Part 12

892 56 7
                                    

"Kau duluan saja ke ruangannya, aku akan pergi membeli camilan dulu." Ucap Keirin ketika mereka baru memasuki rumah sakit. Mark mengiyakannya dan duluan menuju ruangan Seya.

Namun sesuatu mengejutkannya ketika ia sampai didepan ruangan Seya. Seseorang yang sudah lama tak ia lihat berada didepan pintu itu. Berharap hanya ilusi, Mark menyapa pria paruh baya itu.

"Permisi."

Pria paruh baya itu nakpak tersentak.

"Ah, aku bukan orang aneh. Aku hanya ingin mengunjungi anakku." Jawaban itu membuat Mark terdiam kaku.

Ia membalikkan badannya dengan tubuh kaku. Ia ingat jelas wajah pria yang familiar itu. Wajah yang selalu ia lihat sewaktu kecil, kini pasti sudah lupa dengan wajahnya.

"Ayah Chlarise ?" Lirih Mark sambil mengepalkan tangannya.

Dwight.. apa selama ini ia dibodohi ? Pantas saja Keirin tinggal dengannya. Aneh sekali secara kebetulan pasien mereka adalah teman dekat Keirin. Ternyata dia adalah gadis yang sama sekali tak asing baginya.

Apa selama ini dia dibodohi oleh Dwight dan Keirin ?

Memikirkannya saja sudah membuatnya kesal.

"Mark, kenapa kau kembali ?" Keirin bertanya bingung karena melihat Mark berbalik dari ruangan Seya.

"Mereka tak disini." Balas Mark dingin. Membuat Seya bertanya-tanya apa yang salah dengan orang ini.

.

.

.

"Karena itu kau memukulku ?" Tanya Dwight sambil mengusap ujung bibirnya yang sepertinya berdarah.

Mark menatap langit sore yang mulai gelap.

"Kenapa.. harus kau ?" Mark hanya balik bertanya.

"Sudah ku bilang aku harus membayar dosa dimasa lalu." Jawab Dwight membuat Mark tertawa kecil.

"Alasanmu itu mungkin akan melukainya lagi." Balas Mark membuat Dwight terdiam sejenak.

"Luka memang akan terasa sakit saat diobati, namun ia akan membaik setelahnya." Ucap Dwight membuat Mark berhenti menatap langit.

"Aku harap kau benar-benar bisa mengobatinya dan mengembalikan senyum manisnya yang hilang selama ini." Ucap Mark membuat Dwight tersenyum kecil.

"Kau sudah tak merajuk lagi ?"

"Aku hanya kesal kau dan Keirin tak memberitahuku."

"Maaf.. aku berpikir mungkin saja kau akan menolak untuk ikut jika tahu hal ini."

"Kau benar.. aku mungkin akan menolak karena tak sanggup menghadapinya. Namun sekarang, aku hanya ingin melihatnya sembuh itu saja." Ucap Mark membuat Dwight ikut melihat kearah langit yang mulai menggelap.

"Tapi.. kau bilang ayahnya tadi datang kemari kan ?"

"Hm.. tadi dia ada disana."

"Pertama yang harus kita lakukan adalah mengobati hubungannya dengan ayahnya."

.

.

.

"Ini..."

Seya memandang selembar foto itu dengan tangan gemetar.

Keirin dengan cepat mengambil foto itu dari tangan Seya.

"Lebih baik kau istirahat." Ucap Keirin sambil membantu Seya untuk kembali berbaring di tempat tidurnya.

BRUKK

SRET

Seya tiba-tiba berdiri dan berlari keluar membuat Keirin tersentak.

"Hei jangan lari-lari!"

Seya berlari sekuat yang ia bisa. Berlari kearah taman rumah sakit mencari keberadaan seseorang.

"Dimana dia ?" Seya melirik jalan yang mulai gelap karena hari mulai malam.

Ia berlari lagi ketika ia menemukan orang yang dicarinya.

"Hey jangan lari-lari!" Dwight berdiri dari duduknya karena terkejut Seya tiba-tiba datang berlari kepadanya.

GREP

Seya memeluknya dengan erat.

"Seya.."

"Siapah.. kau.. hh.. sebenarnya ?" Tanya Seya membuat Dwight menatapnya dengan bingung.

Belum sempat Dwight menjawab, Seya sudah tak sadarkan diri dilengannya.

"Seya!" Mark yang tadinya mematung karena terkejut kini tersadar kembali ketika melihat Seya tak sadarkan diri.

"Bagaimana ini.." Keirin mengikuti Dwight dari belakang yang kini menggendongnya untuk membawanya ke ruang rawatnya.

.

.

.

TBC

DWIGHT (Completed - Revised)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang