33. Pergi Ke Suatu Tempat

1.3K 92 20
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

"Kak Sin, lo beneran gak mau bareng gue aja? " Gadis bersurai kecoklatan itu kembali bertanya saat sampai di parkiran.

Terlihat Sinta menggelengkan kepala, "Gak usah La, katanya Bang Jefri mau jemput. " Ucapnya. Angela menekuk bibirnya kebawah—kecewa. "Oh, yaudah kalo gitu, gue duluan ya. "

Sinta mengangguk sebagai jawaban.

Lalu setelah kepergian Angela, Sinta beranjak menuju halte depan sekolah, menunggu sang Kakak di sana. Cuaca begitu terik hari ini, di tambah udara perkotaan yang penuh polusi kendaraan, ini benar-benar panas!

Sekitar sepuluh menit gadis itu duduk menunggu di sana. Mengutak-atik ponselnya sambil sesekali celingukan ke arah jalan, berharap batang hidung kakaknya segera terlihat.

Namun tak sesuai harapan, Sinta mendesis kesal, "Bang Jefri kemana sih?! Katanya mau jemput, di telfon gak di angkat-angkat! " Gerutunya.

Sinta menghela napas, tak ada pilihan lagi..
Ia harus menunggu angkutan umum atau bus yang akan datang setengah jam lagi. Sialan!

"Tau gini tadi bareng Angela aja! " Dia benar-benar tengah bergemuruh. Penuh emosi.

Tak lama kemudian,

TIN!!

Sinta dikejutkan oleh suara klakson mobil yang tiba-tiba. Sumpah serapah sudah ia rapalkan di dalam hatinya saat ini.

Gadis itu menatap tajam kearah laki-laki yang kini tengah menyeringai lebar tak bersalah di dalam mobil sana. "Calon pacarku, ikut Abang yuk! " Ucap laki-laki itu.

Sinta mengerutkan dahi, geli dengan ucapan laki-laki itu barusan. Ya Tuhan, itu sungguh menjijikkan untuk di dengar.

"Gak perlu. " Jawabnya ketus.

Gila saja satu mobil dengan tiga laki-laki sinting itu, bisa kenapa-napa Sinta nanti!

Laki-laki itu menghela napas panjang, keluar dari mobilnya dan tanpa basa-basi menarik lengan Sinta yang membuat sang empu tersentak. Gadis itu memberontak, "Rey! Gue bilang gak mau, lepasin! "

Bak menulikan pendengarannya, Rey mendorong Sinta masuk kedalam mobilnya. Rey kuat sekali, dia hanya menggunakan satu tangan untuk menarik gadis itu.

"Apa-apaan sih lo?! "

Rey menyeringai, menampakkan deretan gigi yang rapi itu, "Mau ngajak lo ke suatu tempat, lo gak usah panik, oke! "

Sinta menatap tajam ke arah laki-laki itu, lalu menghela napas malas. Lebih baik ia bermain dengan ponselnya dibandingkan harus beradu dengan makhluk astral itu.

Mobil telah berjalan, menyusuri jalan raya yang pengap. Macet. Gadis itu lagi-lagi menghela napas, satu hal yang tak ia suka dari naik mobil. Lebih berpeluang terjebak macet!
Dia tak suka keramaian jalan raya ini.

*

Beberapa menit yang panjang akhirnya mereka berhasil lepas dari kemacetan. Rey melirik Sinta, kemudian berdecak kesal. Laki-laki itu langsung merebut paksa ponsel milik Sinta, "HP muluk dari tadi, di sampingnya ada orang mbak! "

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang