🦋CHAPTER 9 (Perasaan dan Si Mata Biru)🦋

Mulai dari awal
                                    

Maafkan aku, selama ini saya selalu mengunjungi Fairyland tanpa sepengetahuan kalian dan para penghuni Fairyland, bahkan saya sudah mengenali kalian semua. Saya hanya merindukan mereka sehingga salahsatu tempat yang bisa kukunjungi adalah Fairyland.

Aku mendengar bahwa Fairyland sangat kacau, saat salahsatu peri tertangkap oleh manusia. Aku terakhir kali mengunjungi Fairyland dan tidak sengaja aku meninggalkan beberapa jejak, sehingga semua peri menganggap bahwa manusia akan tahu tempat tinggal kalian. Maafkan aku, kini Fairyland tidak seperti dulu lagi.

<Author's POV>

Ketiga peri itu terharu kepada Lucas dengan cerita yang mereka tidak sangka atas apa yang terjadi. "Aku akan membantu kalian mencari Fay", kata Lucas dengan wajah sedikit tersenyum.

"Benarkah? Tapi sekarang kami tidak tahu Fay berada dimana", balas Irene dengan semangat seketika itu dia juga sedih dan menundukkan kepalanya.

"Aku tahu, aku tahu Fay dimana", jawab Lucas dengan tegas dan menatap ketiga peri itu.

***

Saat Danial bersiap-siap untuk berangkat ke Lab, tiba-tiba saja pamannya kembali menelfon untuk meyakinkan lagi makan malam bersama dengan keluarga paman Robby. Dengan sedikit kesal, Danial mengiyakan demi pamannya. Danial hanya bisa menghela nafas panjang dan kembali bersiap-siap untuk segera ke Lab.

(At Laboratorium)

Semua orang yang berada dalam Lab, menyambut dengan hormat kedatangan Danial. Seketika itu Kevin menghampiri Danial dan mengatakan sesuatu.

"Ada apa dengan wajahmu? Kelihatannya kamu kesal hari ini", ledek Kevin sambil merangkul tangannya dipundak Danial. "Ahhh! Apaan sih kamu, jangan ganggu aku", jawab Danial yang sedikit badmood, dan mempercepat langkahnya menuju ruangannya.

"Oh iya! Kamu tahu kan penulis buku tentang peri, apalah segala macam, dia tadi datang kesini dan ingin bertemu denganmu. Tapi kamu sedikit telat. Dia bilang, dia akan segera kembali", kata Kevin berbicara serius kepada Danial.

"Ada urusan apa? Tumben seorang dia datang ke Lab ini", jawab Danial. "Entah!", balas Kevin.

"Peri itu, bagaimana dengan peri itu? Aku sampai lupa", kata Kevin kembali. Danial tidak menjawab dan meninggalkan ruangannya.

***

(Dinner Time)

Danial terlihat sangat tampan dan cool memakai setelan jasnya memasuki restaurant yang sudah dipesan oleh keluarga paman Robby. Mereka segera menuju kearah meja nomor 9 yang sudah ditunggu oleh keluarga paman Robby juga bersama anak gadisnya yang dikatakan oleh paman waktu itu.

Sampainya dimeja tersebut, keluarga paman Robby menyambut mereka dengan hangat dan mempersilahkan duduk, anak gadis dari paman Robby sesekali mencuri pandangannya kepada Danial dengan tersenyum.

"Terimah kasih Arley, sudah datang ke undangan kami", kata paman Robby tersenyum kepada keluarga Paman.

"Saya yang berterimakasih, sudah repot-repot, apalagi restaurant ini sangat mewah bagi kami", balas ramah paman Arley.

Danial hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya, sesekali dia mengangkat gelas dan minum dengan raut wajahnya yang sedikit bosan.

"Oh iya, ini keponakan saya Danial, yang saat ini dia bertanggung jawab atas lab saya", lanjut paman Arley memperkenalkan Danial. "Salam kenal paman, saya Danial", balas Danial dengan wajah polosnya.

