08. Balapan

2.6K 184 1
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Suara bel berbunyi, menandakan akhir dari kegiatan belajar mengajar. Semua siswa bersorak gembira, saat seharusnya guru fisika itu masih ingin melanjutkan materi, namun terlebih dahulu terpotong oleh suara bel yang nyaring.

Terlihat dengan berat hati Pak Tono membereskan buku-bukunya yang tebal, menghembuskan napas, "Baik anak-anak, sudah waktunya pulang, jadi saya akhiri pembelajaran untuk hari ini. Selamat siang, dan langsung pulang kerumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, saya permisi dulu. "

Rey serta yang lainnya langsung membereskan buku-bukunya dan bergegas keluar kelas. Dengan langkah cepat ia pergi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada sahabatnya.

"Rey, mau kemana lo? " Teriak Doni saat melihat Rey tampak terburu-buru lari.

"Toilet!! " Jawab anak itu walau sudah tak terlihat batang hidungnya.

Alvaro, Bima, serta Doni pun hanya saling bertukar pandangan bingung, lalu mengedikkan bahu acuh.

*

Rey berlari menaiki tangga menuju ruang kelas 12- IPA 2, dimana kelas Sinta berada. Pikiran yang kacau membuatnya memutuskan untuk menghampiri gadis garang yang tengah merajuk itu.

Rey sampai, terlihat Sinta serta dua temannya masih tinggal. Dengan bertumpu pada meja di hadapan Sinta ia yang terengah-engah, tampak mengatur napasnya.

Sinta hanya mengerutkan alis, tampak bingung dengan laki-laki di hadapannya itu.

"Ngapain lo kesini?! " Tanya Alya ketus. Wajahnya tampak tak bersahabat.

Dengan napas yang sudah lumayan teratur ia mendongak, menatap sinis kearah Alya sejenak, lalu beralih menatap Sinta. Gadis itu masih menatap Rey bingung, "Kenapa? "

Rey diam, seketika lupa apa tujuannya datang. Ia menggaruk pelipisnya, "Gu—gue... Gak papa, gak jadi! " Kata laki-laki itu.

"Apaan sih, gak jelas banget. " Kata Sinta sinis.

Laki-laki itu berdecak, "Ya biarin, emang masalah buat lo! " Katanya sembari melirik Sinta yang tengah menatapnya tak habis pikir.

Sinta hanya menghela napas, merotasikan matanya malas. Ia kembali membereskan peralatan, memasukkan ke dalam tas dan beranjak pulang.
Tak ada gunanya meladeni laki-laki setengah gila seperti Rey!

Sinta berdiri, memukul meja dengan asal, "Pulang yuk, laper nih gue, " Ujarnya sambil mengelus perutnya yang rata. Tampak Kesya berubah semangat, "Ayok, kita mampir makan dulu gimana? "

"Boleh, " Sinta sambil mengangguk. "Ayok! Kita ke nasi goreng Bang Jecx!! " Teriak Kesya dengan semangat.

Sinta hanya terkekeh, sedangkan Alya tampak menghembuskan napas malas.

Tiga gadis itu berniat untuk beranjak, namun Rey dengan cepat menarik tas Sinta hingga anak itu terseret ke belakang, membuat sang empu mendengus kesal, "Apa-apaan sih lo?! " Bentak Sinta.

"Gak sopan banget sama atasan, main pergi gitu aja! "

Sinta menghembuskan napas kasar, menatap tajam laki-laki di hadapannya. "YA, EMANG LO MAU APA BAMBANG!!! " Teriak gadis itu tepat di wajah laki-laki itu.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang