240 92 6
                                    

Syarlav POV

"Alkan lepasin tangan gua! Lu kenapa sih? Sakit tau!" Ujar gua
"Udah gua bilang gua ga suka liat lu deket sama Aldo dan Gengnya. Gua ga suka liat lu natap cowo lain! Gua ga suka liat lu ketawa karena cowo lain! Gua jadi ketua OSIS semua itu gua lakuin buat ngelindungin lu! Gua sibuk ga bisa lama-lama," ujarnya dengan emosi dan setelah itu langsung pergi.

*****

Setelah pentas seni selesai selama seminggu.

Syarlav POV

Gua bertemu Alkan saat sedang berjalan menuju kantin. "Nanti pulang sekolah gua mau ngomong sama lu," ujar gua datar. "Gua tau lu mau ngomong kalau lu suka gua kan?" Tanya Alkan. Gua terus berjalan tanpa menjawab pertanyaannya yg tak berbobot.

Saat pulang sekolah
"Lu mau ngomong apa? Lu jatuh cinta sama gua" ujar Alkan dengan wajah menyebalkan.
"Kata lu minggu lalu kenapa lu bilang lu jadi ketos karena gua?"
"Karena gua mau ngelindungin lu," jawabnya simple
"Kenapa harus ngelindungin gua?"
"Karena lu masih kecil," jawabnya seperti seorang ayah yg menjawab pertanyaan anaknya
"Inget ya gua ini kaka kelas lu!" Peringatan dari gua
"Inget juga gua lebih tua dari lu," ujarnya santai.

"Gua cuma mau bilang kalo lu ngelakuin sesuatu niatnya bukan karena diri sendiri nantinya bakal berat kalo ada masalah," penjelasan gua.
"Ga ada yg berat kalau hal yg gua lakuin itu buat lu," ucap Alkan penuh dusta.
"Boong," ujar gua singkat dan langsung meninggalkannya.

*****

Di sekolah

Syarlav POV

Penyakit gua kambuh lagi setelah hampir 5 bulan, karena gua lupa belum mengisi perut gua dengan apapun seharian. Seperti biasanya kalau sedang kambuh gua langsung ke basecamp belakang sekolah. "Nih makan gua tau lu belum makan dari kemaren," ujar Alkan sambil menyodorkan sebuah roti bakar.
"Alka?" Tanya gua meyakinkan pendengaran gua kalau itu beneran Alka. "Udah makan" perintah Alkan.

Bukannya memakan gua malah menanyakannya lagi "waktu itu yg ngasih gua teh hangat jangan bilang itu lu?"
"Bodoh kenapa juga gua harus menanyakan hal itu ke Dia, bisa-bisa Dia curiga" batin gua.
"Iya itu gua kenapa?" Tanyanya
"Gapapa gua cuma lupa," jawab gua langsung memakan roti bakar yg Ia berikan.
"Ternyata Alka yg waktu itu," batin gua.
"Abisin! Nanti pulang sekolah gua mau ngajak lu jalan" ujarnya dengan wajah datar.
"Kemana?" Tanya gua.
"Liat aja nanti," jawabnya singkat.
"Ga mau!" Tolak gua.
"Gua ga nerima penolakan, gua udah izin ke nyokap lu" ujarnya sambil menunjukan chat Dia dengan Mama dan langsung meninggalkan gua.
"Eh kenapa lu bisa punya no gua nyokap gua?" Teriak gua yg diabaikan olehnya.

*****

Syarlav POV

Setelah pulang sekolah gua pun diajak ke tempat makan dengan Alkan.
Alkan mebuka suara memecahkan keheningan di antara kami berdua "maaf....." ujar Alka
"Kenapa?" Tanya gua dengan wajah bingung.
"Maaf karena gua ga bisa kaya mantan-mantan lu yg selalu ngajak makan lu di restoran atau cafe, gua cuma bisa ngajak lu makan di pinggir jalan" ujarnya dengan nada penuh penyesalan.
"Mantan? Siapa mantan gua?" Tanya gua kepada Alkan yg membuat gua semakin heran.
"Bobi sama Tiko," jawabnya dengan yakin dan gua hanya bisa tertawa mendengar pernyataan dari Alka yg Dia ucapkan dengan sangat yakin.
"Kenapa lu ketawa?" Tanyanya heran
"Lu selalu deh sok tau sama orang," ujar gua dengan masih menawan tawa geli.
"Jadi mereka bukan mantan lu?" Tanyanya kepo.
"Sejak kapan gua punya mantan hahaha," gua pun tertawa kembali.
"Mau lu ajak gua makan di pinggir jalan, mau lu ajak gua makan jajanan SD selama lu tulus sama gua, ga ada yg jadi masalah. Cuma diajak keliling aja gua udah seneng," penjelasan gua panjang.
"Kenapa juga gua harus ngejalasin panjang-panjang" batin gua. Alka terlihat serius mendengar perkataan gua sambil mengunyah.
"Kenapa? Karena sama gua?" Tanya Alka yg terlihat serius sambil memasukan mie ayam ke dalam mulutnya.
"Karena gua suka keliling, tapi gua lebih suka kalau gua yg jaga lilin, lu yg keliling" candaan gua yg keluar begitu saja dari mulut gua, tanpa gua sadari.
"Hahaha anjir ngepet dong" tawa Dia terbahak.

