"Ya udah ayo kita pulang, tapi beli makan dulu, aku laper" Ucap Novi.

"Ya udah beli makan dulu" Jawab Bryan.

Novi pun membawa mobil Bryan menuju tempat makan, sebelum mereka pulang ke apartemen Novi, Novi mengajak Bryan untuk makan terlebih dahulu. Sesampainya di tempat makan Novi memesan makanan tersebut untuk dibawa pulang, karena Bryan dan Novi sudah lelah dengan kerjaan mereka masing-masing, sesudah membeli makanan, Novi pun membawa mobil dan mengarah pulang ke apartemennya, sampainya di apartemen mereka makan terlebih dahulu dan mereka mulai tidur untuk beristirahat karena sudah kelelahan menjalankan aktivitas masing-masing.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang