PART 18

194 22 21
                                        

Hujan lebat kini mengguyur kota bandung dan sekitarnya, jam kelas kita sudah selesai. Banyak dari mahasiswa memilih mengendarai mobil dibanding motor, berbeda dengan aku yang sedari tadi menunggu hujan reda yang entah sampai kapan. Jam kini sudah menunjukan pukul lima sore, aku berada di koridor fakultas sendirian.

Kendaraan yang aku bisa hanya motor, untuk mobil belum di perbolehkan oleh papah dan bang eza, di tambah kami bukan dari keluarga berada yang mengkoleksi banyak mobil. Kami punya satu dan secukupnya dan itupun sering di pakai oleh bang eza dinas.

Aura magrib dikoridor fakultas lumayan mencekam juga ternyata, mana aku disini benar-benar sendirian. Langit mendung tak hanya turun hujan namun haripun sudah kian petang.

"belum pulang bill?" tanya perempuan itu, aku tercenga karna terbawa suasana yang sangat pencekam, "yaallah, gue kira hantu" keluhku sambil memegang dada ini, karna memang se deg-degan itu.

Perempuan itu terkekeh, "yakali hantu cantik begini bill"

" ka angel, belum pulang juga ka?"

"iya nih, gue lagi garap skripsi. Eh malah ketiduran di perpus, bangun-bangun udah jam lima" jawabnya tak lupa dengan diiringi senyum manisnya

"wah rajin banget lo ka, padahal masih semester 7 loh"

"gue pengen buru-buru cabut dari kampus toxic ini"

Aku berfikir sejenak, "toxic kenapa ka?"

"lo ga liat tiap ada gosip terbaru yang belum tentu benar, orang-orang langsung percaya dan menghakimi sendiri. Belum lagi pembullyan senioritas masih di terapin disini"

Aku mengangguk faham, karna akupun sama merasakannya. Mereka seolah tutup telingan terhadap kebenaran yang ada, harus menunggu viral dulu dengan cara klarifikasi untuk percaya adanya kebenaran. Di fikir-fikir banyak sekali drama, seperti artis-artis tanah air.

"kalo lo ngapain belum pulang jam segini bill?" tanya ka angel,

"gue abis piket di ruangan hima ka, sebenarnya udah balik dari jam 4. Tapi hujan ga reda-reda, gue ga bawa payung buat ambil motor di parkiran" keluhku yang merasa jenuh,

"mau bareng gue ga pulangnya? Gue bawa mobil" ajaknya, "e..ehhh gausa ka, rumah gue jauh soalnya"

Tinn...tinnn..tinnnn

"siapa bill?" tanya ka angel, "gatau ka"

Sebuah mobil berhenti tepat di depanku dan ka angel, akupun tak tahu siapa si pemilik mobil ini, karna begitu asing.

Jendela mobil dibuka kan oleh sang pengemudi, "Bill, ayo pulang" ajaknya

"ICANN?"teriakku karna suara derasnya hujan membuat bising

"iya gue, ayo masuk" ajaknya lagi, "gue bawa motor"

"motor gampang bisa di ambil besok"

Aku langsung mengiyakannya, "ka gue duluan gapapa?"

"santai bill, Btw dia kayanya suka lo deh" jawab ka angel sekaligus menebak kearah ican

"ngarang lo ka, gue duluan ya" tepisku dan langsung aku pamit yang dibalas kekehan oleh ka angel.

Aku langsung bergegas masuk ke dalam mobil ican, karna dirasa hari sudah semakin larut, " wihhh can, mobil baru lo ya ? baru tau gue lo bisa bawa mobil" ucapku memulai obrolan

"gue ga bisa bawa mobil bill, berat" jawabnya di iringi kekehan, aku refleks memukulnya. Apa yang dikatakannya benar juga si.

"motor gue gimana can?"

"gampang, aman ko ada pa sahrul" tuturnya, pa sahrul merupakan satpam dikampus kamu, beliau terkenal humoris. Tak heran banyak mahasiswa yang menyukai sikapnya.

INSECUREWhere stories live. Discover now