"Ahhh! Perkenalkan juga ini anak saya", jawab paman Robby sambil menunjuk kearah anaknya.

"Namaku Joy, sekarang masih kuliah jurusan biologi", jawab Joy sambil tersenyum, dan juga memandang Danial. Danial hanya membuka sedikit senyum kepada Joy.

Setelah saling menyapa. Akhirnya mereka makan bersama, saling tertawa, dan berbincang. Lagi dan lagi, Joy anak paman Robby sesekali memandang kearah Danial, entah apa yang dirasakan Joy saat melihat Danial

"Bagaimana dengan perkembangan Lab mu Arley? Apakah kamu menemukan sesuatu yang baru?", tanya serius paman Robby.

"Saat ini, Danial sedang melakukan penelitian", jawab paman Arley. "Wah! Wah luar biasa, penelitian apa?", tanya kembali paman Arley sambil memandang kearah Danial

"Oh, nanti kamu juga akan tahu.Sebelumya terimah kasih sudah melakukan kerjasama dengan Lab kami Robby!", balas paman Arley. "Kalau bisa, Joy juga bisa membantu Danial dalam melakukan penelitian ini", lanjut paman Arley tersenyum kepada Paman Robby dan Joy. Sedangkan Danial sedikit mengkerutkan keningnya mendengar apa yang dikatakan pamannya.

"Wah ide yang bagus, saya akan bicarakan dengan Joy dulu", jawab paman Robby memandang kearah Joy yang tersenyum.

***

Beberapa menit berlangsungnya makan malam mereka, Tiba-tiba pikiran Danial terlintas mengingat Fay. Sedangkan dirumah, sayap Fay sesekali mengeluarkan kilauan cahaya. "Maaf paman, ada sesuatu yang harus kuselesaikan malam ini. Saya akan segera pulang", kata Danial yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Ada apa? Apa yang kau lakukan?", tanya paman Arley dengan sedikit membelalakkan matanya kepada Danial. Danial hanya menundukkan kepalanya dan meninggalkan meja makan tersebut. Raut wajah Joy berubah melihat Danial meninggalkan makan malam bersama keluarganya.

***

Setelah sampai dirumah, Danial segera berlari menuju kekamarnya, Dari jauh Fay tersenyum melihat kedatangan Danial. Tanpa berkutip, Danial mengampiri Fay yang berada didekat jendela.

Kemudian Danial sedikit membuka telapak tangannya agar peri kecil itu bisa hinggap diatasnya. Dengan perlahan, Fay terbang kearah Danial. Entah kenapa tiba-tiba Danial mendekat kewajah peri kecil itu, sedikit memandang kearah Fay kemudian menciumnya.

Lagi-lagi kilauan cahaya yang begitu terang keluar dari sayap Fay. Mereka berdua hanya mengambaikan cahaya itu. Fay hanya bisa berbicara dengan dirinya sendiri.

Kini aku bisa merasakan apa yang dilakukan pria itu, ciuman hangatnya membuat diriku sedikit aneh, tapi entah yang kurasakan sekarang benar-benar membuat aku nyaman, dan ingin selalu berada didekat pria ini.

Sekarang, aku benar-benar mencintainya....

Sekarang, aku benar-benar mencintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###

💞Thanks for a Readers📖

Terima kasih sekali lagi yang sempat membaca ceritaku dan meninggalkan votenya 😍😍

Karena menurut Author kalianlah yang paling berkesan 😁😁

Tetap stay tune yah, karena chapter selanjutnya akan dirilis beberapa jam lagi!!!

#BRB

Buat kalian yang ingin menyampaikan sesuatu berupa saran, kritik, atau apapun itu. Silahkan saja tinggalkan comment dan jangan lupa vote and share yah.

Terimah kasih....

A FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang