Part 25

638 42 6
                                    

Hari ini adalah ulangtahun Mark. Ia kembali bangun dengan mata yang masih sedikit tertutup.

DRRT DRRT

From Keirin :

Selamat Ulangtahun bocah ingusan!

Mark tertawa kecil melihat pesan itu. Ternyata hari ini ulangtahunnya tapi ia juga lupa. Dengan langkah malas ia berjalan keluar dari kamar. Ia tersentak melihat seseorang keluar dari kamar sebelah memakai seragam sekolahan. Ingin rasanya ia mengumpati orang itu namun ia terlalu mengantuk untuk melakukannya. Ia terlalu capek dan lelah dengan pekerjaannya hingga ia benar-benar iri melihat pakaian yang Dwight pakai.

"Selamat ulangtahun." Ucap Dwight kepada Mark yang membalasnya dengan anggukkan kepala.

"Thankyou." Balas Mark sambil melanjutkan langkahnya.

TAS

TAS

TAS

Mark berteriak kaget saat sesuatu seperti petasan berbunyi dibawah kakinya. Kejadian itu sukses membuatnya terbangun sepenuhnya dari rasa mengantuknya. Ia menatap Dwight yang kini malah tersenyum manis kepadanya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Sini Kau!" Mark bersiap mengejar Dwight namun ia dengan gesit berlari keluar menghindarinya. Benar-benar pagi yang kacau dihari ulangtahunnya.

Tak membuang-buang waktu Mark harus kembali menghadapi kenyataan dipagi hari untuk bersiap-siap bekerja.

.

.

Waktu berlalu begitu cepat tak terasa sudah waktunya bagi mereka untuk pulang. Mark nampak membereskan berkas-berkas dimeja kerjanya bersiap untuk pulang.

"Sudah mau pulang ?" Dea bertanya sambil mendekati Mark.

"Iya." Jawab Mark sambil tersenyum. Ia melihat kearah Dea yang ternyata sudah mengganti bajunya memakai dress simple berwarna biru.

"Aku menyiapkan sesuatu." Ucap Dea membuat Mark mengerutkan keningnya.

"Apa ?"

"Tunggu, duduk disini." Ucap Dea sambil memaksa Mark untuk duduk kembali ke tempat duduknya. Ia melihat kesekitar dimana teman-temannya juga belum pulang ke rumah. Mereka mendorong meja mereka masing-masing hingga membentuk satu meja panjang.

"Ada apa sebenarnya ?" Tanya Mark bingung. Teman-teman Mark hanya tersenyum sambil menatapnya.

"Sepertinya Dea mempersiapkan sesuatu." Jawab salah satu rekan kerja Mark. Tak lama kemudian, Dea masuk dengan membawa beberapa makanan yang dihidangkannya di meja. Semua berseru dengan keras karena memang jam pulang kerja adalah jam-jam mereka merasa lapar.

"Selamat ulang tahun Dokter Mark!"

"Selamat Ulangtahun~"

Ucapan-ucapan itu dibalas dengan ungkapan terimakasih oleh Mark. terlebih kepada Dea.

"Terimakasih Dea." Ucap Dwight sambil tersenyum dengan tulus kepada Dea.

"Selamat Ulangtahun." Ucap Dea lalu memeluk Mark sambil menepuk-nepuk punggungnya.

Setelah selesai makan, Dea mengatakan bahwa ia masih menyiapkan sesuatu untuknya.

"Masuklah!" Ucap Dea lalu sedetik kemudian sebuah cake ulangtahun dibawah masuk. Semua mata tertuju pada cake itu namun tidak dengan Mark. Ia menatap kepada orang yang membawa cake itu masuk.

Keirin.

Ia meletakkan cake itu didepan Mark lalu tersenyum kepadanya. Entah kenapa kejadian itu membuat suasana hati Mark tiba-tiba memburuk.

"Selamat Ulangtahun." Ucap Keirin dengan pelan.

SRET

Mark berdiri dari duduknya lalu menarik Keirin keluar dari tempat itu meninggalkan orang-orang yang berada diruangan itu menatapnya dengan pandangan terkejut dan bingung dengan dirinya yang tiba-tiba pergi dari situ.

"Mark, Lepas! Kau mencengkram tanganku terlalu kuat." Ucap Keirin berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Mark namun Mark hanya diam tak berkata apapun hingga mereka sampai diatap rumah sakit.

"Mark." Keirin memanggilnya dengan pelan dan Mark dengan cepat melepaskan cengkramannya pada tangan Keirin.

"Sejak kapan kau ada disitu ?"

"Sejak, Dea membawa masuk makanan yang pertama." Jawaban Keirin itu membuat Mark menghela nafasnya dengan keras.

"Kau yang memasaknya kan ? Itu sebabnya terasa familiar dilidahku."

Keirin mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa ?" Mark bertanya sambil menatap mata Keirin dengan tajam.

"A-aku hanya membantu Dea." Jawab Keirin dengan suara pelan.

"Kau pesuruhnya ? kenapa mau disuruh-suruh begitu ? KAU BODOH ATAU APA ?!" Perkataan keras Mark itu membuat Keirin menundukkan kepalanya.

"DIa meminta bantuanku. A-aku hanya ingin membantu kedekatan kalian." Jawaban Keirin itu entah kenapa membuat Mark kesal lagi.

"Apa aku pernah meminta bantuan yang sama ? Tidak!"

"Tapi dia menyukaimu!" Ucap Keirin dengan lantang sambil mengangkat kepalanya memandang kearah wajah Mark.

"Tapi aku menyukaimu!" Balasan Mark yang spontan itu tiba-tiba membuat suasana menjadi hening.

Rasanya angin berhembus begitu pelan, dan senja seolah sengaja berlama-lama untuk melihat mereka berdua. Entah kenapa semua terasa hening hanya tatapan yang berbicara.

.

.

FYI !!

Judul dan cover dari cerita ini diganti oleh beberapa pertimbangan😊

DWIGHT (Completed - Revised)Where stories live. Discover now