27. Sialan

1.1K 105 25
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Rey menghela napas berat, ia berulangkali menatap jam dinding di ruangannya. Pukul telah menunjukkan tiga tiga puluh, sekitar satu setengah jam yang lalu  bel pulang sekolah berbunyi. Namun, mengapa Sinta tak kunjung datang?

Rey berdecak kesal, menatap layar ponsel yang menampakkan deretan pesan yang tak di balas, hanya centang dua bahkan belum dibaca. Nomor Sinta tidak dapat dihubungi, sudah beberapa kali ia meneleponnya.

Ia mendesah pusing, mengacak rambutnya frustasi. "Mungkin lagi capek Rey, makanya dia belum dateng. " Monolognya. Mencoba positif thinking.

Kemudian terdengar suara decitan pintu terbuka, membuat Rey reflek langsung menoleh kearahnya, melihat siapa yang datang. Ia berharap sih, Sinta.

Namun tidak! Terlihat dua 'curut' yang sedang terengah-engah diambang pintu. Rey langsung memasang muka datar.

Sangat mengecewakan...

Doni dan Bima langsung mendudukkan pantatnya disofa dengan napas masih terengah. "Gak ada minum apa, gila?! " Gerutu Doni.

"Gak ada. " Ucap Rey singkat. "Ngapain juga sih kalian lari-lari? Latihan maraton lo pada, ha? "

Doni berdecak kesal, "Gak perhatian banget jadi temen lo njir! Kita dateng bawa informasi nih! "

Rey memutar bola mata malas.

Bima menegakkan punggungnya dari sandaran sofa, "Tapi ini beneran kabar penting buat lo Rey! "

Rey mengerenyitkan keningnya, lalu memasang muka datar kembali, "Kalo soal Pak Asuyanto sama Mbak Anjayani pacaran gue udah tau. " Jawab Rey asal.

"Serius lo anjir! Bukan itu! " Damprat Doni.

Bima menimpal kalimat Doni, "Rey! Ini lebih penting dibanding soal itu. "

Lagi-lagi Rey mengerenyitkan kening, "Emang apaan? Ngomong yang jelas Bim. " Tanya Rey ikut pemasaran.

"Dia sekolah di sekolahan kita! "

"Ha? Siapa? " Heran Rey.

Membuat Bima dan Doni berdecak kesal, "Elah! Elena goblok! Dia sekolah di SMA Aman sejahtera! " Ujar Doni kesal.

"HAH?! Serius lo? "

"Dan parahnya, dia satu kelas sama Sinta njir! " Ujar Bima yang kemudian meneguk sebotol air mineral yang ia temukan bawah meja.

Tampak kedua mata Rey membulat sempurna, terkejut. "Apa sih maunya tu cewek? Tiba-tiba dateng gak jelas. " Gumamnya.

"Mungkin emang mau balikan sama lo Rey. Ya, masih berharap gitu. " Kata Doni. "Bener tu Rey, kali aja kan. "

Rey terlihat berpikir, mencerna kata-kata kedua temannya itu. Kemudian ia mendecih remeh, "Gak ada harga dirinya banget udah ninggalin minta balikan. " Rey sambil tersenyum miring.

***

Sinta tengah mengeringkuk di ranjangnya sambil mendengarkan lantunan musik melalui earphone-nya. Moodnya kini benar-benar hancur karena kejadian dirapat OSIS tadi, pertengkaran kecilnya dengan Raka membuatnya kepikiran. Ia merasa bersalah jadinya.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang