04. Galau? Gak Dulu

3.4K 226 4
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Rey menghela napas, melempar tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Selepas memergoki Tasya yang tengah asik bermain dengan laki-laki lain, Rey langsung mengakhiri hubungan mereka. Gila saja di pertahankan, seperti tak ada yang lain saja!

"Udahlah, Rey gak usah dipikirin! " Ucap Alvaro.

Lagi-lagi Rey menghela kasar, ia bangkit dari posisinya, di lihat satu persatu wajah sahabatnya, sedangkan yang ditatap malah celingukan bingung. Ia menghembuskan napas lagi, "Kalian tau kan gue paling gak suka apa? " Ucapnya dengan datar dan terkesan dingin.

"Iya, kita paham, " ucap Doni yang diangguki oleh Alvaro dan Bima. "Tapi, baru kali kayanya lo di selingkuhi. Apa jangan-jangan ini balesan buat lo kali ya, Rey? " Celetuk Doni yang langsung di hadiahi lemparan bantal oleh Rey yang tepat mengenai wajah bocah itu.

"Santai dong! Kan gue cuma nebak, lo kan banyak salahnya sama cewek. Kali aja kan. " Celetuk Doni lagi.

Rey hanya menatapnya tajam, mencoba untuk bersabar menghadapi si tengil itu. Yang ditatap pun langsung menciut.

Rey memejamkan matanya, merendam amarahnya. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa seorang Rey Putrawijaya di khianati oleh seorang perempuan? Hah, Ini memalukan!

Ia bangkit, berjalan menuju toilet pribadi yang berada di kamarnya. Anak itu terlihat frustasi, kacau!

"Rey, mau kemana lo? Udah lah Rey gak usah galau-galau mulu, cewek banyak yang ngantri! " Ucap Doni yang langsung di balas dengan tatapan tajam Rey. Lagi-lagi Doni di buat menciut karena tatapan elang itu.

Rey mendecih, "Galau? Gak ada kata galau di kamus hidup gue man.." Katanya yang disambut tepukan tangan dan sorakan oleh teman-temannya.

"Gila mas Rey! Ngeri anjir! " Kata Doni.

***

Gelapnya langit malam, serta hembusan angin yang dingin membuat siapa saja enggan untuk keluar dari kediaman, sama halnya Sinta dan Kakak laki-lakinya. Mereka kini tengah asik bersantai di depan layar televisi dengan selimut yang melilit tubuh mereka, juga di temani dengan teh hangat dan beberapa cemilan.

Mereka tampak serius menatap acara talk show di layar televisinya, hingga tak ada suara lain kecuali suara para artis yang ada di layar sana. Sangat canggung karena sepertinya tak ada topik untuk memulai pembicaraan.

Sampai Jefri berdeham, mencoba menarik perhatian sangat Adik, namun sepertinya Sinta tidak tertarik.

Jefri menghela napasnya samar, "Dek, gimana sekolahnya kemarin? " Tanya Jefri basa-basi, mencoba memecahkan keheningan di antara mereka.

Sinta menyeruput secangkir teh yang masih panas itu dengan hati-hati, "Baik-baik aja, aku juga senang-senang aja sih, soalnya banyak temen juga. " Katanya masih terfokus pada layar televisi, lalu mengambil kripik kentang yang tersedia di meja.

Jefri mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baguslah! Abang takutnya kamu di bully gara-gara kamu masuk sekolah itu dari jalur beasiswa, padahal Abang masih mampu buat sekolahin kamu. "

Sinta menoleh ke arah kakaknya dengan cepat, menatap kakaknya sejenak, lalu menghela napas, "Adek mu ini kan otaknya encer, ngapain ngandelin uang kalo punya otak? Aku gak mau nyia-nyiain kepintaran yang aku punya. Toh, aku dapet beasiswa dari jalur prestasi kok! " Jawab Sinta.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin