🦋CHAPTER 8 (Aku Menyukaimu!)🦋

165 89 2
                                    

Hai Readers!! 😁😁
Chapter terakhir untuk minggu ini, kita ketemu minggu depan lagi yah!!!

Yuk langsung saja

Have fun and enjoy it!!!

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Setengah halaman sudah, Fay membaca buku biru tua itu, dan akhirnya pun tertidur. Terdengar suara dari luar mobil Danial yang baru saja sampai. Danial menatap kearah jendela kamarnya dan menampakkan senyum kecil dari bibirnya.

Sangat berbeda dengan Danial yang sekarang, sebelum bertemu dengan peri itu dia tak pernah sama sekali semangat jika sudah tiba dirumah. Perlahan membuka pintu kamar, dia melihat peri itu tertidur diatas bagian halaman buku yang terakhir dia baca.

Lagi-lagi Danial tersenyum dan dengan hati-hati dia melangkahkan kakinya menghampiri Fay, duduk dan memandang Fay dengan hangat. Begitupun sayap Fay sedikit berkilau membuat Danial sejenak bingung dan perlahan berdiri dari tempat duduknya.

<Danial's POV>

Ahhh! Tidak perasaan apa ini, kenapa perasaanku nyaman saat melihat peri ini. Apakah aku menyukainya, ada apa dengan diriku? Tidak mungkin aku suka dengan makhluk ini.

<Author's POV>

Danial kembali memandangi Fay sedang tertidur. "Kenapa aku tak bisa melepaskanmu?, kenapa aku nyaman bersamamu? Aku rasa, aku menyukaimu", kata Danial sambil mengelus rambut Fay dengan jari telunjuknya.

Kringgg... Kringgg... Kringgg..

Tiba-tiba smartphone Danial bordering, itu adalah telepon dari pamannya. Segera ia keluar dari kamar agar suara dering smartphonennya tidak membangungkan Fay. Setelah menutup pintu Fay terbangun dan menatap kearah pintu kamar, lagi-lagi sayap Fay mengeluarkan cahaya.

***

"Apakah kau tahu, dimana Fay sekarang?", kata Leon yang terbang didekat Irene

"Saat ini aku tidak tahu, tapi kita ke perpustakaan dulu, dimana aku melihat Irene ditangkap oleh manusia itu", jawab Irene yang terus fokus terbang dengan kepakkan sayapnya yang cepat. Dari samping Leon dan Argus menjawab dengan anggukan mereka.

***

(At Danial Uncle House's)

Danial tiba dirumah pamannya, saat setelah pamannya menelfon. "Pamanmu diruang kerjanya, dia sudah menunggumu daritadi", kata tante Danial dengan senyum hangat melihat Danial jalan menuju ruang tengah. "Baik Tante, kalau begitu saya naik dulu", jawab Danial sedikit menundukkan kepalanya.

Sesampai diruangan kerja pamannya. "Ada apa paman memanggilku?", Danial langsung duduk di sofa. Paman menghampiri dan meletakkan map dimeja yang dibacanya sembari menunggu keponakannya dan duduk dihadapan Danial.

"Bagaimana dengan peri yang kau temukan itu? Apakah kamu sudah melakukan perkembangannya untuk menemukan penelitian baru?", tanya Paman yang berbicara serius kepada Danial.

"Saya dan lainnya masih butuh informasi lebih tentang peri itu paman, jadi saya melakukannya dengan hati-hati", jawab Danial yang sedikit gugup. "Buka amplop ini! Tuan Robby dan keluarganya mengajak kita makan malam bersamanya", mengambil amplop dari sakunya dan memberikannya kepada Danial.

 "Buka amplop ini! Tuan Robby dan keluarganya mengajak kita makan malam bersamanya", mengambil amplop dari sakunya dan memberikannya kepada Danial

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A FairyWhere stories live. Discover now