PART 10

277 15 0
                                        

Halo semuanya!!
Kalian sehat-sehat kan?pasti sehat dong.
Udah lama ga nyapa para readersku
Makasih banyak buat kalian yang masih stay di ceritaku ini. Insyaallah aku akan usahain sering update ya hehew.

Happy readingg!!

Gimana, seru ga ?


"Nabilla Hasyila" Teriak bang Eza.

"Apa si bang, gausah teriak kali kaya di hutan. Gue ada di sebelah" sarkasku

"Lo dari tadi dipanggilin ga nyaut-nyaut malah bengong sambil senyam-senyum. Lo gila?" Sahutnya, Langsung k u tatap dengan tatapan tajam. "Gue ga gilaaa"

"Apaan buktinya dari tadi senyam-senyum sendiri" ucapnya tak mau kalah.

"Ya emang orang senyum ga boleh? Senyum itu ibadah"

"Kalo senyam-senyum sendiri bukan ibadah tapi gila"

Mamah ikut duduk dengan kamu dan menghela napas." Lagi kasmaran kayaknya si bang" Sambung mamah

"Sama Cowo yang solat bareng kemaren tah mah?" tanya bang Eza, rasanya aku ingin kabur saja. Tenggelam dari bumi sembunyi di teko ajaib.

"Siapa mah?" papah ikut menyahut, kebetulan hari ini, hari sabtu. Papah dan Bang Eza sengaja meluangkan waktunya untuk berkumpul keluarga.

"Si Aa ganteng pah, Lupa mamah namanya siapa ya?" Ujar mamah mencoba mengingat nama ka yogi. "Yoga ta yogi nya?"

"Yogi mah"

"Aduhh pacar nya mah tauan ya" ejek bang Eza

"Ihh Bukan pacar tapi temen doang abang ih" Sanggahku, "Mana atuh papah mau lihat orangnya, ajak ke sini lagi dek" sahut papah

"Iya suruh maen si de, sopan pah orangnya mah" Mamah bercerita sangat antusias.

Terkadang ada rasa penyesalan mengenalkan ka Yogi pada keluarga, Jadi bahan ejekan bang Eza pastinya.

"Sibuk orangnya pah" balasku sekenanya

"kalo orang serius sama kamu, mau sesibuk apapun dia pasti akan luangin waktunya buat ngabarin kamu" Nasihat Bang Eza

"Iya de, harus pilih-pilih cowo sekarang mah. Banyak buaya berkeliaran dengan tampang ramah baiknya" Sambung mamah

Papah menyahut, "Mamah sama papah ga ngelarang adek buat pacaran, pacaran boleh tapi sewajarnya saja, jatuh cinta boleh tapi jangan jatuh terlalu dalam de"

"Kalo kamu disakitin cowo bilang sama abang ya de,nanti abang ulek itu cowo pake coet si mamah" Gurau bang Eza yang di iringi kekehan kami semua.

"Waduh mau jadi pahlawan euy" balas mamah, "Pahlawan kesiangan mah, mana ada pahlawan takut sama cicak" ejekku tak mau kalah.

Gelar Dokter, badan macho tak menjamin orang itu perfect. Sama halnya Bang Eza, tampang ganteng yang bisa narik kaum hawa sangat takut dengan cicak. Pernah ketika ada cicak di kamar mandi, 2 hari Bang Eza ga mandi karna cicak itu enggan pergi.

Papah kembali bersuara, " Masa sama cicak aja takut, kalah dong sama si Rio anak tetangga sebelah berani mainin cicak"

Rio adalah anak kecil yang berusia 5 tahun, Hobinya menangkap Cicak. Aneh memang tapi itulah dia.

Bang Eza diam saja, sepertinya dia sedang memikirkan bahan ejekan untukku atau emang sedang nahan boker ya jadi diam. Cukup dia dan Tuhan saja yang tahu.

--


Malam ini adalah malam yang sangat-sangat ku tunggu dan malam yang paling bahagia, ternyata oh ternyata mimpiku terwujud juga. Di ajak jalan sama doi itu salah satunya dan malam ini ka Yogi berencana menggajakku jalan.

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang