434 134 17
                                    

"Lav ikut gua"
"Kemana?" Alka mengabaikan pertanyaan gua
"Lepasin ka tangan gua sakit" Akhirnya tangan gua dilepaskan olehnya dan dia memakaikan gua helm.

"Lu mau bawa gua kemana?"
"Gua mau jalan bedua ama lu"
"Kemana?" Lagi-lagi dia selalu mengabaikan pertanyaan gua
"Tadi di tongkrongan kenapa pada ribut?" Dia tetap tak menjawab
"Alka gua nanya, kenapa sih lu ga pernah jawab pertanyaan gua?!" Tanya gua dengan nada sedikit teriak
"Kalau gua kasih tau nanti lu ga suka gua lagi" Ujarnya dengan santai yg membuat gua makin kesal mendengarnya
"Sejak kapan gua suka sama lu?!"
"Sejak saat ini"
"Hah? Gila lu ga waras ya?"
"Gua waras lahir batin makanya gua bilang gitu"
"Idih gua suka sama lu? Ga banget deh, bisa-bisa gua disangka pedopil suka ama dekel"
"Mungkin saat ini lu akan mulai suka sama lu, karena mulai saat ini juga bakal gua buat lu suka sama gua, lagian gua lebih tua dari lu umur lu baru otw 15 tahun kan? Umur gua otw 16 tahun"
"Sorry ya mau lu buatin puisi romantis juga gua ga akan kepincut sama lu, lagian lu tau dari mana umur gua? Lu stalker gua ya?" Jawab gua dengan nada kesal
"Karena kita jodoh" jawabnya dengan santai, karena sudah lelah emosi gua tidak menjawabnya
"Lagipula ngapain negladenin buaya" batin gua.

"Turunin gua di sini!"
"Gua anter lu sampe rumah"
"Ga mau gua ada urusan. Berenti ga!!" Sambil mencubit dia sekenceng mungkin dan dia memberhentikan motornya.
"Tuh kan lu mulai kasih gua cubitan cinta, itu tandanya lu mulai cinta sama gua" ledeknya.
"Apa-apaan sih lu? Tau ga pede lu tuh melewati range pH. Bisa-bisanya ada orang sepede lu"
"Jadi orang tuh harus pede. Lu ada urusan apa?"
"Bukan urusan lu" jawab gua teriak sambil meninggalkan dia pergi, tetapi ditahan oleh sebuah tangan buaya
"Apa-apain aih lu?!"
"Gua mau lu jauhin Aldo!" Perintah Alka dengan wajah datar
"Siapa lu ngelarang-larang gua? Mau gua deket sama siapa pun bukan urusan lo!"
"Mulai sekrang itu urusan gua"
Gua langsung meninggalkan dia, tanpa menjawab ucapannya.
"Bisa-bisanya gua ngomong sama buaya" batin gua sambil mengganti seragam kerja.

Syalav POV end

Alkanda POV

Sesampainya di rumah gua langsung menyiram badan gua dengan air dingin untuk meredamkan emosi gua.
"Bisa-bisanya si Aldo cowo brengsek yg mau jadiin Alav sebagai taruhan" batin Alka.
Entah sejak kapan gua jadi kepikiran tentang Alav.
"Pokoknya gua harus bisa jagain Syarlav Arisa Apriliani, gua ga mau dia sampe kenapa-napa" janji Alkan.

Alkanda POV end

Syarlav POV

"Maaf kepo, kalau boleh tau nama bokap lu sapa?"
"Arga"

Just About Me and Him [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang