Halo ka, ini billa. Lagi sibuk ga ?

Ka Yogi

Haloo bil, engga. Gimana bil?

Sebenernya gue ga enak bahas di chat, tapi takutnya lo sibuk jadi

Sorry ya ka, gue bakal jelasin di sini aja. Jadi gue dari himpunana

Mau adain acara tahunan dan kebetulan gue pj dari talent, hasil diskusi semua
Panitia pengen talent nya band lo, gimana ka apakah lo bersedia buat
tampil di acara kita ?

Sebenarnya aku tak enak membahas sesuatu yang penting lewat virtual, namun mau bagaimana lagi, untuk saat ini gue masih belum siap ketemu dia. Selain terpengaruh sama kata-kata temanku tentang kedekatan ka yogi dengan sonya, aku juga tidak siap untuk kembali baper dengan dia. Karna sejujurnya sikap dia setiap kali pertemuan selalu membuatku salah tingkah sendiri karna begitu manis dan sopan.

Ting ( suara notifikasi)

Ka yogi

Oiya Bil, mending kita meet aja gimana. Gue free ko malam ini.

"Sial, ternyata doi ngajak ketemu. Aduhh gimana ini, nasib gue akan bagaimana. Hati gue, mau ga mau harus profesional bil yuk lo bisa" aku mencoba menguatkan diri sendiri, lebih tepatnya menyiapkan mental si, karna kami sudah dibilang jauh tak pernah komunikasi dan chatan lagi.

Oke ka, mau meet dimana?

Ka yogi

Nanti gue jemput aja jam 7 malem ya

Eh. Gausa ka, kita ketemu ditempat aja gimana

Ka yogi

Ga bisa, gue harus izin ortu lo dulu

Gue bisa izin sendiri ka, kalem aja

Ka yogi

Ga ada penolakan ya Bil,

Tunggu jam 7 gue ke rumah.

Ingin rasanya aku mengumpat, ternyata ka yogi cukup keras kepala. Niatnya ingin menghindar tapi tak bisa, hanya bisa menerima takdir. Ka yogi bukan hanya sopan padaku tapi pada keluarga ku, itulah sifat yang ku sukai darinya, ia mempunyai keberanian untuk membawa anak gadis orang.

Sudah pukul set 7 malam, namun ka yogi tak kunjung datang ke rumah. Aku tak bisanya rapih tepat waktu dan berdandan rapih sudah lama aku tak bertemu dengan ka yogi, dan entah mengapa aku hari ini ingin sekali berdandan rapih didepan dirinya. Jika ditanya bagaimana perasaanku sangat senang pasti, siapa yang tidak senang bertemu dengan orang yang kalian suka, tapi aku harus inget dengan gosip ditelingaku, bahwa ka yogi sedang dekat dengan sahabatku sonya. Seketika aku merasa sedih jika mengingat itu.

Suara pintu terketuk, menandakan ada yang bertamu.

" hai bil, udah siap ?" tanyanya di depan pintu, "siap ka"

Ia menanyakan mamah dan papahku, namun kebetulan mereka sedang ada acara menghadiri pernikahan rekan kerja, dan abangku sedang dinas malam jadi kali ini aku dirumah ditinggal sendiri.

Setelah meneumpuh jarak perjalanan yang cukup singkat, akhirnya kami sampai. Dan aku tak ingin berlama-lama dengannya kerna semakin lama semakin hatiku terasa sakit apalagi mengingat gosip kedekatan dia dan sahabatku sonya.

" ka nanti untuk roundow dan yang lainnya aku konfirmasiin lagi ya via chat setelah diskusi sama panitia. Kalo gitu makasi ya ka atas waktunya, gue pamit duluan soalnya udah malem" ujarku berpamitan

Ka yogi menahanku dengan berkata, "loh bil, nanti aja bareng. Lo ke sini sama gue ya pulang juga sama gue, lagian masi jam 8 ko buru-buru banget. Tunggu bentar ya temen gue ada yang mau gabung"

Selang beberapa menit, muncullah seorang wanita yang dari perawakannya aku sangat kenal. Ia itu sonya! Aku tidak mungkin salah lihat. Tapi sebentar kenapa dia berjalan ke arah meja ku dan ka yogi ? apa jangan-jangan teman yang dimaksud ka yogi itu sonya ? fikiranku sudah mulai berkelana mikirkan yang lainnya termasuk aku harus beraksi apa ketika ada mereka.

"haii, udah lama kah kalian? Sorry ya tadi gue antar nyokap dulu" sapa sonya dengan sifat riangnya. "iya santai aja nya" balas ka yogi diiringi kekehan

"eh ada lo ka, gue gatau kalo ka yogi ajak lo juga. Kira gue cuman berdua" cetusnya dengan nada tak suka, entah apa yang ku perbuat sampai dia berkata seperti itu.

"oiya gue sama billa abis rapat masalah organisasi jadi ya sekalian" jawab ka yogi, aku hanya terdiam dan tersemyum.

Mereka mengobrol asik, tanpa mengajak ku yang berada disampingnya. Aku bak manusia tak berwujud di mata mereka. "eh ka, lo ko ke cafe pakenya baju tidur gitu. Katanya rapat ko pakaian lo ga ada sopan-sopannya si buat rapat sama talent acara" ucap sonya

Whatt! Apa yang salah dengan bajuku, aku memakai baju sopan dengan celana jeans panjang yang di padukan dengan sweter senada ? aku tak berpakaian mengundang dan seksi.

Aku hanya tersenyum, "lo tuh cewe ka, masa cewe gaada anggun-anggunnya pake celana mulu terus atasnya kalo ga kaos ya sweter. Cewe tuh pake dress atau rok ka" komennya lagi

Ka yogi hanya diam dan melirik ku sama seperti yang dilakukan sonya melihat tubuhku dari atas sampai bawah, " belajar make up deh ka, kalo ga skincare biar glowing muka lo"

Komenan itu sederhana, tapi apakah bisa diutarakan saat berdua saja ? mengapa harus di hadapan ka yogi?. Aku membalasnya dengan sebuah senyuman, " iya nya gue akan belajar ko, thanks ya sarannya"

Tak kuasa lagi, tanpa berpamitan lagi aku langsung keluar cafe itu. Jalan tak tentu arah, air mata ini sudah tak terbendung lagi, sepanjang jalan aku hanya menangis tanpa suara.

" loh, Bila. Lo ngapain malem-malem di sini ? lo kenapa?" tanya pria tersebut, seketika aku langsung menengok. "ICANNNNNNN"

Tak lama aku langsung berhambur ke pelukannya, aku tumpahkan rada sedih dan sakitku lewat tangisan dalam pelukan ican.

"nangis bil, jangan lo tahan. Keluarin semuanya, gue janji gaakan lihat"

INSECUREOnde histórias criam vida. Descubra agora