"Kenapa lu bisa punya kontak nyokap gua? Lu ga mungkin kan pernah buka-buka hp gua?" Tanya gua yg hampir lupa dengan masalah tersebut.
"Apa sih yg gua ga bisa," pernyataan Alka bukan pertanyaan
"Lu bisa punya kontak nyokap gua tapi lu ga punya kontak gua?" Tanya gua dengan nada sedikit ambigu menurut gua.
"Lu cemburu?" Ledeknya sambil tertawa kecil
"Ga guna gua cemburu sama lu" jawab gua datar.
"Gua ga mau kontakan lewat sosmed sama lu" ujarnya.
Gua pun langsung menanyakan dalam hati "kenapa?" Sepeti bisa membaca pikiran gua dia pun menjelaskan.
"Gua sama lu bisa kontakan secara langsung tapi ga sama nyokap lu,"
"Kenapa?" Tanya gua dengan nada sedikit tinggi karena kaget.
"Karena gua ga bisa ketemu nyokap lu, lu ga pernah ngenalin gua ke keluarga lu" gua pun lega mendengar penjelasannya, gua kira Alka tau latar belakang keluarga gua. "Keluarga gua broken," tanpa sadar kata-kata itu terucap sendirinya dari mulut gua, Alka hanya diam dengan ekspresi yg sulit ditebak.
"Gua ga tinggal sama orang tua gua, Nyokap tinggal di Aceh dan Bokap tinggal di Jakarta" curhat gua yg entah kenapa gua bisa cerita ke Alka. Padahal gua bukan tipe orang yg gampang percaya sama orang bahkan sama sahabat, abang, maupun orang yg gua cintai. Ga tau kenapa ada yg beda dari Alkan, karena gua bisa percaya dia dengan mudah.
"Gua selalu ada buat lu mulai saat ini," ucapnya datar yg sontak membuat gua tersedak saat meminum teh hangat.
"Lu tuh ya ga pas makan, ga pas lagi minum selalu aja keselek kaya anak kecil aja" ujarnya seperti seorang Ayah yg sedang memarahi anaknya sambil mengelus punggung gua. Anehnya gua ga marah dipegang-pegang dengan Dia, biasanya gua selalu marah jika ada cowo yg berani menyentuh gua, termasuk abang.
"Dulu gua punya 2 sosok perempuan yg harus gua jaga, sekarang bertambah 1 menjadi 3" jelasnya yg membuat heran.
"Siapa? Mantan-mantan lu?" Tanya gua dengan nada yg tak biasa.
"Mama, Mutiara adik gua, dan lu" perkataannya membuat gua tak tau harus berkata apa dan hanya dia. Gua ngerasa mendadak panas hanya dengan mendengar ucapannya tersebut. Gua yakin pipi gua merona.

Setelah makan Alka pun langsung mengantarkan gua pulang sampai depan rumah dan gua mengajaknya mampir mumpung ada Revan dan A Rangga dan gua ga nyangka ternyata Alka sudah kenal dengan Revan dan A Rangga. Katanya mereka satu tongkrongan, maklum Alka punya banyak teman, apalagi teman cewe.

Entah sejak kapan gua bisa sedekat ini dengan Alka.

*****

2 bulan kemudian

Syarlav POV

Liburan semester pun tiba dan gua harus meninggalkan Kota Hujan yg sudah nyaman gua tempati sejak 7 tahun lamanya.

Aku up lagi malam ini, spesial malam minggu. Semoga dapat menghibur kalian.

Just About Me and Him [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang