53. Sama-sama Sakit

946 37 18
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Setelah seminggu berlalu, Rey maupun Sinta kembali seperti biasanya, mereka berangkat sekolah dan disibukkan oleh kegiatan masing-masing. Setelah kejadian malam itu, mereka saling menjauh. Rey tak lagi memohon penjelasan dari Sinta, tak lagi memohon untuk hubungan mereka. Dia telah mengatakan rela.

Pagi-pagi Sinta sudah di suguhi setumpuk lembaran berkas yang tidak ada habisnya, ia dan tim OSIS kini sejak dua hari yang lalu sudah di sibukkan oleh persiapan acara ulang tahun sekolah yang akan di selenggarakan seminggu lagi. Segala persiapan telah mereka kerjakan sejak sekarang, ya, Sinta jadi super sibuk akhir-akhir ini sampai ia tak ada waktu untuk memikirkan kejadian tempo hari.

Sedangkan Rey, laki-laki itu kini kembali ke wujud semula, menjadi playboy cap badak yang berandalan. Bolos sekolah, tawuran, balap liar, clubing  dan tak lupa dengan sifat bawaannya, penggoda wanita.

Hah, bahkan gombalannya semakin mematikan. Entah sudah tambah berapa mantan laki-laki itu!

Tak memikirkan kejadian tempo hari lalu, bukan berarti Sinta lupa. Bohong jika hatinya baik-baik saja, ia sakit tatkala tak sengaja melihat Rey yang terlihat sering menggoda ataupun menggandeng gadis lain saat di area sekolah. Contohnya saat ini. Dapat dilihat oleh Sinta, Rey yang tengah duduk bersama Elena dan salah seorang siswi adik kelas di salah satu bangku kantin.

Rasa tak suka itu muncul di hati Sinta, tak bisa dipungkiri, perasaannya masih sama.

Oh iya, Elena. Apakah ini adalah karma untuknya? Ia bahkan di acuhkan oleh Rey saat ini. Dia dengan menghalalkan segala cara untuk memisahkan Sinta dari Rey tetapi apa yang ia dapat setelahnya?

"Udah kali ngeliatin mantannya, gitu amat. " Ucapan Alya menyadarkan Sinta dari lamunannya. "Apaan sih!? Enggak ya.  " Tungkas gadis itu yang mengundang kekehan dari teman-temannya.

Sinta hanya mendengus kesal menanggapinya. Tatapannya kembali tertuju pada Rey, seolah terikat olehnya.

"Sinta!! "

Teriakan seseorang berhasil menyadarkan kembali Sinta dari lamunannya. Terlihat Raka yang berlari menuju ke arahnya, entah apa yang membuatnya berlari seperti itu. Raka langsung mendudukkan tubuhnya disamping Sinta dengan napas terengah-engah.

Empat gadis itu—Sinta, Alya, Kesya, Angela— menatap Raka bingung.

"Kenapa lo? " Tanya Sinta.

Bukannya menjawab, Raka malah dengan sembrono menyeruput susu kotak milik gadis itu. Melihat itu pun Sinta langsung memukul kepala Raka kesal, hingga sang empu mengadu kesakitan.

"Awu! Sakit anjir, main geplak geplak aja lo. " Dengus Raka sambil mengusap kepala belakangnya sakit.

Sinta berdecak kesal, "Gak sopan banget ya lo dateng-dateng nyomot punya orang! " Katanya dengan sedikit membentak. Raka memasang wajah kesalnya, terlihat alisnya yang bertautan. "Kan cuma minta minumnya doang, ngapain pake di geplak sih! " Timpal Raka tak kalah ngegas.

Sinta hanya menghembuskan napas kasar, lalu mengalihkan kembali atensinya ke ponsel dan susu kotak kesukaannya. Melupakan rasa penasaran mengapa Raka kesini dengan tergesa-gesa.

Sedangkan tiga gadis yang sejak tadi diam hanya saling bertukar pandangan. Merasa heran dengan pertengkaran dua oknum di hadapannya.

Angela menghela napas, "Tom and Jerry mode on... " Ujarnya sambil menggulirkan pandangannya.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Where stories live. Discover now