Antara 19: Serangan Dadakan

330 99 0
                                    

Antara 19: Serangan Dadakan

Tuhan hanya memberi apa yang lo butuhkan, bukan apa yang lo inginkan.

🌅🌅🌅

Kaki melangkah ceria memasuki gerbang SMA MARS. Raya bersenandung riang di sepanjang jalan. Bahkan Raya juga menyapa beberapa adik kelas dan teman seangkatannya kala bersimpangan.

Hatinya melambung mengudara. Tidak bisa ia hilangkan senyum di bibirnya barang sedikit saja. Sejak sore kemarin, Raya seolah menemukan kebahagiaan yang selama ini hilang. Kebahagiaan kecil bersama orang-orang yang ia sayang.

Meskipun, Jagat tetaplah Jagat. Yang terpenting Bayu, Shakira dan sang Mama bisa menemani dirinya.

Semakin lama ia melangkah, semakin pelan pula langkahnya. Kini, tepat di depan pintu perpustakaan, ia berhenti.

Matanya menyusuri seseorang yang telah membuat janji.

"Udah siap?"

Raya terperanjat kaget. Ia sampai meloncat kecil menempel ke tembok samping pintu sangking kagetnya.

Selanjutnya Raya langsung mengangguk saja. Lagipula, apalagi yang mau ditunggu.

"Agenda kita hari ini nyebar brosur bazar buku ke sekolah lain bareng anak Bibliotek," ucap Jagat menatap tumpukan demi tumbukan brosur di tangannya.

Lagi-lagi Raya mengangguk paham. Ia sedikit mendongak, melirik mata teduh itu sesaat.

Ah. Betapa indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Raya."

Andai saja diberi satu kesempatan, Raya pasti ingin sekali menatap mata teduh itu lebih lama lagi.

"Raya kenapa?"

Andai saja keadaan tidak memaksanya untuk berdiam diri seperti sekarang, ingin sekali Raya mengungkapkan segalanya yang terpendam.

"Bunga Raya."

"Apa?!"

Raya membuang wajahnya ke segala arah. Malu tiba-tiba saja melanda. Bodoh. Harusnya jangan sampai tertangkap basah.

"Eummm ... kapan?" tanya Raya ambigu. Tangannya malah terulur menggaruk lehernya.

Jagat diam-diam menahan tawa. Meski begitu, Jagat langsung mengangguk saja. Tak mau memberikan jawaban yang pasti pada gadis di depannya ini.

"Ayo, Raya. Buruan. Nanti yang lain nungguin," celetuk Raina, teman kelasnya yang juga anggota Bibliotek yang tiba-tiba muncul dari dalam perpustakaan.

Raya tersentak. Selanjutnya langsung menarik napas panjang.

"Ayo."

"Mau ke mana?" tanya Raina keheranan. Raina bahkan sampai memiringkan kepala.

"Ayo bareng."

Rainabjustru tertawa ngakak sekarang. Hal yang membuat Raya tak paham tentang apa yang gadis itu tertawakan.

"Lo sama Jagat ditugasin nyebarin brosurnya ke SMA Jenggala. Lo nggak cek grup?" cerca Raina. Raya menggeleng pasrah. Lagipula, sejak kemarin sore dirinya sama sekali belum memegang ponsel.

Sebuah Antara ✔Where stories live. Discover now